Sejarah Terlengkap Dari Gelar Juara Dunia ONE Welterweight

Kiamrian Abbasov James Nakashima Inside The Matrix II 44

Divisi welterweight ONE Championship mencapai puncak yang belum pernah terlihat sebelumnya, dimana kombinasi penantang baru dan bintang utama ini mampu menjadikannya salah satu divisi paling menjanjikan bagi organisasi ini di tahun 2021.

Namun, sejak dibukanya divisi ini, selalu ada sekelompok atlet elit yang berada di jajaran teratas — walau hanya empat dari mereka yang pernah memegang sabuk Juara Dunia ONE Welterweight.

Dengan semakin banyaknya jajaran atlet yang mengincar dirinya, sang Juara Dunia Kiamrian “Brazen” Abbasov tak akan mendapatkan jalur yang mudah jika ia ingin menetapkan dirinya sebagai penguasa paling dominan sampai saat ini, walau penampilannya baru-baru ini menunjukkan bahwa siapapun yang maju menantangnya akan harus memberi penampilan yang sangat luar biasa.

Sebelum laga pertahanan gelar Juara Dunia berikutnya diumumkan untuk Abbasov, mari kita simak sejarah yang panjang dari sabuk emas divisi ini. Berikut adalah beberapa nama yang harus dilampaui “Brazen” jika ia ingin dianggap sebagai atlet welterweight terbaik ONE sampai saat ini.

Juara Dunia Pertama

The first ONE Welterweight World Champion, Nobutatsu Suzuki

Bintang Jepang Nobutatsu Suzuki bergabung bersama ONE Championship setelah mengumpulkan sembilan kemenangan KO di tanah kelahirannya. Berikutnya, kemenangan TKO dalam debutnya atas Phil Baroni pada bulan Mei 2013 memberi pemegang sabuk hitam karate Kyokushin ini kesempatan dalam Kejuaraan Dunia ONE Welterweight perdana.

Terlepas dari sepasang pembatalan karena lawan-lawan yang cedera, Suzuki akhirnya bertemu dengan Brock Larson demi sabuk emas di ajang ONE: WAR OF NATIONS pada bulan Maret 2014. Ia menghujani tubuh pegulat itu dengan tendangan dan serangan lutut keras demi meraih kemenangan — dan sabuk emas itu — setelah lima ronde keras.

Sementara itu, seorang pegulat asal Amerika Serikat lainnya sedang bersiap menuju puncak.

Era Milik ‘Funky’

ONE Welterweight World Champion Ben Askren

Setelah mendominasi divisinya di Amerika Utara, Ben “Funky” Askren beralih ke Asia dan mencetak penampilan perdananya di ajang ONE: HONOR & GLORY pada Mei 2014. Pria asal AS yang tak terkalahkan ini tetap menjaga rekor sempurnanya dengan kemenangan submission pada ronde pertama atas Bakhtiyar Abbasov sebelum segera menantang sang penguasa divisi.

Askren mendapatkan keinginannya tiga bulan kemudian. Ia pun memulai tiga tahun kejayaannya atas sabuk divisi welterweight saat menghentikan Suzuki dalam waktu 84 detik melalui ground-and-pound keras.

Laga pertahanan gelar perdananya tiba saat ia melawan dinamo asal Brasil Luis “Sapo” Santos di ajang ONE: VALOR OF CHAMPIONS pada April 2015, namun itu berakhir tanpa kesimpulan yang pasti saat sang penantang terpaksa mundur karena colokan ke arah mata (eye poke), yang mengakhiri laga itu dengan no-contest.

Lalu, “Funky” mengalahkan Nikolay Aleksakhin dengan keputusan mutlak satu tahun kemudian di ajang ONE: GLOBAL RIVALS, walau itu bukanlah sebuah perebutan gelar karena atlet Rusia itu tidak memenuhi persyaratan berat badan.

Atlet Malaysia tak terkalahkan Agilan “Alligator” Thani kemudian menjadi pria berikutnya yang menguji Askren di dalam Circle, namun ia harus pulang dengan kekalahan pertama dalam rekornya setelah “Funky” mampu mendominasi pada ronde pertama laga di ajang ONE: DYNASTY OF HEROES pada Mei 2017.

Askren segera menyeret Thani ke bawah dan melanjutkan aksi dengan serangan ground sebelum ia mencetak penyelesaian melalui kuncian arm-triangle choke pada menit 2:20 ronde pertama.

Dalam wawancaranya setelah laga, Askren menyiratkan dirinya ingin melawan “pria Swedia” untuk laga berikutnya – dan itulah yang didapatkannya. Zebaztian “The Bandit” Kadestam telah mencetak KO atas Santos dengan cara empatik di kartu pertandingan yang sama, dimana mereka dijadwalkan bertemu pada ajang ONE CHAMPIONSHIP: SHANGHAI di bulan September.

Seperti banyak korban dari atlet AS ini, “The Bandit” terseret ke atas kanvas dan laga ini tak sedikitpun berlangsung di posisi stand-up. Askren mampu menempel di tubuh pria Swedia itu sampai ia mencetak kemenangan TKO pada ronde kedua.

Penampilan terakhir “Funky” sebagai Juara Dunia ONE Welterweight tiba di ajang ONE: IMMORTAL PURSUIT pada November 2017, dimana itu dapat dianggap sebagai penampilan terbaik dalam kariernya. Ia melawan Shinya “Tobikan Judan” Aoki — mantan Juara Dunia ONE Lightweight — dan banyak yang mengira bahwa kemampuan ground dari spesialis submission itu akan unggul.

