‘Reug Reug’ Oumar Kane: Dari Awal Sederhana Sampai Jadi Bintang Baru
“Reug Reug” Oumar Kane nampak siap menjadi hal besar berikutnya dalam divisi heavyweight bela diri campuran.
Bintang gulat Senegal ini memang terbilang baru dalam olahraga yang memadukan semua disiplin ini, namun ia sudah memiliki penggemar yang tak sabar menyaksikan dirinya di dalam Circle.
Penampilan kembalinya itu akan tiba pada Rabu, 8 April, saat atlet kelahiran 29 tahun silam ini membuka “ONE on TNT I” dan menghadapi pegulat sensasional Iran, Mehdi Barghi.
Inilah menjadi ajang terbesar tahun ini bagi ONE Championship, dan akan sulit membayangkan Kane dengan sorotan seperti ini jika melihat masa lalunya yang sangat sederhana.
Sebelum ia memasuki Circle pada jam tayang utama di Amerika Serikat, inilah kisah perjalanan “Reug Reug,” yang muncul dari kehidupan tenang di Afrika demi menangkap imajinasi dunia.
Membesarkan Kane
Kane bertumbuh besar sebagai salah satu dari enam bersaudara di Thiaroye sur Mer, kota kecil di pinggiran ibu kota Dakar.
Dia berasal dari keluarga nelayan yang terkadang sulit untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari. Jumlah ikan yang tersedia di kawasan itu berkurang drastis setelah beberapa tahun, dan banyak kapal yang terpaksa berlayar bermil-mil jauhnya untuk memancing di tengah laut agar dapat bertahan hidup.
Keluarga Kane menjalani kehidupan sederhana, namun perjuangan yang dilewati Oumar saat muda itu membantu dirinya menjadi kesatria seperti saat ini.
“Hidup memang sulit, namun saya selalu melakukan yang terbaik untuk mengatasi masalah,” ungkapnya.
“Itu tak selalu mudah, namun itu membawa saya ke posisi ini, sekarang.”
Ia memang tak seperti kebanyakan orang. Dibanding mencari nafkah bersama, banyak penduduk setempat yang mempertaruhkan hidup dengan melakukan perjalanan ke Eropa demi kesempatan yang lebih baik. Banyak dari mereka ini tak mampu bertahan selama perjalanan.
Namun, itu bukanlah bagian dari rencana “Reug Reug.” Ia menemukan sebuah cara untuk bertahan – dan berjaya – dalam salah satu olahraga nasional di negaranya.
Anak Yang Hilang
Saat berusia 16 tahun, Kane mulai berlatih teknik gulat tradisional “mbapatte,” yang berakar ratusan tahun yang lalu di antara kaum Seereer.
Kala itu, mereka berlatih untuk peperangan, namun saat ini keahlian itu digunakan untuk “lutte avec frappe’ – bentuk gulat yang dilakukan di arena berpasir dan melibatkan teknik striking.
Meski tak diketahui oleh banyak penggemar seni bela diri campuran, olahraga ini berstatus layaknya box-office di negara Afrika Barat itu.
Kane menunjukkan talenta sesungguhnya dalam disiplin tersebut, dimana setelah berlatih beberapa bulan dan menerima dukungan keluarga, ia akhirnya meninggalkan rumah dan pergi ke sebuah desa kaum Seereer.
Selama beberapa tahun berikutnya, ia terfokus sepenuhnya pada disiplin ini dan belajar memanfaatkan potensinya secara maksimal.
“Orang tua saya selalu mendukung. Mereka percaya saya dapat melakukan segalanya jika berusaha keras,” jelasnya.
“Komunitas Seereer sangat terkenal dalam dunia gulat. Itulah mengapa saya meninggalkan rumah dan berlatih disana.”
Setelah ratusan pertandingan yang hampir seluruhnya ia menangkan, Kane pun siap memasuki panggung yang lebih besar.
- Patrick Schmid Harapkan Kemenangan Epik Atas Rade Opacic
- Danny Kingad Jabarkan Perebutan Gelar Moraes Vs. DJ
- Rade Opacic Peringatkan Divisi Heavyweight: ‘Inilah Waktu Saya’
Panggilan Dari Dakar
Kane kembali ke ibu kota Senegal itu saat ia berusia 20 tahun – dan segera menjadi bintang.
