Seni Bela Diri Gulat Senegal: Olahraga Tarung Paling Intens Dari Afrika Barat

Alain Ngalani Oumar Kane ONE UNBREAKABLE III 1920X1280 4

Dari arena berdebu di Senegal sampai ke Circle ONE Championship, “Reug Reug” Oumar Kane membawa gulat ala negara itu ke hadapan para penonton di seluruh dunia.

Kini, setelah mencetak empat kemenangan dalam organisasi ini – tiga di antaranya melalui KO – duta olahraga nasional Senegal ini kembali ke ONE untuk tantangan terberatnya saat ini.

“Rueg Reug” akan beradu dengan Juara Dunia Brazilian Jiu-Jitsu 17 kali, Marcus “Buchecha” Almeida, dalam laga heavyweight MMA krusial di gelaran ONE Fight Night 13: Allazov vs. Grigorian pada Jumat malam, 4 Agustus waktu A.S., atau Sabtu pagi, 5 Agustus waktu Asia.

Sebelum sepasang raksasa ini beradu dalam sebuah aksi epik di arena ikonik Lumpinee Boxing Stadium, Bangkok, Thailand, mari kita lihat lebih dalam tentang apa yang menjadikan gulat Senegal itu olahraga yang sangat menarik.

Terikat Dalam Budaya Senegal

Gulat Senegal berasal dari abad ke-14 dan dimulai oleh masyarakat Serer. Olahraga ini ditampilkan sebagai bagian dari festival perayaan penuaian untuk menentukan siapa pria terkuat di komunitas itu.  

Salah satu partisipan tertua yang pernah diketahui adalah Boukar Djilak Faye, sosok yang hidup pada abad ke-14 di Kerajaan Sine dan unggul dalam kompetisi itu.

Seni gulat dari Afrika Barat juga dipergunakan dalam persiapan para tentara sebelum berperang, dan berbagai raja-raja akan menyelesaikan perseteruan atau konflik antara satu sama lain melalui disiplin ini.

Gulat Senegal akhirnya menjadi olahraga yang wajib ditonton, dan saat ini, puluhan ribu penggemar dapat memadati stadion untuk menyaksikan berbagai ajang gulat itu berlangsung.

Peraturan Gulat Ala Senegal

Dalam gulat Senegale, seorang atlet dapat menyerang lawan dengan tangan atau kaki, dan untuk meraih kemenangan, harus memaksa bagian tubuh mana pun dari sang lawan untuk bersentuhan dengan tanah.

Mereka juga dapat meraih kemenangan via submission, tapi bukan seperti jenis-jenis submission yang lazim ditemukan di Brazilian Jiu-Jitsu. 

Kontes itu akan berakhir saat seorang lawan terkena KO, menyentuh tanah, atau tersingkir dari area gulat. Karena terdapat berbagai cara untuk menang, sebagian besar laga ini hanya berlangsung selama dua sampai tiga menit.

Namun, tradisi memainkan peranan penting dalam setiap laga ini. Para atlet terkadang menampilkan ritual tertentu sebelum berkompetisi, seperti menggosokkan kaki mereka di atas batu, berdansa di pasir, atau menggunakan minyak di tubuh mereka.

Teknik Gulat Asli Senegal

Teknik gulat Senegal dapat bervariasi, mulai dari double-leg takedown standar sampai teknik jegalan yang seringkali digunakan para pegulat tradisional.

Sebaliknya, para atlet berkompetisi dari dalam posisi clinch dan melontarkan pukulan ke arah satu sama lain untuk meng-KO lawan mereka ke ground.

Dalam sebuah adaptasi lain dari gulat Senegal, dimana peraturan itu sedikit berbeda, striking memang tak diizinkan. Maka, para atlet itu harus bekerja dari dalam clinch dan menunggu lawan-lawan mereka untuk membuka celah di salah satu satu kaki.

Pegulat itu lalu merenggut kaki tersebut dan mendorongnya ke atas mereka demi mengeliminasi kuda-kuda lawan yang sedang bertahan. Selanjutnya, tentu sebuah bantingan keras ke ground demi kemenangan.

Evolusi Gulat Senegal

Sementara disiplin ini terus diselenggarakan di berbagai stadion Afrika, di hadapan puluhan ribu penggemar berat, disiplin grappling ini dapat diterapkan juga dalam seni bela diri campuran.

Salah satu pegulat Senegal yang paling dikenal baru-baru ini adalah “Reug Reug,” yang membawa gaya menarik dan terus memenangi hati para penggemar dalam disiplin MMA yang menyeluruh ini.

Karena ia mendedikasikan diri untuk menjadi seniman bela diri campuran terbaik di muka bumi, ia beranjak naik dalam divisi heavyweight dan membuat seluruh penantang itu waspada.

Dengan tingkat penyelesaian 75 persen sampai saat ini, “Reug Reug” berada dalam kondisi terbaik di kariernya itu, dimana ia juga memenangkan dua laga terbarunya melawan kompetitor heavyweight yang cukup terkenal.

Petarung unggulan Senegal ini ingin membanggakan negaranya sekali lagi, saat ia menghadapi petarung Brazilian Jiu-Jitsu paling berprestasi sepanjang masa, “Buchecha.”

Selengkapnya di Fitur

Amy Pirnie Shir Cohen ONE Fight Night 25 51
John Lineker Asa Ten Pow ONE 168 32
Regian Eersel Alexis Nicolas ONE Fight Night 21 37
Superbon Marat Grigorian ONE Friday Fights 52
Tawanchai PK Saenchai Jo Nattawut ONE 167 93 1
Superlek Kiatmoo9 Takeru Segawa ONE 165 15 scaled
Jaising Sitnayokpunsak Thant Zin ONE Friday Fights 52 3 scaled
Jonathan Haggerty Superlek Kiatmoo9 ONE 168 20
Jonathan Haggerty Felipe Lobo ONE Fight Night 19 122 scaled
Liam Harrison Muangthai ONE156 1920X1280 31
Jonathan Haggerty Superlek Kiatmoo9 ONE Friday Fights 72 6
Johan Estupinan Zafer Sayik ONE 167 9