Roshan Mainam Berani Bermimpi Besar Demi Menafkahi Keluarga

Roshan Mainam image5

Di sepanjang hidupnya, atlet India Roshan Mainam mempunyai satu tujuan – untuk mengangkat keluarganya dari jurang kemiskinan.

Berkat seni bela diri, sang pegulat sensasional telah menemukan cara untuk menafkahi orang-orang yang ia sayangi sekaligus membawa kejayaan untuk negaranya.

Setelah melalui karir sebagai juara gulat nasional, atlet berusia 23 tahun ini bergabung dengan tim bela diri campuran paling top di dunia, dan sekarang mendapatkan kesempatan untuk menorehkan namanya di panggung dunia dalam laga pertamanya di ONE Championship melawan Khon Sichan pada ajang ONE: MASTERS OF FATE.

Sebelum pertandingan terbesar dalam karirnya dimulai pada Jumat, 8 November, di Manila, Filipina, wakil dari Evolve ini menceritakan perjalanan yang ia tempuh untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik.

Awal Perjuangan

Roshan Mainam 590A9933.jpg

Roshan dan ketiga saudaranya dibesarkan oleh orang tuanya di Thoubal, sebuah kota kecil dalam negara bagian Manipur.

Sewaktu ia tumbuh dewasa, kondisi kesehatan ayahnya memburuk, yang berarti ibunya harus menjadi tulang punggung keluarga.

Roshan juga mengangon sapi dan bekerja serabutan demi membantu mengurangi beban biaya pengobatan ayahnya, yang telah menguras keuangan keluarganya. Diluar pekerjaan, ia mulai tertarik dengan gulat dari usia 9 tahun setelah ia terkesan dengan kekuatan yang ditampilkan para atlet.

Ia menunjukkan bakat alami dalam olah raga tersebut dan dipilih untuk mewakili India dalam Junior World Championships, namun impiannya untuk bertanding hilang saat ia megalami cedera pergelangan kaki.

Cedera tersebut tidak mengakhiri mimpinya dalam gulat, dan ia pindah ke Delhi untuk mengembangkan kariernya. Sebagai anggota dari Guru Hanuman Akhara – camp gulat tertua dan paling bergengsi di India – ia memenangkan empat Kejuaraan Nasional Delhi.

Tetapi, tidak banyak kesempatan baginya untuk mendapatkan uang yang cukup dalam olah raga ini, dan ia sangat putus asa untuk membawa keluarganya keluar dari keadaan yang memprihatinkan, sehingga Roshan mengalihkan perhatiannya pada olah raga yang sangat pesat pertumbuhannya dan memberinya kesempatan untuk berjaya.

“Melihat ibu berjuang setengah mati dan keadaan ayah telah mendorong saya,” jelas Roshan.

“Sudah banyak atlet bela diri campuran yang datang dari latar belakang gulat, jadi saya berpikir saya mempunyai kesempatan yang bagus dan menantang diri sendiri untuk berlatih seni bela diri pada tahun 2014.”

Perjuangan Berat

Roshan Mainam 590A9895.jpg

Meskipun meraih kesuksesan dalam gulat, Roshan merasa hidup di ibu kota sangatlah susah, dan masalah finansial menjadi beban.

“Ketika saya pindah ke Delhi, semuanya jadi mahal, dan saya tidak tahu harus apa,” katanya.

“Ditambah harus membagi waktu antara sekolah, latihan dan kerja adalah sesuati yang sulit.”

Roshan lalu mendapatkan pekerjaan sebagai pelatih di Bengaluru, tapi ia harus menghabiskan sebagian besar gajinya untuk membayar tagihan, dan hanya bisa mengirim uang sedikit untuk keluarganya.

Keadaannya tidak seperti yang ia harapkan, namun semua pelajaran yang ia dapat dari latihan gulat memberinya kekuatan dan semangat untuk terus berjuang sampai mendapatkan peluang yang lebih baik.

“Tidak ada pilihan lain selain terus berusaha,” katanya.

“Saya rasa gulat adalah salah satu olahraga paling sulit. Olah raga ini memerlukan latihan dengan intesitas tinggi. Dan ini mengajarkan saya untuk terus berjuang, apapun rintangannya.”

Ia juga mempunyai teman dekat dan mentor, Vishal Seigell, yang ia temui di Delhi, untuk menjadi sumber bantuan dan saran dalam memandunya menuju kepada kehidupan yang lebih baik.

“Ia dan saya mempunyai tujuan yang sama, agar saya menemukan pekerjaan yang dapat menunjang keluarga,” kata Roshan.

“Ketika saya bertemu dengan Coach Vishal lagi di Bengaluru, semuanya berubah bagi saya.”

