Rangkaian KO Luar Biasa Yang Memberi Gelar Juara Dunia Bagi Brandon Vera

Brandon VeraADUX9442

He needed less than a minute to make ONE heavyweight history. On 2 Dec, brandon Vera faces his biggest obstacle – unbeaten Japanese star Hideki Shrek Sekine.Tickets: bit.ly/onedomination | TV: Check local listings for global broadcast | PPV: Official livestream at oneppv.com

Posted by ONE Championship on Saturday, November 19, 2016

Sejak Brandon “The Truth” Vera bergabung bersama ONE Championship tiga tahun yang lalu, ia memberi penampilan fenomenal.

Ia pun membuktikan dirinya sebagai seniman bela diri heavyweight paling dominan di organisasi ini, dimana atlet Filipina ini telah menghancurkan para atlet raksasa lainnya yang berhadapan dengan dirinya, sebelum ia menjadi Juara Dunia ONE Heavyweight.

Perjalanan Vera menuju ketenaran internasional juga tidak kalah spektakuler. Mari kita lihat kembali perjalanannya untuk menjadikan dirinya sebagai atlet heavyweight Filipina terbaik sepanjang masa.

Debut Impresif Melawan Igor Subora

In case you missed it, check out brandon Vera's KO of Igor Subora at ONE FC: WARRIOR'S WAY last Friday! #ONEFIGHTNIGHTFull replays available now at http://onefc.com/livestream.

Posted by ONE Championship on Tuesday, December 9, 2014

Setelah mencetak nama besar bagi dirinya di Amerika Utara, Vera pindah ke rumah keluarga besarnya di Filipina pada tahun 2014, serta mencari awal yang baru di Asia.

Ia lalu menjalani debut promosionalnya sebagai lawan bagi Igor Subora, juara bela diri Filipina asal Ukrania dalam divisi heavyweight, dalam ajang ONE: WARRIOR’S WAY di Mall Of Asia Arena, Manila.

Walau Subora nampak tak terhentikan dalam kompetisi regional, dimana ia meraih empat KO dari lima kemenangannya, ia tidak pernah benar-benar mampu mengancam “The Truth.”

Hanya beberapa detik memasuki kontes, Vera memulai serangan ke arah kaki Subora dengan tendangan, serta mengejutkan lawannya itu dengan tendangan keras ke arah kepala. Subora terlihat kesulitan menangani jangkauan Vera, dan sebagai hasilnya ia tak dapat menyambungkan serangan yang berarti.

Vera dengan cerdas menghindari serangan atlet Ukraina itu, membalasnya dengan pukulan dan serangan siku metodikal, serta menendang tubuh dan kaki lawannya. Akhir laga itu tiba pada menit 3:54 ronde pertama, saat “The Truth” menjatuhkan Subora dengan sebuah pukulan straight kiri tepat sasaran yang dilanjutkan dengan beberapa serangan lanjutan.

Perebutan Gelar Juara Dunia ONE Heavyweight Melawan Paul Cheng

Satu tahun kemudian, pada bulan Desember 2015, Vera kembali ke Mall Of Asia Arena untuk menantang striker Taiwan Paul “Typhoon” Cheng demi gelar Kejuaraan Dunia ONE Heavyweight perdana dalam laga utama ONE: SPIRIT OF CHAMPIONS.

Pada malam itu, atlet Filipina itu akan mencetak sejarah. Laga ini dibuka dengan pertukaran tendangan ke arah kaki, dan Vera menyambungkannya dengan tendangan ke arah kepala, seperti dalam debutnya. Tetapi Cheng mampu menduganya dan membendung serangan itu sebelum dengan cepat melontarkan serangan lutut ke arah perut lawannya. Tak gentar, “The Truth” mendorongnya dan mulai membalas.

Sejak itu, Vera segera menguasai penempatan waktu dari lawannya. Ia melontarkan sebuah tendangan ke arah sisi dalam kaki lawan, serta menghindari serangan balik Cheng. Saat lawannya ini maju dengan kombinasi pukulan, Vera bergerak mundur dan membalas dengan pukulan straight kiri yang menghentikan laju rivalnya itu.

Saat striker Taiwan itu terhenyak, “The Truth” mendaratkan sebuah tendangan roundhouse yang tepat sasaran ke rahang lawannya, yang seketika menjatuhkan Cheng.

Vera menjadi Juara Dunia ONE Heavyweight yang pertama dan mencetak kemenangan tercepat dalam divisinya – dengan hanya 26 detik. Ia memegang rekor waktu tercepat itu sampai bulan September lalu, saat Alain “The Panther” Ngalani mematahkannya dengan kemenangan KO dalam waktu 11 detik atas Hideki Sekine.

Mendominasi Hideki Sekine Dalam Laga Pertahanan Gelar Perdana

"The Truth" remains undisputed.

Posted by ONE Championship on Friday, December 15, 2017

Selama tiga tahun berturut-turut, atlet Filipina itu kembali ke Mall Of Asia Arena pada bulan Desember untuk tampil dalam laga utama ONE: AGE OF DOMINATION pada tahun 2016, dan mempertahankan gelar miliknya untuk pertama kali melawan penantang tak terkalahkan Hideki “Shrek” Sekine.

Laga ini seharusnya menjadi ujian terberat dalam karier Vera, karena Sekine adalah raksasa pencetak submission dengan tujuh gelar BJJ atas namanya. Jelas bahwa Sekine ingin membawa kontes ini ke ranah ground, namun Vera tidak mengizinkan hal itu terjadi.

“The Truth” memulai pertandingan dengan mengincar lawan asal Jepang ini menggunakan tendangan ke arah kaki dan serangan lutut yang keras. Walau Sekine menerima serangan itu, Vera masuk dalam posisi clinch dan meluncurkan serangan lutut kolosal atas lawannya.

Setelah beberapa percobaan yang gagal untuk membawa pahlawan tuan rumah itu ke atas kanvas, Vera berlanjut menyerang “Shrek” dengan pukulan dan tendangan sampai akhirnya sebuah tendangan ke arah tubuh menjatuhkan Sekine ke atas kanvas. Atlet Filipina itu melanjutkan denagn pukulan kanan dan kiri, yang memaksa wasit untuk mengakhiri laga pada menit 3:11 ronde pertama.

Vera nampak sangat impresif dalam penampilannya bersama “The Home Of Martial Arts.” Satu-satunya pertanyaan adalah – siapa yang berikutnya?

Selengkapnya di Fitur

Amy Pirnie Shir Cohen ONE Fight Night 25 51
John Lineker Asa Ten Pow ONE 168 32
Regian Eersel Alexis Nicolas ONE Fight Night 21 37
Superbon Marat Grigorian ONE Friday Fights 52
Tawanchai PK Saenchai Jo Nattawut ONE 167 93 1
Superlek Kiatmoo9 Takeru Segawa ONE 165 15 scaled
Jaising Sitnayokpunsak Thant Zin ONE Friday Fights 52 3 scaled
Jonathan Haggerty Superlek Kiatmoo9 ONE 168 20
Jonathan Haggerty Felipe Lobo ONE Fight Night 19 122 scaled
Liam Harrison Muangthai ONE156 1920X1280 31
Jonathan Haggerty Superlek Kiatmoo9 ONE Friday Fights 72 6
Johan Estupinan Zafer Sayik ONE 167 9