Rodtang Bedah Tiap Laga Perempat Final ONE Flyweight Muay Thai World Grand Prix
Sejak merebut gelar Kejuaraan Dunia ONE Flyweight Muay Thai pada Agustus 2019 lalu, Rodtang “The Iron Man” Jitmuangnon menjadi sasaran utama.
Saat ini, ia dan tujuh penantang terbaik dalam divisi ini akan berlaga dalam ONE Flyweight Muay Thai World Grand Prix, yang dimulai dengan babak perempat final di ONE 157: Petchmorakot vs. Vienot pada Jumat, 20 Mei ini.
Jika Rodtang menguasai turnamen prestisius ini, ia akan menambah sabuk perak ke dalam koleksinya. Tetapi, jika ia tereliminasi, Juara Grand Prix ini juga akan meraih kesempatan berikut untuk merebut gelar Juara Dunia miliknya.
Sebelum aksi berlangsung di Singapore Indoor Stadium, megabintang Thailand ini membedah tiap laga perempat final – yang dimulai dengan laganya sendiri.
Rodtang Jitmuangnon Vs. Jacob Smith
Rodtang akan bertemu dengan Juara Muay Thai Inggris Jacob Smith di kartu utama ONE 157. Kedua atlet ini seharusnya berlaga tahun lalu di “ONE on TNT I,” namun laga itu dihapus karena restriksi ketat terkait pandemi COVID-19.
Kini, pria Inggris yang sedang naik daun ini akhirnya siap untuk mencetak debutnya bersama ONE, dan penampilan perdananya akan tiba melawan salah satu striker yang paling ditakuti dalam divisi ini.
Dengan catatan tak terkalahkan bersama ONE Super Series, tak diragukan bahwa Rodtang menjadi atlet favorit dalam laga ini, tetapi ia tidak meremehkan sang pendatang baru. Faktanya, ia menyebut Smith sebagai striker “paling berbahaya” dalam Grand Prix ini, dan ia kembali mengatakannya.
“The Iron Man” berkata pada ONEFC.com/id:
“Teknik Muay Thai miliknya sangat bagus. Saya kira ia sebagus Jonathan Haggerty. Saya tak dapat meremehkan dirinya. Ia berbeda dari petarung Muay Thai asing lainnya. Ia memiliki gaya agresif, mirip dengan saya. Saya harus sangat berhati-hati.”
“Senjatanya, terutama pukulan dan tendangannya, sangat keras. Ia memiliki spesialisasi dalam segala gaya Muay Thai. Tetapi, kelemahannya adalah lututnya. Lututnya tidak sebagus itu. Namun, ia dapat menyulitkan saya.”
Jonathan Haggerty Vs. Walter Goncalves
Penantang teratas Jonathan “The General” Haggerty dan kickboxer peringkat ketiga flyweight Walter Goncalves akan memperebutkan posisi dalam semifinal Grand Prix ini – dan kemungkinan untuk meraih penebusan melawan Rodtang.
“The Iron Man” dua kali mengalahkan Haggerty. Ia melengserkan pria Inggris ini untuk merebut gelar Juara Dunia ONE Flyweight Muay Thai melalui keputusan mutlak dan mempertahankan sabuk emasnya dengan TKO ronde ketiga dalam laga ulang mereka.
Di sisi lain, Goncalves melawan Rodtang selama lima ronde penuh aksi saat pria Thailand ini berusaha mempertahankan gelar Juara Dunia ONE miliknya. Itu adalah laga yang sangat tipis, dimana pria Brasil tersebut harus mengakui kekalahan via keputusan terbelah yang sangat tipis.
Sang penguasa memang sangat familiar dengan kedua pria ini, dan berharap bahwa laga mereka di kartu utama itu akan berlangsung sangat keras.
Rodtang berkata:
“Untuk laga Jonathan vs. Walter, saya dapat berkata bahwa Jonathan akan memiliki keunggulan dari senjata-senjata kuatnya. Jika Walter terfokus untuk bertahan, Haggerty akan menghentikannya. Tetapi jika Walter memutuskan untuk menekan maju, Haggerty mungkin akan kesulitan.”