Dorongan Kuat

Roshan Mainam 590A1427.jpg

Vishal, pendiri KOI Combat Academy di Bengaluru, mengundang Roshan untuk berlatih dengannya agar mempertajam kemampuannya dalam Brazilian Jiu-Jitsu dan striking untuk melengkapi kemampuan gulatnya. Selain itu, latihan ini juga dimaksudkan untuk mempersiapkannya menjadi seorang atlet professional.

“Ia meluangkan waktu untuk melatih hingga saya bisa menjadi atlet seperti sekarang dan yang ia ajarkan tidak terbatas pada seni bela diri,” jelas Roshan.

“Ia mengajarkan saya tentang aspek bisnis olah raga ini dan beberapa hal yang lain juga, seperti pengalaman hidup, cara menyeimbangkan hidup dengan latihan – hal-hal lain yang tidak dapat saya pelajari tanpanya.”

Roshan memulai karirnya dengan baik saat ia menaklukan lawannya dalam tujuh laga amatir dan tiga pertandingan professional di negaranya. Ia kemudian mendapatkan kesempatan untuk mengembangkan kemampuannya bersama tim Evolve di Singapura lewat sebuah seleksi.

Dengan bantuan Vishal, ia mendapatkan kesempatan untuk memperlihatkan kemampuannya kepada para pelatih sasana elit itu.

“Coach Vishal membuatkan saya sebuah profil, menangani semuanya, dan saya pun lolos seleksi sebagai satu dari 29 atlet yang terpilih untuk menjalani percobaan,” jelas Roshan.

“Ia memberi saya kepercayaan diri yang saya butuhkan bahwa saya ditakdirkan untuk menjadi seorang Juara Dunia. Ia memotivasi saya untuk bermimpi lebih besar dan mengejar mimpi itu.”

Menatap Tantangan

Evolve's Indian wrestler Roshan Mainam

Roshan dengan cepat membuat para pelatih Evolve terkesan dengan kemampuannya dalam gulat, dan ditawari sebuah kesempatan besar untuk mewakili mereka.

“Ini adalah mimpi yang menjadi nyata. Saya merasa diberkati dan senang untuk menjadi bagian dari Evolve Fight Team,” katanya.

“Saya telah mengalami perkembangan pesat semenjak saya masuk sasana ini berkat para pelatih yang hebat, rekan satu tim saya, dan para senior.”

Saat ini, setelah berkesempatan untuk mewujudkan mimpinya dan mempertajam kemampuannya lewat bantuan para Juara Dunia, Roshan dapat menunjang keuangan keluarganya, tapi tidak hanya sampai disitu.

Ia juga berkomitmen untuk memanfaatkan kesempatan yang ada untuk membantu atlet lain dan ia terus bekerja dengan Vishan untuk membentuk generasi berikutnya.

“Dengan semua yang telah saya lalui, kami berkolaborasi untuk melakukan hal yang sama pada para atlet berbakat yang berasal dari latar belakang yang serba kekurangan,” tambahnya.

“Kami telah menciptakan sebuah program untuk membiayai para atlet secara penuh, dan para pelatih akan membimbing mereka seperti yang mereka telah lakukan pada saya.”

Sekarang, kurang dari setahun setelah pindah ke rumah barunya, atlet asal Thoubal tengah berupaya untuk menciptakan sebuah momen bersejarah baru saat berlaga untuk pertama kalinya di panggung dunia dalam ajang ONE: MASTERS OF FATE. Menghadapi Khon Sichan, ia bertekad untuk menunjukkan hasil latihannya kepada para muridnya.

“Saya sangat bersemangat. Saya tidak mempunyai pilihan lain selain meraih sukses,” katanya.

“Saya telah bekerja dengan keras, dan mantan pelatih dan mentor saya – Coach Vishal – telah mengorbankan banyak hal demi menjadikan saya atlet yang handal dan berada dalam jalur yang tepat. Sekarang, terutama setelah menjadi bagian dari Evolve Fight Team, tidak ada pilihan lain selain sukses.”

Baca juga: 3 Laga Pencuri Perhatian Dalam ONE: MASTERS OF FATE

Selengkapnya di Fitur

Amy Pirnie Shir Cohen ONE Fight Night 25 51
John Lineker Asa Ten Pow ONE 168 32
Regian Eersel Alexis Nicolas ONE Fight Night 21 37
Superbon Marat Grigorian ONE Friday Fights 52
Tawanchai PK Saenchai Jo Nattawut ONE 167 93 1
Superlek Kiatmoo9 Takeru Segawa ONE 165 15 scaled
Jaising Sitnayokpunsak Thant Zin ONE Friday Fights 52 3 scaled
Jonathan Haggerty Superlek Kiatmoo9 ONE 168 20
Jonathan Haggerty Felipe Lobo ONE Fight Night 19 122 scaled
Liam Harrison Muangthai ONE156 1920X1280 31
Jonathan Haggerty Superlek Kiatmoo9 ONE Friday Fights 72 6
Johan Estupinan Zafer Sayik ONE 167 9