Sang Juara Dunia, Xiong Jing Nan, Terdorong Oleh Keinginan Membantu Sesama

Xiong Jing Nan DC 4524

Juara Dunia ONE Women’s Strawweight “The Panda” Xiong Jing Nan adalah salah satu kompetitor paling ganas di “The Home Of Martial Arts.”

“The Panda” akan menampilkan gayanya ini saat beraksi pada hari Jumat, 30 Oktober, dimana ia akan mempertahankan sabuknya melawan rival lama dan penantang teratas Tiffany “No Chill” Teo pada ajang ONE: INSIDE THE MATRIX di Singapore Indoor Stadium.

Namun, walau atlet berusia 32 tahun ini memiliki sifat agresif di dalam Circle, ia sangat peduli terhadap sesama saat berada di luar ring.

“Saya adalah manusia yang sangat emosional. Ini adalah salah satu kelemahan saya,” kata Xiong.

“Saya tahu bagaimana cara menghargai lebih daripada siapa pun. Lagipula, saya adalah gadis desa. Tempat dimana saya bertumbuh dan pendidikan yang saya terima dari orang tua mengajarkan saya tentang integritas dan rasa syukur.”

“Tak ada yang dapat mengubah hal-hal yang terlahir dalam darah saya. Bahkan, saat saya mengatakan pada diri sendiri untuk menjadi lebih kuat dan berdarah dingin, saya tak dapat melakukannya.”

Sejauh ini, Xiong tidak harus menjadi lebih kuat lagi saat berkompetisi, karena jelas ia mengetahui cara untuk beralih dan meningkatkan intensitas saat bel pertandingan berbunyi.

Kekuatan itu membawa “The Panda” menjalani perebutan gelar Juara Dunia ONE Women’s Strawweight perdana, dimana ia meraih kemenangan dalam laga pertamanya melawan Teo di ajang ONE: KINGS OF COURAGE pada bulan Januari 2018. Malam itu, bintang Tiongkok ini menaklukkan “No Chill” pada ronde keempat dengan pukulan kanan dan kirinya.

Ketabahan diri dan keuletannya ini juga telah membawa Xiong menjadi tak terkalahkan dalam divisinya sejak saat itu.

Setelah meraih sabuk emas, ia mengalahkan tiga penantang gelar yang dihadapinya, bahkan saat ia melawan Juara DuniaONE Women’s Atomweight “Unstoppable” Angela Lee yang sebelumnya tak terkalahkan dalam laga mereka di bulan Maret 2019.



Jika anda bertanya pada Xiong, kesuksesan itu tak sekedar didasari oleh karakteristiknya di dalam ring. Warga Beijing, Tiongkok ini terinspirasi oleh keponakannya dan beberapa sosok lain yang telah mengalami sisi lembut dan kepeduliannya ini.

“Motivasi terbesar saya adalah orang tua saya, keluarga dan sahabat-sahabat yang menerima saya apa adanya,” tegasnya.

Hari-hari ini, Xiong berada jauh dari keluarga dan sahabat-sahabat tersebut, karena ia berlatih bersama Evolve MMA di Singapura. Walau ia didukung oleh rekan-rekan satu timnya saat berlatih, ia menghabiskan banyak waktu sendiri di luar sasana.

“Saya kira tiap olahragawan itu berbeda, namun saya secara konstan merasa kesepian,” kata Xiong.

“Hanya ada saya dalam jalur ini. Saya harus menerima segala sesuatu seorang diri. Jelas bahwa ada tangan-tangan yang membantu, namun tak ada yang benar-benar mengerti. Tak ada yang dapat mengerti saya 100 persen. Tak ada seorang pun yang memecahkan masalah saya atau berbagi penderitaan saya. Hanya ada saya.”

ONE Women's Strawweight World Champion strikes Angela Lee in March 2019

Itu memang tidak mudah, namun menurut Xiong, keadaan terisolasi di luar Circle ini jelas diperlukan demi meraih kesuksesan di dalam [Circle] – dan ia pun merangkul kesendiriannya itu.