Di stadion Stade Demba Diop, Dakar, tempat semua atlet ‘lutte avec frapper’ terbaik berlaga, dia membangun rekor sempurna melawan berbagai kompetitor teratas di negaranya.
“Saya menjalani 16 laga di arena utama dan memenangkan seluruhnya,” ungkap atlet heavyweight itu.
“Satu hari nanti, saya ingin kembali lagi sebagai juara dan sekali lagi menjadi raja di arena tersebut.”
Akhirnya, satu-satunya hal yang menghentikan Kane untuk melanjutkan dominasi di negara asalnya ini adalah daya pikat seni bela diri campuran.
Ini menjadi kesempatan bagi dirinya untuk dikenal di seluruh dunia dan menafkahi keluarga, dimana “Reug Reug” tak sedikit pun ragu untuk beralih.
“Saya selalu bertarung. Saya adalah juara gulat, maka bela diri campuran menjadi progresi alami saya,” tegasnya.
Dia jelas terlihat alami saat mengenakan sarung tangan MMA 4 ons untuk pertama kalinya pada tahun 2019, serta memperlihatkan kekuatan super demi meraih kemenangan TKO ronde kedua.
Penampilan itu merebut imajinasi dari para penggemar bela diri di seluruh dunia – termasuk para penata tanding ONE.
Terfokus Pada Prestasi
Kane berbahagia mendapatkan kesempatan berlaga di atas panggung dunia, dan walau ia masih terbilang muda dalam kariernya, ia memiliki keyakinan untuk mencetak jejak tak terhapuskan dalam olahraga barunya ini.
“Ini adalah kehormatan besar. Saya ingin menjadi juara Afrika paling terkenal sepanjang masa,” jelasnya.
“Saya percaya ONE dapat menjadikan saya superstar dunia. Saya memiliki berbagai tawaran untuk bergabung dengan banyak organisasi lain, namun ONE tampak menjadi pusat aktivitas,”
“Dari laga pertama, Instagram saya bertambah 20,000 follower. Saya kira saat saya menjadi juara, ini akan menjadi ajang dunia.”
Untuk saat ini, penampilan debut dari atlet kelahiran 29 tahun silam ini di dalam Circle menunjukkan sekilas kemampuan sejatinya.
Ia menghentikan Alain “The Panther” Ngalani via pukulan di ronde pertama ajang ONE: UNBREAKABLE II, Januari lalu, meski berlaga tanpa kekuatan 100 persen.
“Itu sangat emosional. Saya menderita cedera sebelum laga ini, maka saya tak dapat menggunakan beberapa kemampuan terbaik saya, namun saya tidak mengecewakan penggemar,” jelas Kane.
“Pada dasarnya saya bertarung dengan satu tangan, tetapi saya sudah sembuh sekarang, dan anda akan melihat kemenangan yang lebih bersih kali ini.”
Lawan berikutnya, Barghi, adalah pegulat dengan pukulan kuat, namun “Reug Reug” meyakini bahwa atlet Iran itu hanya akan menjadi batu loncatan bagi dirinya.
Keyakinan itu bermula dari kerja kerasnya di sasana, dan kepercayaan diri bahwa ia akan terus menajamkan kemampuan dan meraih mimpinya.
“Saya berlatih bersama beberapa petarung brilian yang telah menunjukan pada saya apa saja yang dibutuhkan untuk menggapai puncak,” tegas Kane.
“Pelatih saya baru mulai merangkai permainan saya dan saya yakin bahwa saya siap menjadi bintang. Seluruh waktu saya tercurah untuk menjadi juara. Tak ada yang lebih penting bagi saya saat ini, kecuali menjadi juara.”
“Saya berlatih lebih keras dibanding semua lawan saya, dan sampai saya menjadi juara, tak akan ada yang berubah.”
“Lihatlah para juara heavyweight terhebat seperti Brock Lesnar – mereka memiliki latar belakang gulat dan menjadi juara dalam 10 laga profesional. Saya yakin dapat melakukan hal yang sama.”
Baca juga: 5 Hal Yang Wajib Diketahui Tentang Atlet Heavyweight Mehdi Barghi