Segala Sesuatu Yang Wajib Anda Ketahui Tentang ONE Heavyweight Kickboxing World Grand Prix
Hanya ada satu kata yang layak menjabarkan dua laga pendukung utama sebelum aksi puncak terjadi di ONE 161: Petchmorakot vs. Tawanchai – dan kata tersebut adalah: masif.
Pada Kamis, 29 September, empat striker terbesar di muka bumi ini akan berhadapan di babak semifinal ONE Heavyweight Kickboxing World Grand Prix.
Malam selanjutnya, pada jam tayang utama A.S., dua bintang kickboxing lainnya akan bertemu dalam laga alternatif World Grand Prix untuk memulai kartu awal ONE Fight Night 2: Xiong vs. Lee III.
Walau mungkin memiliki motivasi yang berbeda, tiap kompetitor itu sangat ingin mencapai babak final turnamen dan merebut sabuk perak prestisius tersebut.
Sebelum aksi dimulai di Singapore Indoor Stadium pada akhir bulan ini, mari jabarkan segala sesuatu yang harus anda ketahui tentang turnamen World Grand Prix ONE terbesar sampai saat ini.
Dua Laga Semifinal Di ONE 161
Pada 29 September, di jam tayang utama Asia (pagi hari di A.S.), empat pria akan tampil dalam sepasang laga babak semifinal untuk melihat siapa yang maju ke Final Kejuaraan World Grand Prix.
Dalam laga pertama, Iraj Azizpour mencetak penampilan ketiganya di dalam Circle melawan pendatang baru promosional Bruno Chaves.
Sejak mencetak debutnya di ONE Oktober lalu, Azizpour mencetak kemenangan beruntun atas Anderson “Braddock” Silva dan Ismael Londt, yang menjadikannya sangat menarik disaksikan dalam divisi ini.
Terlebih lagi, dengan catatan rekor striking gabungan 67-4, pria Iran yang penuh senyuman ini akan menjadi tantangan berat bagi Chaves, yang memasuki laga ini dengan sepertiga pengalaman dalam kariernya.
Namun, dengan tinggi badan 198 sentimeter, Chaves akan mendapatkan keunggulan – dan ia tahu cara menggunakannya. Dari 19 laga Muay Thai yang ia jalani, ia memenangkan semuanya – kecuali satu – dengan pukulan keras dan teknik step-in knee.
Dalam laga semifinal kedua, sepasang sosok yang menjulang tinggi akan maju bertarung, saat Juara Dunia ONE Light Heavyweight Kickboxing Roman Kryklia beradu dengan legenda Brasil Guto Inocente.
Kryklia – yang memenangkan 11 laga beruntun secara keseluruhan – mungkin akan naik satu divisi demi turnamen World Grand Prix ini, namun ia jauh dari sosok kompetitor terkecil.
Berdiri dengan tinggi badan 200 meter dan jangkauan lengan yang lebih dari tinggi badannya, raksasa Ukraina ini akan menjadi sebuah lawan yang sangat berat bagi Inocente.
Faktanya, ia menjadi permasalahan bagi setiap lawan di ONE sejauh ini. Petarung berusia 30 tahun ini mencetak KO atas Tarik Khbabez demi meraih sabuk emas light heavyweight kickboxing dan dua kali mempertahankannya melawan Andrei Stoica dan Murat Aygun pada Februari lalu.
Sementara itu, Inocente mendobrak skena ini pada malam yang sama saat Kryklia menghentikan Aygun, dimana ia mencetak awalan impresif dengan mencoreng Bruno Susano melalui KO ronde kedua.
Dan, pada bulan Juni lalu, ia menambahkan nama penghancur asal Serbia dan petarung alternatif Grand Prix Rade Opacic ke dalam daftar korbannya.
Laga Alternatif Di ONE Fight Night 2
Opacic dan Giannis Stoforidis akan tampil di laga alternatif ONE Heavyweight Kickboxing World Grand Prix pada 1 Oktober yang disiarkan langsung pada jam tayang utama A.S.
Siapa pun yang tampil sebagai pemenang akan dapat memasuki turnamen utama itu jika salah satu finalis terpaksa mundur atas alasan apa pun.
Dan, seperti yang kita baru saja lihat di ONE Flyweight Muay Thai World Grand Prix, hal ini dapat saja terjadi.
Maka, akan ada banyak motivasi bagi tiap kompetitor untuk mengangkat tangan mereka – walau mereka juga tak kekurangan itu pada awalnya.
Terlepas dari kekalahannya di tangan Inocente, Opacic mencetak empat penyelesaian di ONE melawan para kompetitor teratas.
Di sisi lain, Stoforidis akan ingin untuk bangkit kembali dari kekalahannya dalam laga light heavyweight kickboxing di tangan Andrei Stoica dan membuktikan dirinya dapat beraksi dengan para petarung itu.
Peraturan World Grand Prix
Keenam pria yang akan berlaga di babak semifinal dan laga alternatif ONE Heavyweight Kickboxing World Grand Prix akan beradu di bawah peraturan global kickboxing ONE.
Setiap laga akan termasuk tiga ronde laga berdurasi tiga menit – kecuali itu berakhir lebih awal – dengan atlet yang mendapatkan istirahat satu menit di antara tiap stanza.
Seorang kompetitor dapat meraih kemenangan via KO, TKO (tiga knockdown dalam satu ronde atau empat knockdown secara keseluruhan), atau melalui keputusan juri. Dan, seperti biasanya, tidak ada hasil seri dalam seluruh laga ini.
Akumulasi poin diraih dari kriteria berikut ini dan urutan berikut ini: knockdown, kerusakan eksternal dan internal, jumlah serangan bersih yang mendarat, agresi dan penampilan keseluruhan di dalam Circle.
Para pemenang dalam babak semifinal ini akan maju berhadapan di Final Kejuaraan ONE Heavyweight Kickboxing World Grand Prix, yang akan dijadwalkan pada masa mendatang.
Dan, pemenang dari final turnamen ini akan meraih hadiah terbesarnya – sabuk perak World Grand Prix.