Tetapi, Askren meraih kemenangan tercepat dalam kariernya saat ia menghentikan sang legenda bela diri campuran Jepang itu melalui TKO hanya dalam waktu 57 detik. Sama seperti yang dikatakannya sebelum laga, mantan pegulat Olimpiade itu pensiun sebagai Juara Dunia tak terkalahkan dan mengosongkan tahtanya untuk menyambut era yang baru.



Peralihan Striking Keras

ONE Welterweight World Champion Zebaztian Kadestam ONE Championship belt

Dengan gelar yang kosong itu, terdapat empat pria yang menunggu kesempatan mereka merebut sabuk emas. Kadestam menghadapi Thani, sementara pendatang baru tak terkalahkan Tyler McGuire bertemu Santos di ajang ONE: PURSUIT OF POWER, bulan Juli 2018.

Kemampuan Muay Thai Kadestam yang menakutkan itu terlalu berat bagi Thani, dan ia mendominasi dengan serangan keras sebelum meraih TKO pada ronde ketiga. Dalam laga lainnya, McGuire menggunakan teknik gulatnya untuk unggul atas “Sapo” melalui kemenangan mutlak.

Dalam laga mereka demi gelar yang lowong pada ajang ONE: WARRIOR’S DREAM di bulan November 2018, “The Bandit” menegaskan bahwa ia telah belajar dari kekalahannya terdahulu. Ia mementahkan sebagian besar percobaan takedown McGuire atau segera melakukan scramble untuk kembali berdiri jika ia terseret ke atas kanvas, sekaligus membuat rivalnya kelelahan.

Pada stanza terakhir – setelah mencetak kerusakan dengan pukulan, serangan lutut dan tendangan rendahnya selama empat ronde sebelumnya – Kadestam meluncurkan sebuah pukulan overhand kanan keras ke arah rivalnya. Ia lalu menyarangkan serangan lutut ke arah kepala dan mencetak kemenangan KO monumental dan merebut gelar Kejuaraan Dunia ONE Welterweight.

Pertahanan gelar satu-satunya bagi Kadestam tiba di ajang ONE: REIGN OF VALOR pada bulan Maret 2019, saat ia melawan Georgiy “Knight” Kichigin. Petarung Kazakhstan itu menemukan sedikit kesuksesan dengan teknik gulat dan permainan clinch pada dua ronde awal, namun pada akhir stanza ketiga, atlet Swedia ini menghentikan lawannya dengan serangkaian serangan siku keras.

Merasa kebingungan dan kelelahan, “Knight” berhenti di pojokannya dan memberi “The Bandit” sebuah penyelesaian lainnya.

‘Brazen’ Mengambil Alih

New ONE Welterweight World Champion Kiamrian Abbasov following his win in Jakarta, Indonesia in October 2019

Saat Kadestam menguasai posisi puncak dalam divisi ini, Abbasov memastikan ia tak dapat dipandang sebelah mata sebagai penantang teratas dengan mencetak penyelesaian beruntun atas Thani dan Yushin “Thunder” Okami.

Sepasang kemenangan itu mempersiapkan laga perebutan gelar pada ajang ONE: DAWN OF VALOR di bulan Oktober 2019, dimana keragaman dari kemampuan “Brazen” adalah aset utamanya dalam laga lima ronde tersebut.

Walau “The Bandit” mampu mencetak poin melalui pukulan jarak jauh, tendangan rendah dan serangan siku di menit-menit awal, Abbasov mampu semakin mengambil alih seiring laga ini berlanjut.

Ia mengejar Kadestam dengan pukulan dan serangan lutut, sebelum ia dengan mulus bertransisi ke permainan gulatnya, yang membuka jarak di antara mereka. Dengan hanya 25 menit tersisa, jelas bahwa Abbasov mendapatkan hak untuk disebut sebagai Juara Dunia ONE Welterweight yang baru.

Setelah merebut sabuk emas itu, warga Bishkek, Kyrgyzstan ini mencetak pertahanan gelar yang sukses saat ia memberi kekalahan perdana bagi atlet AS James Nakashima dalam kariernya, melalui sebuah TKO pada ronde keempat yang mengejutkan di ajang ONE: INSIDE THE MATRIX II, November 2020 lalu.

“Brazen” kini berdiri dengan bangga di puncak divisi welterweight yang semakin padat ini, namun siapa yang dapat mengetahui bagaimana berbagai hal akan terjadi saat tahun ini berakhir.

Dapatkah sang raja dilengserkan? Apakah ia akan berlanjut dalam evolusinya dan mendominasi divisi ini setidaknya selama 12 bulan ini?

Baca juga: Sejarah Yang Mendefinisikan Kejuaraan Dunia ONE Strawweight

Selengkapnya di Fitur

Amy Pirnie Shir Cohen ONE Fight Night 25 51
John Lineker Asa Ten Pow ONE 168 32
Regian Eersel Alexis Nicolas ONE Fight Night 21 37
Superbon Marat Grigorian ONE Friday Fights 52
Tawanchai PK Saenchai Jo Nattawut ONE 167 93 1
Superlek Kiatmoo9 Takeru Segawa ONE 165 15 scaled
Jaising Sitnayokpunsak Thant Zin ONE Friday Fights 52 3 scaled
Jonathan Haggerty Superlek Kiatmoo9 ONE 168 20
Jonathan Haggerty Felipe Lobo ONE Fight Night 19 122 scaled
Liam Harrison Muangthai ONE156 1920X1280 31
Jonathan Haggerty Superlek Kiatmoo9 ONE Friday Fights 72 6
Johan Estupinan Zafer Sayik ONE 167 9