Priscilla, Rudy Agustian Berbagi Cerita Mengajar di Era ‘New Normal’
Bulan Juni ini, daerah khusus ibukota Jakarta dan sekitarnya memasuki masa PSBB Transisi – yang disambut positif oleh berbagai pemilik sasana yang telah lama menunggu momen ini.
Sejumlah atlet ONE Championship asal Indonesia pun kembali menjalani aktivitas rutinnya, yaitu melakukan latihan rutin untuk persiapan laga dan meneruskan perannya sebagai pelatih bela diri, termasuk Priscilla “Thathie” Hertati Lumban Gaol dan Rudy “The Golden Boy” Agustian.
Namun, pembukaan kembali sasana dalam era baru ini disertai dengan sejumlah penyesuaian dan protokol kesehatan yang berlaku, demi tetap menekan penyebaran COVID-19. Baik Priscilla, yang bernaung di bawah Siam Training Camp, dan Rudy yang memiliki Golden Camp memiliki cerita mereka tersendiri.
Cara Mengajar Baru Di Siam Training Camp
Sehari-hari berlatih di rumah keduanya, Siam Training Camp, peraih medali Kejuaraan Dunia Wushu ini bercerita seputar sasana di Pasar Minggu, Jakarta yang baru beroperasi kembali – seperti diumumkan di akun Instagram resmi mereka, mulai hari Senin, 8 Juni lalu.
Priscilla pun bercerita seputar kondisi dan protokol ‘New Normal’ yang diterapkan di Siam Training Camp. Mengikuti anjuran dari pemerintah daerah, sejumlah persiapan terkait kebersihan dan pencegahan penyebaran virus COVID-19 juga diterapkan.
“Yang dibagikan di Instagram itu lebih ke membawa peralatan masing-masing sebelum berolahraga. Di depan pagar, kita sudah menyediakan sabun dan air. Lalu, trainer [atau pelatihnya] wajib mengenakan pelindung muka yang terbuat dari mika,” sebutnya. “Sebenarnya sih tidak wajib, tetapi ini agar mereka [dapat] lebih aman saja.”
- Gerakan Kemanusiaan Rudy Agustian Di Tengah Pandemi Covid-19
- Priscilla Dan Andreas Tunjukkan Solidaritas Di Tengah Pandemi Covid-19
- Sosok Bruce Lee Di Mata Para Pejuang ONE Championship Asal Indonesia
Selain kebersihan dan alat pengaman seperti masker, kapasitas peserta di sasana juga dibatasi. Kelas yang tadinya melibatkan banyak orang sekaligus, kini dibatasi.
“Kalau jam latihan buat member, [kita jadi menggunakan] kelas. Kalau dulu, mereka datang langsung latihan. Sekarang, mereka harus memberitahukan terlebih dahulu,” sebut Priscilla. “Masing-masing kelas dibatasi maksimal 8 orang.”
Di samping dapat kembali aktif di sasana, Priscilla juga kembali membuka kelas privat bagi siapapun yang menginginkannya. Dari mengajar teknik bela diri Muay Thai sampai strength and conditioning, Priscilla juga turut menjaga diri dan kliennya melalui berbagai protokol kesehatan.
“Seperti sekarang ini, saat bertemu klien dan mereka ingin cium pipi, saya dengan halus menolaknya. Lalu saya mengenakan masker, ‘hand sanitizer’ dan juga membawa disinfektan,” jelasnya.
“Cuma saya saja yang memakai [masker], karena kalau klien saya, saya akan meminta mereka melepasnya karena kasihan, sedang berolahraga dan harus mengenakan masker akan jauh lebih sulit.”
“Saya hanya menyarankan untuk tidak mengenakan masker, yang penting saya [mengenakannya]. Lagipula, saya juga berusaha untuk tidak bersentuhan dengan mereka [secara langsung].”
