Pongsiri Mitsatit Turut Berpartisipasi Dalam Usaha Penyelamatan Di Gua Thailand
Pongsiri “The Smiling Assassin” Mitsatit memang selalu berlatih dan bersiap menghadapi laga besar bersama ONE Championship, namun itu tak menghentikannya untuk bergabung bersama sebuah operasi lapangan untuk menyelamatkan tim sepak bola yang terperangkap dalam sebuah gua.
Pria berusia 22 tahun ini selalu mencengangkan penggemar dengan kemampuan luar biasanya dalam divisi strawweight ONE, tetapi sang pejuang Thailand itu sempat menunjukkan keberanian dan tekad luar biasa di luar ring.
Sang atlet strawweight tak terkalahkan ini adalah salah satu responden pertama dalam usaha penyelamatan 12 anggota tim sepak bola Wild Boars dan pelatih mereka. Tim ini terperangkap di dalam gua yang berliku kira-kira dua minggu lalu di provinsi Chiang Rai, dimana Mitsatit tinggal.
Sebagai anggota dari kelompok relawan Pingnakorn Rescue Chiang Mai, Mitsatit menyediakan bantuan dalam kondisi darurat di waktu luangnya, serta berkontribusi ke dalam operasi ini dengan membantu mencari lokasi area dimana mereka terjebak.
Unit yang diikuti Mitsatit berisi lebih dari 800 orang yang berasal dari setidaknya tujuh negara, dimana mereka mengambil bagian dalam usaha pencarian dan penyelamatan itu selama dua minggu terakhir.
Search and rescue 13 people are trapped in the cave at Chiang Rai ,,,, ร่วมทำการค้นหาและให้การช่วยเหลือน้อง 13…
Posted by Pongsiri Mitsatit on Wednesday, June 27, 2018
“Kami berkendara ke Chiang Rai di pagi hari. Kami khawatir tentang anak-anak itu, namun saya mengetahui bahwa tim kami memiliki kemampuan bagus dan mengetahui bahwa kami akan melakukan apapun yang dapat kami lakukan untuk menemukan mereka,” kenangnya.
“Banyak orang dari seluruh dunia datang untuk menolong. Itu adalah sebuah usaha gabungan, dan sebuah pemandangan luar biasa untuk melihat semua orang datang bersama-sama demi sebuah tujuan tunggal.”
Ke-12 anak ini — yang seluruhnya berada di antara usia 11 sampai 16 tahun — menjelajahi kompleks gua Tham Luang Nang Non bersama pelatih mereka pada hari Sabtu, 23 Juni, setelah sebuah sesi latihan yang menjadi bagian dari penguatan tim.
Namun, hujan deras dari musim penghujan Thailand segera memenuhi jalan masuk gua tersebut dengan air dan menjebak mereka di dalam.
Terpaksa menyingkir dari air yang semakin naik, tim ini masuk ke dalam gua sampai mereka mencapai sebuah area berpasir yang lebih tinggi. Ada sebuah celah kecil yang memberi mereka ruang untuk duduk dan menunggu sampai bantuan tiba.
Search and rescue 13 people are trapped in the cave at Chiang Rai ,,,, ร่วมทำการค้นหาและให้การช่วยเหลือน้อง 13…
Posted by Pongsiri Mitsatit on Wednesday, June 27, 2018
Sebuah operasi pencarian besar-besaran diluncurkan dalam sebuah usaha untuk mencari lokasi tim sepak bola ini.
Setelah berjam-jam mencari di air keruh, daerah gua yang sulit, serta jalur yang sempit dan berliku, tim penyelamat mampu menemukan lokasi para pesepak bola muda itu dan pelatih mereka lebih dari satu kilometer di dalam gua itu.
“Saya merasa sangat diberkati untuk dapat membantu menemukan semua anak-anak ini dalam kondisi masih hidup,” kata Mitsatit.
“Tidak masalah jika saya sedang berlatih untuk sebuah laga besar — saya ingin melakukan apapun yang dapat saya lakukan untuk membantu anak-anak itu. Ini lebih besar dari semuanya.”
“Para penyelam Inggris melihat mereka terlebih dulu, dimana saat saya melihat foto dan video mereka, saya sangat lega. Hanya melihat mereka hidup dan sehat, itu akan membuat hati saya tenang.”
Search and rescue 13 people are trapped in the cave at Chiang Rai ,,,, ร่วมทำการค้นหาและให้การช่วยเหลือน้อง 13…
Posted by Pongsiri Mitsatit on Wednesday, June 27, 2018
Untungnya, semua pesepak bola muda dan pelatih mereka ini telah diselamatkan dan diterbangkan oleh helikopter ke rumah sakit terdekat.
Peranan atlet strawweight ini dalam operasi penyelamatan ini telah selesai. Ia telah melanjutkan latihannya untuk mengantisipasi laga berikutnya, namun ia lebih dari ingin untuk berlanjut memberi bantuan.
“Saat kami diberikan kemampuan untuk membantu orang lainnya yang sangat membutuhkan, kami harus melakukan apapun yang dapat kami lakukan. Tidak masalah apakah kami kaya atau miskin — kami melakukan apa yang dapat kami lakukan,” kata Mitsatit.
“Dalam pemikiran saya, saya ingin menemukan anak-anak itu sesegera mungkin. Lalu, melihat mereka masih kuat dan baik-baik saja, itu memberi motivasi bagi saya untuk menjadi lebih kuat seperti mereka. Saya akan melakukan apapun jika itu berarti dapat menyelamatkan anak-anak ini.”