Priscilla, Sosok Kakak Di Dalam Dan Luar Arena Bagi ‘Papua Badboy’
ONE Championship tak hanya menjadi arena bagi para atlet untuk unjuk kemampuan, tapi juga rumah untuk menemukan keluarga baru.
Setidaknya hal itu lah yang dirasakan oleh Adrian “Papua Badboy” Mattheis ketika bicara tentang Priscilla Hertati “Thathie” Lumban Gaol.
Dengan logat Papuanya yang khas, Juara Turnamen ONE Strawweight ini telah mengenal Priscilla sejak bertahun-tahun silam sebelum dirinya berlaga di pentas global. Dalam perjalanannya, hubungan kedua kedua atlet lintas kelas ini terus tumbuh lebih dari sekadar rekan atlet.
“Empat tahun lalu, saat itu belum di ONE,” ujar Adrian, tentang hari pertama mengenal seniornya tersebut.
Sebagai sesama atlet seni bela diri campuran, pertemuan keduanya pun tak jauh dari silaturahmi antar sasana yang kian dekat lewat sesi uji tanding. Kesempatan tersebut menjadi wadah bagi keduanya untuk saling mengenal dan mengembangkan potensi masing-masing.
“Cukup sering sparring juga karena saling bantu. Kak Thathie adalah kakak buat saya di bela diri. Kalau latihan paling kalau saya lagi main ke campnya. Pas jam latihan mungkin kita sparring,” cerita Adrian.
Adrian merupakan atlet yang bernaung di Tigershark Fighting Academy, sementara Priscilla tumbuh bersama SIAM Training Camp.
Di ajang nasional, keduanya pernah mewakili kota masing-masing lewat kejurnas kick boxing tahun 2019 lalu.
Saat itu Adrian menjadi pemenang dan berhasil mendapat tiket ke pelatnas SEA Games Filipina 2019, sedangkan Priscilla berhasil mempertahankan posisinya di ajang yang sama.
Keduanya berhasil menjaga nama bangsa dengan mempersembahkan medali dari cabang olahraga tersebut.
Mereka saling memberi masukan terkait kelebihan dan kekurangan masing-masing di dalam dan di luar dojo.
“Kalau keahlian bela dirinya kak Thathie sudah lengkap, tapi mungkin bisa lebih dipoles permainan ground saja sih. Jadi sering berbagi tentang permainan ground yang sudah dikasih sama pelatih,” cerita “Papua Badboy.”
- Priscilla Hertati Lumban Gaol Nantikan Laga Impresif Melawan Rika Ishige
- Adrian Mattheis Ungkap Filosofi Di Balik Lagu ‘Kasih Slow Tempo’
- Mike Ikilei Ungkap Mengapa Stefer Rahardian Patut Dicontoh Atlet Muda
Terlebih, sosok Priscilla di mata Adrian juga sudah seperti kakak sendiri, yang kerap menasihati Adrian tentang teknik hingga kehidupan pribadi.
“Kalau saya lihat kak Thathie sama kayak sa pu [saya punya] kakak sendiri. Jadi maksudnya Adrian kalau salah melakukan sesuatu, suka dapat teguran. ‘Eh Adrian enggak boleh kayak gini, gak boleh kayak gitu.’ Nah, kak Thathie yang suka tegur saya sama seperti kakak sendiri sih,” cerita Adrian.
Saling tegur sapa juga merambah dunia maya. Canda tawa mereka tak terkendala jarak dan waktu, yang kini banyak terdampak oleh pandemi COVID-19.
“Kalau lewat WhatsApp, kalau kak Thathie suka snapgram yang makanan-makanan, saya bercandain kan bulan puasa, Adrian mau! Saling jaga komunikasi sih,” tutur Adrian.
Adrian mengagumi Priscilla sebagai seorang atlet yang telah menginpirasi Indonesia lewat keberaniannya memilih jalan hingga bisa berlaga di pentas global ONE. Baginya, Priscilla sudah seperti pahlawan olahraga yang mewakili para perempuan Indonesia.
“Terima kasih karena kak Thathie sudah kasih banyak motivasi buat perempuan-perempuan Indonesia. Jadi harus jadi diri sendiri seperti kak Thathie begitu. Dia sudah pilih seni bela diri campuran dan dia jadi diri sendiri. Dia mengajak saya ibadah, itu sudah kakak. Pokoknya terbaik deh,” jelas Adrian.
Kedekatan keduanya seperti sudah tergariskan semesta. Tepat tanggal 16 Mei kemarin, atau selang dua hari dari momen ulang tahun Adrian, keduanya bertemu untuk merayakan ulang tahun Priscilla.
Keduanya memanjatkan harapan bersama, ditemani cahaya lilin yang menyala sebagai pengiring doa.
“[Semoga] di umur ini kami bisa semakin diberkati, semakin bisa memberikan yang terbaik untuk keluarga untuk lingkungan, masyarakat semua,” ujar atlet kelahiran Dolok Sanggul, Sumatera Utara 32 tahun tersebut.
Baca juga: United MMA: Sasana Keluarga Yang Menghasilkan Juara Dunia