Priscilla Hertati Lumban Gaol Ungkap Laga Terpenting Bagi Dirinya

Priscilla Hertati Lumban Gaol 171124SG_DC 8388

Hanya dalam waktu dua tahun, Priscilla Hertati Lumban Gaol telah mencetak lebih banyak kemenangan dari atlet manapun di dalam sejarah divisi atomweight ONE, namun ada satu laga yang menjadi kenangan tersendiri bagi dirinya.

Kemenangannya melawan Audreylaura “Ice Comet” Boniface di ajang ONE: KINGS OF COURAGE sangatlah spesial karena beberapa alasan. Itu terjadi di depan pendukung tuan rumah di Jakarta, Indonesia, dimana “Thathie” mempu mencetak KO satu-satunya dalam karier profesionalnya. Tetapi, yang terpenting, itu adalah titik balik terbesar bagi dirinya.

“Mengapa itu menjadi yang terbaik bagi saya? Itu adalah kemenangan pertama saya setelah kalah dalam dua laga beruntun sebelumnya,” sebutnya.

Priscilla harus mengawali perjalanannya dengan perjuangan keras bersama “The Home Of Martial Arts” saat menghadapi Tiffany “No Chill” Teo dan Gina “Conviction” Iniong, namun ia tidak membiarkan kedua kekalahan tersebut menghancurkan motivasinya.

Ia masih memiliki determinasi untuk meraih kesuksesan di atas panggung dunia, maka dirinya kembali mengasah kemampuan bertahannya dan masuk ke dalam laga melawan rival Malaysia itu dengan strategi yang jelas menampilkan potensi dirinya.

Hal itu berarti bahwa ia memulai laga dengan rangkaian tendangan samping untuk menjauhkan lawannya. Saat itu, permainan bawah atlet kelahiran Jakarta ini belum berkembang seperti saat ini, maka ia sangat  she was desperate to take her time and keep the contest standing.



“Saya belajar untuk tidak terburu-buru menyerang lawan saya dan untuk tetap tenang. Sebelumnya, saya terburu-buru menyerang,” juara wushu Indonesia ini menjelaskan.

“Adalah ketenangan tersebut yang mengizinkan saya untuk mengantisipasi dan membalas serangan Boniface. Sebelum laga ini, saya terburu-buru menyerang dan terbawa dengan target saya untuk menang secepat mungkin. Hal itu pada dasarnya menghancurkan pertahanan saya dan saya kalah, dua kali.”

Bahkan saat Boniface masuk ke dalam clinch, perwakilan Siam Training Camp ini memastikan ia tidak terkena pukulan underhook ganda agar dirinya dapat tetap berdiri.

“Ice Comet” merasa cukup frustrasi dan kelelahan dari usahanya, dan hal ini membuat ruang bagi Priscilla untuk menyerang. Sebuah rangkaian tendangan tinggi ke arah kepala menggoyahkan Boniface dan ia harus menyerah setelah menerima rangkaian pukulan di dinding Circle.

Priscilla Hertati Lumban Gaol knocks out Audreylaura Boniface in Jakarta

Kemenangan ini tetap menjadi penyelesaian paling spektakuler dalam karier atlet andalan Indonesia ini, namun itu bukanlah hal yang membuat laga ini berkesan. Ia tidak memiliki keyakinan tinggi setelah awal yang kurang baik bersama ONE, namun hasil laga itu mengubah segalanya.

“Kemenangan ini memberi saya lebih banyak motivasi dan semangat untuk melanjutkan latihan saya,” sebutnya.

“Saya mengetahui ada banyak atlet di luar sana yang jauh lebih baik dari saya. Secara pribadi, saya tidak bangga atau menyombongkan diri atas kemenangan itu. Saya bahagia, namun saya juga sangat termotivasi mengembangkan diri saya sendiri.”

Terlepas dari empat kemenangan selanjutnya dalam tahun yang sama, “Thathie” mempertahankan pemikiran tersebut. Dan terlepas dari kemajuannya yang nyata dalam segala aspek disiplin ini, spesialis wushu berusia 31 tahun ini menyadari ia harus tetap berlatih agar dapat mencapai puncak.

“Seni bela diri campuran membutuhkan lebih banyak daya tahan tubuh dalam sebuah ronde berdurasi lima menit,” tambahnya.

“Saya juga harus mempelajari teknik grappling, takedown dan submission. Saya rasa saya masih harus mengembangkan kemampuan saya dalam [disiplin] BJJ.”

Priscilla Hertati Lumban Gaol celebrates her win against Audreylaura Boniface in Jakarta

Walau ia tidak membanggakan kemampuannya, Priscilla meraih kekuatan demi kekuatan dengan kemenangan dominan atas Nou Srey Pov dan Bozhena “Toto” Antoniyar tahun lalu, dimana ia menyambut tantangan berikutnya di tahun 2020 ini.

Dengan dukungan pelatih dan seluruh rekan latihannya, ia kini memiliki keyakinan bahwa dirinya dapat menguji kemampuan para atlet jajaran teratas dalam divisinya.

“Tim saya, Siam Fighting, telah sangat mendukung,” sebutnya.

“Siapapun yang ONE Championship pasangkan dengan saya, saya akan menerimanya tanpa pertanyaan. Selama saya dapat lanjut berlaga dan melakukan persiapan tambahan, saya yakin saya dapat meraih kemenangan – jika Tuhan mengizinkan.”

Baca juga: 3 Laga Terbaik Priscilla Hertati Lumban Gaol

Selengkapnya di Fitur

Amy Pirnie Shir Cohen ONE Fight Night 25 51
John Lineker Asa Ten Pow ONE 168 32
Regian Eersel Alexis Nicolas ONE Fight Night 21 37
Superbon Marat Grigorian ONE Friday Fights 52
Tawanchai PK Saenchai Jo Nattawut ONE 167 93 1
Superlek Kiatmoo9 Takeru Segawa ONE 165 15 scaled
Jaising Sitnayokpunsak Thant Zin ONE Friday Fights 52 3 scaled
Jonathan Haggerty Superlek Kiatmoo9 ONE 168 20
Jonathan Haggerty Felipe Lobo ONE Fight Night 19 122 scaled
Liam Harrison Muangthai ONE156 1920X1280 31
Jonathan Haggerty Superlek Kiatmoo9 ONE Friday Fights 72 6
Johan Estupinan Zafer Sayik ONE 167 9