Rudy Agustian Dan Golden Camp Miliknya
Serupa dengan rekan senegaranya itu, “The Golden Boy” juga menerapkan protokol kesehatan di sasana Golden Camp Muay Thai yang digawanginya di kawasan Serpong dan Modernland. Lebih awal dari Siam Training Camp yang buka pertengahan Juni, sasana milik Rudi ini sudah terlebih dahulu membuka pintunya di awal Juni dengan protokol ‘New Normal’.
Menurut juara nasional flyweight Indonesia ini, dirinya memiliki beberapa alasan khusus mengapa ia membuka sasananya lebih awal. Rudy menyebutkan bahwa virus COVID-19 dapat ditangkal dengan olahraga yang baik dan persiapan layaknya seorang atlet yang akan berlaga.
“Pertama, kita ini mau menyehatkan orang lain. Akan ada ‘New Normal’, dan saya menganggap pandemi COVID-19 ini seperti layaknya sebuah laga. Jika kita tidak siap terpukul atau tertendang, kita akan kalah KO,” jelasnya.
“Sama seperti mereka yang tidak berlatih atau berolahraga dan kena COVID. Dia menghindari terus, lalu kena COVID dan akhirnya meninggal dunia. Saya tidak ingin ini terjadi pada banyak orang.”
Buka lebih awal bukan berarti ia tidak melakukan persiapan matang. Rudy langsung menerapkan protokol kesehatan ‘New Normal’ dengan tegas di sasananya, mulai dari pembersihan rutin seluruh peralatan berlatih, hingga pembatasan kapasitas.
“Awal buka tanggal 1 [Juni], sudah langsung. Kita membatasi jarak. Kita mengukur suhu, menggunakan sanitizer, bahkan sampai ganti baju dan mandi juga bisa dilakukan di sini,” jelasnya.
“Lalu, semua barang yang sudah dipakai atau sebelum dipakai kita selalu bersihkan dengan disinfektan. Kita pel semua, kita lap semua, kita bersihkan. Agar mereka juga dapat berolahraga.”
“Yang biasanya ramai tetap kita terima, tapi kali ini kita batasi [dengan sistem] booking, tidak bisa asal datang, tidak bisa sembarangan. Kita mengutamakan protokol kesehatan, otomatis hal ini berpengaruh juga [dalam hal pemasukan] untuk kita, tetapi daripada tidak ada sama sekali.”
Untuk pengamanan tambahan, Rudy pun mengimbau setiap pelatih di sasana miliknya untuk selalu memakai pelindung wajah, atau face shield. Para anggota sasana ini pun diberi pilihan untuk mengenakan masker atau tidak, sesuai kenyamanan mereka masing-masing.
“Pengap juga kalau kita berolahraga dengan masker. Jadi, tergantung mereka,” ujar Rudy yang pernah menjalani latihan Muay Thai langsung di Thailand ini
Ia pun mengakui bahwa protokol kesehatan di era ‘New Normal’ ini tetap membatasi kontak fisik. Oleh karena itu, sejumlah kelas yang sarat dengan kontak fisik pun harus ditiadakan sementara.
“Kita waspada, namun jangan lupa, kita juga tetap harus menjalani protokol. Sekarang saya tidak bisa berlatih normal seperti biasanya, tidak bisa grappling,” sebut Rudy. “Biasanya, saya membuka kelas grappling, tapi saat ini saya hentikan dulu.”
“Sekarang hanya Muay Thai dan tinju, [disiplin] yang masih ada jarak. Biasanya saya juga [membuka kelas] grappling dan MMA, namun sekarang saya tidak bisa berlatih dengan sembarang orang, hanya orang-orang tertentu saja.”
Berkaca dari dua pengalaman di atas, ada baiknya jika anda – yang ingin kembali berlatih di sasana – menerapkan dan tidak mengabaikan protokol kesehatan agar aman dari serangan COVID-19.
Baca juga: Rudy Agustian Dan Kereta Angin Yang Menemani Waktu Senggangnya