Putar Ulang: Lihat Kembali Aksi Tawanchai Vs. Nattawut Jelang Laga Ulang Kejuaraan Dunia Di ONE 167
Laga pertahanan gelar Juara Dunia ONE Featherweight Muay Thai Tawanchai PK Saenchai berikutnya akan tiba melawan rival familiar di jam tayang utama A.S., Jumat, 7 Juni, atau Sabtu pagi, 8 Juni di Asia.
Megabintang Thailand ini akan menghadapi “Smokin” Jo Nattawut untuk sabuk emas itu dalam gelaran ONE 167: Stamp vs. Zamboanga, delapan bulan setelah mengalahkan kompatriotnya via keputusan juri dalam aksi kickboxing keras pada Oktober lalu.
Terakhir kali, Nattawut yang selalu tampil luar biasa itu masuk melalui pemberitahuan singkat untuk melawan salah satu striker paling mematikan di dunia dan menguji kekuatan Tawanchai sepanjang tiga ronde keras.
Sebelum mereka kembali dalam “seni delapan tungkai,” mari kita lihat kembali laga pertama mereka – dan apa yang dapat kita pelajari tentang laga ulang dengan pertaruhan besar yang akan terjadi di Impact Arena, Bangkok, Thailand.
Mengapa Laga Awal Itu Terjadi
Tawanchai awalnya dijadwalkan mempertaruhkan sabuk emas Muay Thai itu melawan Superbon di ONE Fight Night 15, but an injury to the challenger saw him withdraw from the eagerly anticipated super-fight.
Namun, “Smokin” Jo menjawab panggilan itu dalam waktu kurang dari dua minggu untuk bersiap, agar Tawanchai tetap dapat ditampilkan di gelaran itu.
Laga ini lalu beralih menjadi tiga ronde aksi kickboxing tanpa pertaruhan sabuk emas, namun itu masih menjadi kesempatan besar bagi sang veteran Nattawut untuk membuktikan dirinya layak berada di antara para petarung terbaik.
Terdapat juga intrik menarik terkait kurangnya pengalaman Tawanchai di bawah peraturan kickboxing jika dibandingkan dengan aksi terbaru Nattawut melawan berbagai nama terbesar di disiplin ini, termasuk Chingiz “Chinga” Allazov dan Giorgio “The Doctor” Petrosyan.
Maka, sementara penguasa featherweight Muay Thai itu masih menjadi favorit, sebuah kemenangan memang masih menjadi tanda tanya karena lawan kuat ini.
Ronde 1
Jika Tawanchai mengharapkan awalan yang cukup lambat dari rivalnya yang datang dengan pemberitahuan singkat itu, ia sepenuhnya salah.
Perwakilan PK Saenchai ini mengejar “Smokin” Jo dengan pukulan dan tendangan, tetapi petarung berusia 34 tahun itu bertahan dan membalas dengan pukulan kanan keras dan tendangan ke arah paha.
Tendangan kiri Tawanchai memang menjadi ancaman konstan, dan ia melanjutkannya dengan pukulan kiri tajam, tetapi jelas bahwa Nattawut berdeterminasi untuk memberi kejutan.
Ronde 2
Nattawut mengejutkan Tawanchai di awal ronde kedua, dimana ia menyerang lawannya itu dengan pukulan kanan dan hook kiri, menunjukkan bahwa ia mampu menghukum setiap kesalahan rivalnya.
Tetapi, petarung berusia 25 tahun itu melawan api dengan api dan melepaskan pukulannya sendiri, sementara juga menunjukkan kemampuan teknisnya untuk membuka celah dengan feint dan teep.
Keduanya berlanjut mendaratkan serangan keras bertubi-tubi saat laga ini semakin memanas.
Ronde 3
Tawanchai berulang kali menemukan sasaran untuk tendangan kirinya di sisi dalam pukulan kanan Nattawut pada stanza terakhir, tetapi itu tak menghentikan perwakilan Thai Top Team ini.
Walau ia menelan pukulan straight dan tendangan rivalnya dalam jarak serangnya, “Smokin” Jo mampu membalas dengan baik lewat tendangan rendah dan mengakhiri ronde setelah melontarkan hujan pukulan dari jarak dekat, yang memuncaki sembilan menit penuh aksi kompetitif ini.
Pada akhirnya, Tawanchai mampu merebut kemenangan mutlak, namun penampilan berani dari Nattawut sekali lagi membuktikan bahwa ia mampu beradu dengan salah satu striker terbaik dunia.
Laga Ulang Di ONE 167
Setelah pertemuan pada Oktober 2023 itu, Tawanchai memenangi laga yang sangat ditunggunya melawan Superbon demi mempertahankan gelar Juara Dunia ONE Featherweight Muay Thai, dan Nattawut kembali ke jalur kemenangan setelah menaklukkan penantang #5 Luke “The Chef” Lessei.
Kini berada di peringkat #3, serta membawa kekuatan dari penampilan terbarunya yang masih segar di ingatan para penggemar dan penata tanding, “Smokin” Jo menjadi pilihan teratas untuk menjadi penantang berikutnya bagi Tawanchai.
Tetapi kali ini, segala sesuatunya dapat menjadi berbeda.
Tawanchai takkan harus berkompetisi di bawah peraturan yang tidak terlalu familiar bagi dirinya setelah mempersiapkan diri untuk aksi Muay Thai, dan kemampuan Nattawut takkan mengejutkan dirinya.
Di sisi lain, “Smokin” Jo akan meraih keunggulan dari pemusatan latihan penuh, yang berarti dirinya akan berada dalam kondisi fisik yang lebih baik dan lebih tajam secara mental untuk menghadapi senjata elite dari sang Juara Dunia.
Dengan lima ronde di antara keduanya kali ini, akan ada lebih banyak kesempatan bagi salah satu dari kedua striker kuat ini untuk menemukan serangan pamungkas, dan mereka jelas akan mengincar hasil yang lebih tegas lagi dengan pertaruhan sabuk emas seberat 26 pound itu.