Regian Eersel Vs. Dmitry Menshikov: 4 Kunci Kemenangan Dalam Kejuaraan Dunia Di ONE Fight Night 11

Regian Eersel Sinsamut Klinmee ONE Friday Fights 9 108

Dmitry Menshikov adalah sosok terbaru yang mencoba mengakhiri dominasi Regian Eersel di ONE Championship – dan laga mereka jelas akan memberi berbagai aksi terpanas.

Pria Rusia ini akan mencetak debut promosionalnya saat menantang “The Immortal” dalam perebutan gelar Juara Dunia ONE Lightweight Muay Thai di laga utama ONE Fight Night 11, tetapi ia masuk dengan arsenal kuat dan 11 kemenangan beruntun.

Namun, Eersel memiliki 21 kemenangan beruntun yang sangat luar biasa – termasuk catatan rekor sempurna 9-0 di ONE – maka akan dibutuhkan usaha yang sangat besar untuk melengserkan dirinya di Lumpinee Boxing Stadium, Bangkok, Thailand.

Berikut adalah kunci kemenangan terbesar bagi kedua atlet itu, jelang aksi keras mereka pada Jumat malam, 9 Juni di tayang utama A.S., atau Sabtu pagi, 10 Juni waktu Asia.

#1 Pukulan Keras Menshikov

Kedua kompetitor ini akan masuk dengan aksi panas ke dalam laga Kejuaraan Dunia itu, tetapi ini adalah medan perang yang baru bagi Menshikov, dan ia harus mengawali dengan kuat demi menunjukkan keseriusannya.

Eersel menempatkan tekanan pada rivalnya sejak awal laga, dan seringkali semakin kuat menyerang sepanjang laga dengan stamina luar biasa itu, maka, sang penantang harus mencoba menegaskan diri dengan baik melalui pukulan kerasnya.

Di titik itu, pria asal Prokopyevsk dapat melontarkan pukulan dari kedua sisi dan bekerja dengan baik saat ia dapat memaksa lawannya mundur ke pojokan ring, dimana ia dapat beradu pukulan untuk membuka celah.

Jika dirinya dapat mengambil inisiatif ini dan mengenai “The Immortal” di awal laga, pria berusia 25 tahun itu akan memiliki kesempata yang jauh lebih bagus untuk meraih keunggulan cepat.

Dengan 19 KO di antara 27 kemenangannya, Menshikov sudah menjadi pencetak penyelesaian yang terbukti, dan ia akan melontarkan segalanya jika melihat celah kesempatan terkecil di detik apa pun.

Tetapi, melawan seroang rival yang kuat dan memiliki kondisi tubuh seperti Eersel, kesuksesan awal akan memberi dasar yang kuat jika laga itu berlanjut ke detik-detik terakhir.

#2 Jarak Serang Lebih Panjang Milik Eersel

Juara Dunia yang agresif ini mampu mendesak siapa pun di dalam ring, namun saat ia menghadapi pukulan keras lawannya, akan sangat bijak jika ia dapat menemukan jarak dari sisi luar sementara membaca reaksi Menshikov.

Dengan tinggi badan 188 sentimeter dan bagian tubuh yang panjang, Eersel akan memiliki keunggulan jangkauan dan banyak cara untuk memanfaatkannya.

Membawa jab akurat ke arah kepala dan tubuh, tendangan depan tajam dan tendangan rendah keras, “The Immortal” dapat beraksi di ujung jangkauan sang penantang sembari tetap berada dalam posisi untuk mencetak kerusakan besar.

Selain itu, Menshikov terkadang merasa kewalahan dan melepaskan serangan liar saat keadaan itu tidak sesuai dengan keinginannya, dan striker berpengalaman seperti Eersel dapat saja meraih keunggulan dari keputusan gegabah apa pun.

#3 Pertahanan Menshikov Untuk Serangan Balasan

Menshikov tidak takut untuk berlindung dan bertahan dari badai keras untuk menangkap lawannya dengan serangan balik yang tajam.

Perwakilan Empire Club ini menerapkan pertahanan yang rapat dan meyakini kemampuannya untuk menerima pukulan. Hampir seperti bermain pura-pura mati, pria Rusia ini akan membiarkan lawannya menyerang sampai mereka terlalu bersemangat dan membuka celah.

Semakin rivalnya menyerang keras, semakin besar ruang yang mereka tawarkan untuk serangan balasan. Lalu, giliran Menshikov untuk menyerang, dan ia akan ingin melepaskan hook dan uppercut kejam yang segera dapat diartikan sebagai tanda bahaya.

Sementara ini menjadi strategi beresiko tinggi melawan pemukul kuat seperti Eersel dengan sarung tangan MMA 4-ons, sang penantang memiliki pengalaman dengan itu semua, dan ia mengetahui cara untuk menyesuaikan diri demi menghindari serangan besar.

#4 Eersel Tutup Celah Dengan Lutut Dan Serangan Tubuh

Strategi bertahan dan membalas Menshikov itu memang bekerja dengan baik di masa lalu, tetapi ia belum menghadapi lawan yang memiliki akurasi dan pilihan serangan seperti “The Immortal.”

Walau incaran pukulan ke arah kepala itu memang sangat menggoda saat lawan sedang bertahan, Eersel memiliki rangkaian serangan yang dapat menemukan berbagai target berbeda.

Serangan ke arah tubuh milik sang penguasa ini cukup untuk menghentikan aksi siapa pun, seperti yang dialami Sinsamut Klinmee dalam laga Kejuaraan Dunia kedua mereka pada Maret lalu.

Pria berusia 30 tahun ini juga memiliki serangan lutut tajam yang dapat mengarah ke bagian tengah tubuh Menshikov jika ia terlalu berkomitmen melindungi kepalanya, atau mengarah ke rahang dengan menembus celah terkecil yang berada di depan sasaran itu.

Hal ini tak memberi banyak ruang untuk bersembunyi bagi setiap rival Eersel. Hal ini juga memaksa mereka untuk menandingi tingkat serangannya demi tetap bertahan dalam laga – dan itu dapat menjadi awal bagi akhir perjalanan mereka.

Selengkapnya di Fitur

Amy Pirnie Shir Cohen ONE Fight Night 25 51
John Lineker Asa Ten Pow ONE 168 32
Regian Eersel Alexis Nicolas ONE Fight Night 21 37
Superbon Marat Grigorian ONE Friday Fights 52
Tawanchai PK Saenchai Jo Nattawut ONE 167 93 1
Superlek Kiatmoo9 Takeru Segawa ONE 165 15 scaled
Jaising Sitnayokpunsak Thant Zin ONE Friday Fights 52 3 scaled
Jonathan Haggerty Superlek Kiatmoo9 ONE 168 20
Jonathan Haggerty Felipe Lobo ONE Fight Night 19 122 scaled
Liam Harrison Muangthai ONE156 1920X1280 31
Jonathan Haggerty Superlek Kiatmoo9 ONE Friday Fights 72 6
Johan Estupinan Zafer Sayik ONE 167 9