“[Goncalves] itu cepat. Ia memiliki seluruh persenjataan Muay Thai dan variasi yang luas. Namun ia memiliki kebiasaan buruk untuk melarikan diri dari [pertarungan] jarak dekat. Dan, ia mengambil waktu istirahat panjang karena cedera. Ia mungkin sedikit ‘berkarat’.”
Superlek Kiatmoo9 Vs. Taiki Naito
Walau Rodtang belum pernah menghadapi penantang peringkat kedua Superlek “The Kicking Machine” Kiatmoo9 atau kickboxer peringkat keempat flyweight Taiki “Silent Sniper” Naito, ia memperhatikan kedua petarung itu dengan seksama.
“The Kicking Machine” sudah empat kali menjadi Juara Dunia Muay Thai yang membuktikan dirinya di sirkuit stadion Bangkok yang terkenal, dimana banyak pengamat memilihnya sebagai pemenang dalam turnamen ini.
Di sisinya, “The Iron Man” tak begitu yakin. Ia berharap bahwa bintang baru Jepang Naito akan memberi ujian berat Jumat nanti, dan ia tak sabar untuk melihat apakah kompatriotnya dapat beradaptasi dalam aksi di kartu awal ini.
Rodtang menegaskan:
“Superlek memiliki dasar-dasar Muay Thai yang solid. Ia memiliki spesialisasi dalam menggunakan tendangannya. Tetapi saya tidak tahu apakah gaya ONE itu sesuai dengan gaya Superlek atau tidak. Maka, tugasnya adalah menyesuaikan gayanya untuk masuk ke dalam gaya ONE juga.”
“Saya tidak tahu apakah kita dapat berkata ia petarung favorit dalam laga ini, karena petarung asing juga sangat haus kemenangan – mereka semua ingin menjadi nomor satu. Saya sendiri tak bisa berkata saya adalah atlet favorit.”
“Taiki adalah salah satu yang terbaik dalam Muay Thai. Ia memiliki teknik, senjata beragam, akurasi dan kecerdasan untuk bertarung. Ia tak dapat diremehkan. Namun, jika dibandingkan dengan yang lain, saya kira serangannya itu lebih lemah.”
Savvas Michael Vs. Amir Naseri
Dalam laga kartu awal lainnya, Savvas “The Baby Face Killer” Michael akan bertemu dengan pendatang baru Amir Naseri.
Michael memasuki laga ini dengan catatan rekor gemilang, 43-4, berbagai gelar Juara Dunia Muay Thai, serta reputasinya sebagai penyerang tanpa henti.
Sementara itu, atlet fenomenal Iran-Malaysia Naseri adalah salah satu petarung non-Thailand dalam sejarah yang memenangkan sabuk Omnoi Stadium, berlaga sampai akhir melawan striker legendaris Saenchai, serta sangat dikenal di antara para penggemar berat Muay Thai.
Dengan itu, Rodtang sangat ingin melihat laga yang sangat menarik ini pada Jumat nanti.
Ia menambahkan:
“Bagi saya, sangat jarang untuk melihat petarung tinggi seperti [Michael] yang berani bertukar serangan dengan lawannya. Kekuatan dan gaya agresifnya sangat sesuai dengan ONE. Jangkauan panjangnya juga memberi keunggulan.”
“Tetapi kelemahannya adalah bahwa ia seringkali meleset saat menyerang, dan itu membuatnya [terbuka] menghadapi serangan balik. Dan, ia seringkali menunjukkan rasa sakit saat ia diserang. Mari kita lihat bagaimana ia akan tampil setelah masa istirahat panjang.”
“[Amir] adalah pendatang baru. Saya masih belum banyak mengetahui tentang dirinya. Namun jika ia terpilih oleh ONE untuk menjadi bagian dari turnamen ini, maka ia layak.”
“ONE takkan pernah menaruh petarung lemah melawan petarung elite. ONE hanya akan memilih yang terbaik untuk bertarung melawan yang terbaik. Ia mungkin baru di ONE, tetapi ia mungkin menjadi kuda hitam – siapa tahu?”