‘Saya Bahkan Tidak Hidup’ – Bagaimana Sebuah Ultimatum Keras Paksa Jacob Smith Ubah Kehidupannya
Jacob Smith dapat menunjukkan satu momen yang mengubah arah perjalanan pribadinya dalam hidup.
Pria berusia 31 tahun asal Inggris itu – yang kembali beraksi melawan Walter Goncalves pada gelaran ONE Fight Night 17, 8 Desember waktu A.S., atau Sabtu pagi, 9 Desember waktu Asia – diberi pilihan oleh tunangannya, Rebekah, yang mengawali perubahan drastis dari arah kehidupannya itu.
Keduanya saat itu menyambut kehadiran anak pertama mereka, Isamay, dan Rebekah mengetahui bahwa sesuatu harus berubah demi keluarga mereka yang berkembang ini. Itulah saat ia membuat Smith memilih mereka, atau jalanan.
Sebagai praktisi Muay Thai sepanjang hidupnya, kekasih Smith mendorongnya untuk mencoba olahraga itu, dan ia mulai berlatih di waktu senggang. Tetapi, ini menjadi kesempatannya masuk sepenuhnya – dan terlebih penting lagi, membawa dirinya jauh dari seluruh aktivitas negatif di luar sasana.
Mengira bahwa kehidupan di Birkenhead itu adalah satu-satunya yang ia ketahui, Smith menyadari bahwa sudah tiba waktunya untuk menemukan jalur yang baru:
“Mungkin dua tahun [setelah kami berpacaran], kami mendapatkan putri kecil kami, tetapi selama periode itu, saya masih berada di jalanan, melakukan ini, melakukan itu.”
“Saat putri saya lahir, Bekki berkata pada saya, ‘Dengar, kamu memiliki jalur yang dapat kamu jalani bersama saya di tinju Thailand, dan mari kita lihat seberapa jauh kamu dapat berjalan dengan itu, atau kamu dapat tetap berada di jalurmu sekarang, tapi kamu takkan melakukannya denganku.’”
“Maka, ia memberi saya ultimatum itu, Rencana A atau Rencana B. Maka saya berkata, ‘Ok, itu cukup. Mulai sekarang, saya akan berjalan denganmu.’”
Walau striker Inggris ini kini melihat bahwa itu jelas untuk hasil yang terbaik, saat itu ia tak terlalu yakin, karena dirinya sangat nyaman untuk hidup hari-demi-hari dengan uang di kantongnya.
Tanpa intervensi Rebekah dan kemungkinan bahwa dirinya dapat kehilangan keluarga barunya, Smith meyakini ia akan tetap berada pada jalur yang sama. Ia juga mengetahui bahwa seluruh kesuksesan selanjutnya – baik dalam Muay Thai dan sebagai kepala keluarga – tiba dari keputusan itu.
Ia berkata:
“Tanpa ultimatum itu, saya takkan mengira saya dapat melakukannya seorang diri. Saya cukup senang, jika saya harus 100 persen jujur.”
“Tetapi saya melihat kembali sekarang, dan saya dapat melihat bahwa saya bahkan tidak hidup saat itu. Saya hanya setengah hidup, sebenarnya. Dan itu cukup. Saya hanya mengalir saja.”
“Jika ia tidak memberi saya ultimatum itu, saya tak tahu di mana saya akan berada, tapi saya jelas takkan ada di sini. Seperti yang saya katakan sebelumnya, saya mungkin dipenjara atau mati, 100 persen.”
Membalas Budi Untuk Para Pemuda Di Birkenhead
Bertumbuh dewasa dan masih tinggal di area yang sama, Jacob Smith mengetahui kesulitan dan tekanan yang dialami oleh banyak orang di sekelilingnya, dan ia takkan menghakimi siapa pun atas pilihan mereka.
Walau ia menarik diri dari berbagai aktivitas yang menyatukannya dengan banyak kenalan di jalanan Birkenhead, ia bersyukur bahwa teman-teman sejatinya dengan senang hati mendukungnya daripada berusaha menyeretnya kembali ke sana.
Namun, ia juga melihat sisi lain dari kenyataa itu dan apa yang dapat dicapai jika energi seseorang terfokus pada sesuatu yang produktif – seperti jalur yang dijalaninya berkat bantuan Rebekah:
“Para anak muda di area kami, mereka masih menjadi teman saya. Saya masih pria yang sama. Saya masih memiliki teman-teman yang sama yang melakukan apa yang mereka lakukan, tapi itu tak berarti saya harus terlibat di dalamnya.”
“Saat saya mengambil satu langkah keluar dari itu, anda melihat mereka yang anda kira berada di lingkaran terdekat anda menjauh karena mereka tak mendapatkan berbagai hal yang gratis dari anda.”
“Lalu, anda berakhir dengan mereka yang loyal, masih di dalam permainan itu, tapi mengerti bahwa anda hanya bertumbuh dewasa, dan anda mulai mengembangkan hidup anda sendiri.”
“Mereka yang menginginkan yang terbaik untuk anda, apa pun itu, merekalah teman-teman sejati.”
Sementara ia takkan berpura-pura untuk menjadi sosok yang “lebih suci” dan mendikte apa yang benar atau salah dalam diri orang lain, ia meyakini dirinya memiliki tanggung jawan untuk membantu generasi berikutnya menjauhi kehidupan jalanan.
Smith pernah berada dalam posisi mereka dan mengetahui apa yang harus mereka jalani, namun sebagai atlet peringkat #1 dalam divisinya dari Inggris Raya dan bintang global di ONE, ia juga menjadi contoh yang tegas tentang bagaimana anda dapat membawa diri anda naik dengan cara yang lain.
Itulah mengapa pria berusia 31 tahun ini sangat ingin mencetak bakat baru di sasananya, Thaifist.
Ia menggunakan pengalamannya untuk membangun hubungan dengan generasi muda yang masuk ke dalam sasananya, serta menawarkan mereka perjalanan yang akan mengarah ke tujuan yang berbeda daripada penjara atau liang kubur.
Smith menjelaskan:
“Orang-orang di era saya, mereka sudah terlalu jauh ke dalam ermainan itu untuk menjalani karier yang berbeda bagi diri mereka sendiri.”
“Maka, daripada berbicara dengan teman-teman saya sekarang, saya punya banyak remaja di sasana saya dimana – karena bagaimana saya sekarang dan siapa saya di area saya – saya menjadi sosok yang mereka jadikan panutan.”
“Mereka datang ke saya untuk meminta saran. Sayalah yang mencoba membimbing mereka pada jalur yang tepat dan memberi mereka sasana saya sebagai sarana penyaluran. Adalah generasi berikutnya yang saya tolong. Saya pernah di posisi mereka.”
“Saya dapat memberitahu mereka ada lebih banyak hal dalam hidup daripada merampok orang atau melakukan apa pun, dan saya adalah contoh utama dari itu.”
“Ada banyak anak-anak di sasana saya sekarang yang memiliki potensi jauh daripada saya di usia mereka, dan hal-hal di luar sasana itulah yang mungkin sedikit [buruk untuk mereka], maka saya mencoba membawa mereka masuk ke sasana dan membantu mereka sebisa saya.”