“Saya tidak takut kesepian,” tegasnya. “Saya kira semua orang-orang yang kuat dan para Juara Dunia cukup kesepian. Jika seseorang dapat bertahan dan hidup dengan kesepiannya, orang itu akan meraih kesuksesan dalam bidang apa pun.”

Dedikasi Xiong demi meraih kesuksesan dan pengorbanan yang ia lakukan seluruhnya berkat pandangan yang erat dengan kepedulian dalam hidup dan berada di luar pencapaian pribadinya.

“The Panda” ingin melakukan segala sesuatu yang dapat ia lakukan untuk membangun profilnya demi membalas jasa saat hari-harinya berkompetisi telah usai. Ia memang telah berdiri melawan ketidakadilan, namun dengan pengaruh, kehadiran dan keamanan finansial yang jauh lebih besar, ia meyakini dapat menciptakan perbedaan besar bagi dunia.

“Tujuan hidup ideal saya adalah untuk membantu lebih banyak orang lagi,” kata bintang asal Tiongkok ini.

“Saya selalu ingin membantu lebih banyak orang berdasarkan kapasitas saya. Saat saya berjalan kaki, saya melihat berbagai keadaan yang saya tak ingin lihat, atau saat saya membaca berita yang membuat saya sedih, saya menyalahkan diri sendiri.”

“[Saya kira], ‘Saat anda masih muda, anda ingin membantu orang lain, namun anda gagal karena anda tak memiliki kekuatan.'”

“Saya merasa berkewajiban. Saya memiliki rasa tanggung jawab itu. Terkadang, saya merasa seperti Robin Hood. Saya merasa berkewajiban untuk membantu yang kurang beruntung.”

009_SB_ONE_0118_XiongJingNan_Phuket_DSC_9044.jpg

Pada saat yang sama, “The Panda” masih mencari cara terbaik untuk menciptakan perubahan jangka panjang.

“Saya harus terus belajar dan mengembangkan diri saya sebelum saya cukup kuat untuk membantu orang lain,” katanya.

Hal tersebut dapat memberi Xiong keunggulan untuk terfokus pada pertahanan gelar Juara Dunia miliknya melawan seorang wanita yang ingin mencari penebusan, namun kepedulian itu akan selalu ada. Tanpa sisi tersebut dari dirinya, ia tak akan menjadi “The Panda” yang dikenal dan dikasihi para penggemar saat ini.

Namun, dengan mengetahui bahwa ia dapat membalikkan keadaan di Circle kapan pun ia inginkan, kita akan melihat Xiong memasuki laganya melawan Teo dengan determinasi yang sama seperti saat awal.

“Saya ingin memiliki rekor dan penampilan yang jauh lebih baik agar makin banyak orang mengetahui tentang bela diri campuran di Tiongkok,” tegas Xiong.

“Saya juga ingin membangun sosok wanita yang kuat untuk membantu [usaha terkait] kesetaraan gender di Tiongkok. Saya berharap dapat memberi keyakinan dan inspirasi bagi para wanita muda di Tiongkok. Saya ingin memotivasi lebih banyak orang untuk mengikuti mimpi mereka.”

Baca juga: Tiffany Teo Katakan Laga Ulang Dengan Xiong Bukanlah Pembalasan Dendam: ‘Ini Penebusan’

Selengkapnya di Fitur

Amy Pirnie Shir Cohen ONE Fight Night 25 51
John Lineker Asa Ten Pow ONE 168 32
Regian Eersel Alexis Nicolas ONE Fight Night 21 37
Superbon Marat Grigorian ONE Friday Fights 52
Tawanchai PK Saenchai Jo Nattawut ONE 167 93 1
Superlek Kiatmoo9 Takeru Segawa ONE 165 15 scaled
Jaising Sitnayokpunsak Thant Zin ONE Friday Fights 52 3 scaled
Jonathan Haggerty Superlek Kiatmoo9 ONE 168 20
Jonathan Haggerty Felipe Lobo ONE Fight Night 19 122 scaled
Liam Harrison Muangthai ONE156 1920X1280 31
Jonathan Haggerty Superlek Kiatmoo9 ONE Friday Fights 72 6
Johan Estupinan Zafer Sayik ONE 167 9