‘Saya Bersyukur Untuk Itu’ – Mikey Musumeci Gunakan Tekanan Besar Demi Raih Kejayaan

Mikey Musumeci Cleber Sousa ONE on Prime Video 2 1920X1280 72

Sebagai grappler submission pound-for-pound terbaik dunia, Mikey “Darth Rigatoni” Musumeci merasa dirinya memikul tanggung jawab untuk membawa disiplin ini ke tingkatan baru.

Terlebih lagi, ia akan segera menikmati sebuah kesempatan lain untuk melakukan itu pada Jumat malam, 4 Agustus waktu Amerika Utara, atau Sabtu pagi, 5 Agustus waktu Asia.

Saat itu, ia akan mempertahankan gelar Juara Dunia ONE Flyweight Submission Grappling melawan penguasa strawweight MMA Jarred “The Monkey God” Brooks di ONE Fight Night 13, yang disiarkan langsung pada jam tayang utama A.S. dari arena ikonik Lumpinee Boxing Stadium di Bangkok, Thailand.

Musumeci memasuki laga pendukung utama ini dengan momentum luar biasa.

Dalam aksi terbarunya pada Mei lalu, petarung berusia 27 tahun ini mencetak submission atas Osamah Almarwai – Juara Dunia IBJJF Sabuk Hitam pertama dari Timur Tengah – via rear-naked choke di gelaran bersejarah ONE Fight Night 10, yang pertama bagi organisasi ini di Colorado, Amerika Serikat.

Walau Musumeci sangat senang ketika meninggalkan 1stBank Center dengan kemenangan itu, ia mengakui tekanan besar untuk memberi aksi gemilang di hadapan para kompatriotnya yang memadati tiap kursi di arena.

Ia berkata:

“Berkompetisi di Denver adalah pengalaman yang cukup gila bagi saya.”

“Itu adalah debut ONE Championship di A.S., maka kami merasakan tekanan yang sangat besar, dan kami melakukannya. Penggemar Amerika menyukainya. Saya berasal dari Amerika. Ini negara saya. Dan adalah sebuah kehormatan bagi saya untuk menjadi bagian dari kartu itu.”

Atas usahanya malam itu, Musumeci menerima bonus penampilan senilai US$50.000.

Tentu, “Darth Rigatoni” sangat senang membawa pulang bonus tersebut – dan hampir dapat dipastikan ia akan membeli banyak pizza dan pasta dengan uang itu. Tapi, lebih dari sekadar membuat dompetnya lebih tebal, Musumeci melihat bonus itu sebagai bukti bahwa ia memang dapat menghibur penonton.

Dan, karena ia berbagi kartu tersebut dengan beberapa superstar terbesar dalam MMA, Muay Thai dan kickboxing di dunia, atlet Amerika ini merasa bangga dapat mewakili submission grappling dengan baik.

Musumeci berkata:

“Saat kami mendapat bonus, saat penggemar MMA, Muay Thai dan kickboxing dapat menikmati sajian jiu-jitsu, itu sangat berarti bagi saya.”

“[Itu berarti] bahwa saya mampu menjadi bagian dari ini, dan generasi masa depan yang berlatih jiu-jitsu juga dapat meraih penghasilan, dengan berada di kartu ONE Championship, dan [mendapat] publisitas itu.”

Mikey Musumeci Ingin Buat Submission Grappling Sangat Besar

Mikey Musumeci merasakan tugas khusus untuk melejitkan submission grappling dan menunjukkan pada para penggemar seberapa menariknya olahraga tersebut.

Berkat platform masif dan jangkauan global dari ONE Championship, pria Amerika ini meyakini bahwa dirinya memiliki tanggung jawab untuk menghasilkan penampilan menawan setiap kali ia berkompetisi.

Dan, sementara itu dapat saja menjadi beban berat bagi beberapa pihak, ia menjalaninya dengan penuh kebanggaan:

“Panggung ini sangat gila bagi kami, komunitas jiu-jitsu.”

“Kami terbiasa berkompetisi di sekolah-sekolah, dan kini, kami ada di sini. Seperti, seluruh dunia itu menyaksikan, jutaan dan jutaan orang. Maka, saya hanya sangat bersyukur atas kesempatan ini.”

“Tapi, saya merasakan tekanan besar bagi diri saya untuk tetap menjaga jiu-jitsu di atas panggung ini. Saya terkadang merasa [beban] itu seperti ada di pundak saya, tapi saya merasa bersyukur atas kesempatan tersebut.”

Musumeci memang merasakan tekanan ini sejak debut promosionalnya pada April 2022, hanya beberapa minggu setelah ONE meresmikan disiplin submission grappling sebagai sajian permanen di berbagai gelarannya.

Sementara “Darth Rigatoni” sempat merasa tertekan di awal perjalanannya, ia baru-baru ini mengubah mentalitas tersebut dan mulai menyalurkan energi ini ke dalam berbagai pertandingannya.

Pria Amerika ini mengakui:

“Awalnya, itu menakutkan bagi saya. Seperti, saya belum pernah merasakan ini sebelumnya. Saya membawa semua tekanan ini. Saya harus membuktikan diri. Tapi sekarang, saat saya mendapat tekanan, saya menggunakannya sebagai penyemangat, dan untuk tekanan itu, saya bersyukur.”

“Saya mengubah cara berpikir saya.”

Musumeci kini menggunakan tekanan sebagai salah satu perintis disiplin ini di ONE untuk memotivasinya dalam menyajikan aksi yang jauh lebih hebat lagi.

Perubahan tersebut mungkin juga menjadi sesuatu hal yang cukup menakutkan untuk dipikirkan oleh Jarred Brooks, atau siapa pun rival masa depan Juara Dunia ONE Flyweight Submission Grappling ini.

Sepertinya, ia juga mungkin dapat menyambut lebih banyak tekanan lagi, seperti yang dijelaskan oleh Musumeci:

“Saya menggunakan tekanan ini sebagai penyemangat, dan semakin banyak tekanan yang saya dapat, semakin banyak semangat yang saya punya.”

“Saya merasa setiap kali saya mendapatkan tekanan yang semakin besar, itu menjadikan versi yang lebih baik lagi dari diri saya. Maka, ya, banyak orang [berkata] pada saya, ‘Oh, kamu punya banyak tekanan.’ Ya, itu benar.”

“Tetapi saya bersyukur untuk itu, karena saya tahu hal tersebut akan menjadikan saya lebih baik, dan saya harus meraih kesempatan ini.”

Selengkapnya di Fitur

Jonathan Haggerty Felipe Lobo ONE Fight Night 19 122 scaled
Liam Harrison Muangthai ONE156 1920X1280 31
Jonathan Haggerty Superlek Kiatmoo9 ONE Friday Fights 72 6
Johan Estupinan Zafer Sayik ONE 167 9
John Lineker Stephen Loman ONE Fight Night 14 44 scaled
Fan Rong Shamil Erdogan ONE Friday Fights 22 39
Jonathan Haggerty Felipe Lobo ONE Fight Night 19 127 scaled
Best Photos
Nabil Anane Felipe Lobo ONE Fight Night 24 65
Kulabdam Sor Jor Piek Uthai Nabil Anane ONE Friday Fights 69 24
Danielle Kelly celebrates after her win against Ayaka Miura at ONE Fight Night 7
Joshua Pacio Jarred Brooks ONE 164 1920X1280 109