Saemapetch Berbagi Bagaimana Cara Mengincar Kesuksesan

Saemapetch Fairtex at ONE EDGE OF GREATNESS open workout in Singapore

Saemapetch Fairtex mengetahui apa yang dibutuhkan untuk lepas dari jerat kemiskinan dan menjalani kehidupan yang luar biasa sebagai salah satu atlet Muay Thai terbaik dunia.

Atlet berusia 24 tahun itu – yang akan mencetak sejarah dalam laga utama perdana antara dua atlet Thailand di ONE Championship di ajang ONE: EDGE OF GREATNESS melawan Nong-O Gaiyanghadao – mengalami masa kecil yang sulit, dimana ia harus membantu orang tuanya mengepul sampah daur ulang untuk bertahan hidup.

Saat ia mendapatkan kesempatan untuk meninggalkan kehidupan tersebut melalui Muay Thai, ia meraihnya dengan tangan terbuka. Seberapa keras latihan yang dijalaninya, ia tidak pernah berhenti mengejar mimpinya, dan itulah hal yang ia ingin bagikan pada seluruh kompetitor baru.

“Saran saya bagi para atlet muda saat ini adalah untuk tetap terfokus,” katanya.

“Anda harus memiliki determinasi dan tidak boleh bertingkah. Jika anda bekerja keras, anda dapat meraih mimpi anda.”

Sebagian besar kesuksesan Saemapetch berasal dari kondisi tubuhnya yang prima, yang membuatnya dikenal sebagai salah satu atlet terkuat dan berstamina luar biasa dalam olahraga ini.

Ini juga berarti bahwa ia dapat meningkatkan ritme dan mengendalikan laga kapanpun, terlepas dari berapa lama laga itu akan berlangsung.

Kemampuan tersebut – serta rekor sempurna yang ia catatkan di dalam organisasi bela diri terbesar di dunia – diasah melalui etos kerjanya yang luar biasa dan dedikasi pada latihan harian yang mungkin dapat menyulitkan beberapa atlet lain.

Atlet berusia 25 tahun ini tidak menyangkal bahwa ia selalu didorong melewati batasannya dalam latihan, namun ia juga memiliki tekad kuat untuk mengatasi rasa sakitnya – yang adalah alasan pertama mengapa ia memutuskan untuk mengenakan sarung tangan untuk pertama kalinya.



“Saya selalu mampu untuk tetap terfokus. Saya selalu memiliki tekad untuk berhasil,” katanya.

“Saya ingin memberikan kehidupan yang lebih baik bagi keluarga saya dan memiliki determinasi untuk mengejar impian saya. Itu membuat saya tetap berada dalam jalur yang tepat.”

Pemikiran tersebut juga membantunya untuk tetap disiplin saat ia masih remaja. Ia tidak mengatakan bahwa para atlet yang sedang merintis karir tidak boleh bersenang-senang, namun saat mereka melakukan itu, mereka tidak boleh melupakan pertaruhan yang mereka lakukan jika mereka berkompromi.

“Untuk melakukan ini, anda harus mengingat apa tugas anda – itulah yang terpenting,” kata Saemapetch.

“Jika anda ingin keluar bersama teman-teman anda, anda harus ingat siapa diri anda dan apa tanggung jawab anda.”

Pendekatannya yang penuh disiplin terbayar saat ia memenangkan Tiger Cement Tournament di Channel 7 Stadium saat ia baru berusia 17 tahun, namun itu tidak memenuhi keinginannya untuk tetap maju dan mencapai lebih lagi.

“Saya hanya ingin menjadi juara [awalnya]. Setelah saya mencapai tujuan itu, saya ingin membawanya lebih tinggi lagi,” sebutnya.

“Saat saya meraih gelar pertama saya, saya telah mencapai mimpi saya, namun anda harus memikirkan ulang dan tetap maju.”

Saemapetch beralih dan mulai mengincar pencapaian yang lebih tinggi dalam sirkuit internasional, namun ia membutuhkan tujuh tahun, sebuah gelar Juara Dunia MTGP Welterweight, tiga kemenangan dalam ONE Super Series, serta total 120 kemenangan untuk menantang hadiah terbesar dalam olahraga yang ia tekuni.

Namun, jika segala sesuatunya berjalan sesuai keinginannya saat melawan seseorang yang ia sebut sebagai idola, tiap jam yang ia habiskan di dalam sasana, tiap tetesan keringatnya, serta seluruh serangan yang ia terima akan menjadi setimpal.

“Segala sesuatu membutuhkan waktu. Kesuksesan tidak akan terjadi dalam satu malam. Saya membutuhkan bertahun-tahun untuk mencapai titik ini, dan itulah sesuatu yang selalu saya katakan pada petarung-petarung yang lebih muda,” katanya.

“Sebagai seorang petarung, kita harus menginginkan sesuatu yang lebih, sesuatu yang dapat memberikan kehormatan bagi kita. Sesuatu yang kita dapat miliki sendiri, dan suatu saat nanti dapat kita tunjukkan pada anak-anak kita.”

“Saya benar-benar yakin jika anda memiliki tekad, akan ada jalannya. Ini akan membutuhkan waktu, dan terkadang percobaan yang berulang-ulang. Jangan menyerah!”

Baca Juga: 5 Alasan Mengapa Anda Wajib Menyaksikan ONE: EDGE OF GREATNESS

Selengkapnya di Fitur

Amy Pirnie Shir Cohen ONE Fight Night 25 51
John Lineker Asa Ten Pow ONE 168 32
Regian Eersel Alexis Nicolas ONE Fight Night 21 37
Superbon Marat Grigorian ONE Friday Fights 52
Tawanchai PK Saenchai Jo Nattawut ONE 167 93 1
Superlek Kiatmoo9 Takeru Segawa ONE 165 15 scaled
Jaising Sitnayokpunsak Thant Zin ONE Friday Fights 52 3 scaled
Jonathan Haggerty Superlek Kiatmoo9 ONE 168 20
Jonathan Haggerty Felipe Lobo ONE Fight Night 19 122 scaled
Liam Harrison Muangthai ONE156 1920X1280 31
Jonathan Haggerty Superlek Kiatmoo9 ONE Friday Fights 72 6
Johan Estupinan Zafer Sayik ONE 167 9