Rich Franklin Memuji Para Pejuang Filipina Di ONE Warrior Series

Rich Franklin’s ONE Warrior Series Contract Winner Lito Adiwang

Beberapa bintang terbesar dari ONE Warrior Series (OWS) datang dari Filipina, dimana ini terlihat seperti sebuah tren yang akan berlanjut, menurut CEO dan pembawa acara Rich Franklin.

Layaknya pemenang kontrak OWS seperti Lito “Thunder Kid” Adiwang dan Rockie “Waray Warrior” Bactol, daftar atlet OWS saat ini sarat dengan atlet berbakat seperti Ismael Bandiwan, Jerry “Bokodian Warrior” Olsim dan Dave “Kintas” Bangguigui, yang juga dapat lulus menuju panggung dunia jika mereka mempertahankan pencapaian luar biasanya.

Semua ini tidaklah mengejutkan bagi Franklin. Ia melihat munculnya atlet berbakat dari Filipina yang meraih kesuksesan luar biasa sepanjang keberadaan “The Home Of Martial Arts,” berkat semangat juang dari masyarakat di negara tersebut.

Untuk alasan itu, pria yang tiga kali menjadi Juara Dunia ini menjelaskan bahwa para penggemar dapat mengharapkan kebangkitan dari beberapa atlet berbakat dengan segera.

ONE Championship: Bagaimana anda menjelaskan progresi dari seniman bela diri asal Filipina semenjak anda bergabung bersama ONE?

Rich Franklin: Lihatlah perkembangan para atlet Filipina secara umum dalam olahraga ini – seberapa banyak anggota Team Lakay yang bangkit meraih status Kejuaraan Dunia? Di luar Team Lakay, anda melihat atlet lain seperti Brandon Vera.

[Negara] ini memiliki kebudayaan yang mengandung mentalitas bela diri-atau-pertarungan. Dari Manny Pacquiao, ini ada di sana. Ada kemampuan alami untuk mempelajari banyak hal.



ONE: Apa yang dapat anda lihat dari pertumbuhan Filipina dalam dunia bela diri campuran?

RF: Saya kira ini semua terkait dengan gairah dan pendidikan di sini. Budaya bela diri di Filipina adalah sebuah budaya yang memiliki mentalitas sangat progresif – mereka selalu melihat langkah berikutnya untuk dapat menjadikan diri mereka lebih baik.

Ada berbagai budaya di sini yang memegang akar budaya utama mereka. Tanpa menyambut perubahan yang datang, mereka tidak memiliki mentalitas progresif seperti itu untuk tetap maju. Saya kira ini yang menempatkan [Filipina] di depan kurva [jika dibandingkan dengan] banyak negara di dunia, dan inilah yang tetap membuat mereka di sana pada tahun-tahun berikutnya.

ONE: Dari perspektif OWS, seberapa besar potensi dari para atlet muda ini?

RF: Anda harus melihat para atlet yang telah melalui rangkaian OWS. Rockie Bactol, sebagai contoh, langsung mendapatkan promosi. Itu adalah seseorang yang Chatri (Sityodtong, Chairman dan CEO ONE) sendiri lihat memiliki bakat dan mendorongnya dalam ajang pertama.

Saat saya datang ke area [Baguio], saya melihat Lito, dan bahkan Jhanlo (Sangiao). Jhanlo masih muda – ini sekitar dua tahun yang lalu, dan ia masih berusia 15 tahun. Saat saya melihat kedua pria ini, saya segera mengetahui mereka akan memiliki masa depan yang besar.

Anda melihat apa yang Lito telah lakukan di dalam ONE Warrior Series, lulus ke ONE Championship dan ia hanya membuat sebuah pernyataan besar, membuktikan apa yang saya harapkan. Saya dapat mengharapkan hal yang sama dari Jhanlo.

Jhanlo adalah generasi berikutnya dari para atlet, dimana ia akan menjadi generasi berikutnya dari Team Lakay dan sosok besar berikutnya dari area ini. Ia akan menjadi acuan bagi segala sesuatu yang mengikutinya.

ONE: Jhanlo menjadi atlet baru bagi banyak penggemar, namun mereka akan mengenali namanya karena ia adalah anak dari pelatih kepala Team Lakay, Mark Sangiao. Apa yang dapat kita harapkan?

RF: Sebuah keberuntungan dan/atau kesialan bagi dirinya sebagai anak dari Mark. Karena ia adalah anak dari Mark Sangiao, ia menghadapi target yang sangat besar.

Akan ada banyak mata dan tekanan yang tertuju pada dirinya untuk tampil dalam sebuah tingkatan yang diharapkan, namun terlepas dari itu semua, saya pernah berlatih grappling dengannya saat terakhir saya berada di sana, dan jangan salah kira, ia adalah anak yang berbakat.

Apakah ia anak dari sang pelatih atau bukan, ia adalah seseorang yang mampu membuat saya, saat saya ada bersama dirinya, mengatakan, ‘Ini adalah seseorang yang ingin saya dapatkan dalam organisasi saya dan terlepas dari siapa ayahnya, saya pastinya akan mengambilnya.’ Itu memberi tekanan besar padanya, karena saya mengharapkan banyak dari dirinya.

Terlepas dari anak siapa ini, ia akan mendapatkan sorotan besar.

ONE: Sudahkah Lito Adiwang melampaui ekspektasi anda di dalam daftar atlet utama ONE?

RF: Saya tidak mengira bahwa Lito melampaui ekspektasi saya, dan itu adalah sebuah pujian bagi dirinya, karena saya memiliki banyak pengharapan atas dirinya. Saya mengetahui seberapa berbakatnya dia saat pertama kali melihatnya.

Anda melihat itu terbukti tiap kali ia berlaga dalam ONE Warrior Series, maka ia tidak melampaui ekspektasi saya – saya telah menetapkan standar yang tinggi bagi dirinya sejak awal.

Baca juga: Lito Adiwang Incar Lawan Papan Atas Setelah Cetak Kemenangan Ciamik

Selengkapnya di Fitur

Amy Pirnie Shir Cohen ONE Fight Night 25 51
John Lineker Asa Ten Pow ONE 168 32
Regian Eersel Alexis Nicolas ONE Fight Night 21 37
Superbon Marat Grigorian ONE Friday Fights 52
Tawanchai PK Saenchai Jo Nattawut ONE 167 93 1
Superlek Kiatmoo9 Takeru Segawa ONE 165 15 scaled
Jaising Sitnayokpunsak Thant Zin ONE Friday Fights 52 3 scaled
Jonathan Haggerty Superlek Kiatmoo9 ONE 168 20
Jonathan Haggerty Felipe Lobo ONE Fight Night 19 122 scaled
Liam Harrison Muangthai ONE156 1920X1280 31
Jonathan Haggerty Superlek Kiatmoo9 ONE Friday Fights 72 6
Johan Estupinan Zafer Sayik ONE 167 9