Seni Bela Diri Mengalir Dalam Darah Hiroki Akimoto

Hiroki Akimoto kick

ONE Championship memiliki jajaran atlet yang termasuk para Juara Dunia dari seluruh dunia, dimana salah satu yang terbaru adalah bintang Jepang Hiroki Akimoto.

Pria ini baru saja bergabung bersama organisasi bela diri terbesar di dunia ini untuk melanjutkan kariernya yang cemerlang.

Setelah memulai perjalanannya dalam dunia bela diri saat masih anak-anak, pria berusia 26 tahun ini berkali-kali menjadi juara karate Kyokushin. Dari sana, ia bertransisi ke dalam dunia kickboxing.

Akimoto saat ini memegang rekor sempurna 19-0, dimana ia juga berlatih penuh waktu di Evolve, Singapura, untuk bersiap dalam misinya di “The Home Of Martial Arts.”

Jelang debutnya yang sangat ditunggu melawan atlet Australia Josh “Timebomb” Tonna dalam ajang ONE: HERO’S ASCENT pada hari Jumat, 25 Januari ini, simak bagaimana atlet karate ini menjadi salah satu seniman bela diri di negaranya.

Memilih Seni Bela Diri

ONe Super Series flyweight Hiroki Akimoto

Bertumbuh di Jepang, Akimoto adalah anak lelaki dari kedua orang tua yang berprofesi sebagai instruktur karate, namun ia tidak pernah dipaksa mempelajari seni bela diri saat masih kecil.

Faktanya, Akimoto mengatakan bahwa masa kecilnya itu sebagian besar dipenuhi oleh misinya dalam dunia akademik daripada di atas kanvas bersama orang tuanya.

“Masa kecil saya sama seperti yang lainnya – saya terfokus belajar sampai saya terekspos kepada karate saat saya berusia 8 tahun,” kata Akimoto.

Sementara ia tidak pernah merasa dipaksa berlatih dalam disiplin yang sama seperti orang tuanya, Akimoto memutuskan untuk mengikuti jejak mereka saat sebuah insiden di sekolah memberinya alasan untuk belajar mempertahankan dirinya sendiri.

“Saya memulai karate saat saya berusia 8 tahun karena orang tua saya adalah instruktur karate dan ada dojo karate di dekat rumah saya,” jelas Akimoto.

“Saya dipukuli oleh teman-teman sekelas saya di sekolah, maka saya memutuskan bahwa saya perlu belajar karate untuk mempertahankan diri saya.”

‘Karate Kid’

Tidak lama sebelum Akimoto benar-benar jatuh cinta pada disiplin ini.

Karate memiliki akar yang dalam di tanah kelahirannya, Jepang, dan keluarganya, namun koneksinya dengan disiplin ini berada jauh di luar itu. Proses berlatih dan perkembangannya – baik secara mental dan fisik – sangat memikatnya.

“Saya jatuh cinta dengan seni bela diri segera setelah saya memulai,” aku Akimoto.

“Karate tidak hanya membantu anda secara fisik, membuat anda kuat, namun itu juga membantu anda mengembangkan nilai-nilai dan etika anda.”

Saat ia mulai berlatih bersama orang tuanya, Akimoto tidak pernah meninggalkan olahraga ini, dan hanya berlanjut ke disiplin lainnya saat gairahnya akan seni bela diri berkembang pesat.

Ia mulai berkompetisi dalam berbagai turnamen Kyokushin – sebuah variasi kompetisi karate kontak penuh – sebelum bertransisi ke disiplin lain seperti Muay Thai dan kickboxing.

Dirinya telah melanjutkan jejak dari atlet Kyokushin lainnya, seperti Semmy Schilt dan Jerome Le Banner, yang mengadaptasikan gaya mereka untuk meraih sukses di dalam ring. Sejauh ini, Akimoto telah mewakili disiplinnya dengan rekor tak terkalahkan dalam kickboxing.

Ditempa Dalam Api

https://www.instagram.com/p/Brxm__cAJiK/

Dari seluruh pencapaian yang dikumpulkan oleh Akimoto selama kariernya, ia harus berusaha sangat keras untuk meraihnya.

Setelah ia mulai berlatih pada usia delapan tahun, Akimoto tidak pernah melambat atau menghentikan pendidikan bela dirinya selama 18 tahun terakhir.

Hal ini berarti sebuah perjuangan seumur hidup untuk mencapai tujuan yang dia berikan pada dirinya sendiri, yang termasuk berjam-jam yang dihabiskannya di sasana, jauh dari keluarga dan teman-temannya.

“Sesi latihan adalah hal tersulit yang saya hadapi,” jelas Akimoto.

“Tiap laga itu pendek, namun pelatihan yang dilakukan untuk itu sangat panjang dan sulit. Itu terutama sangat sulit saat saya harus terbiasa dengan itu ketika masih muda.”

Sementara banyak anak-anak di luar sana bermain seusai sekolah, Akimoto berada di sasana untuk melanjutkan latihannya setiap hari di bawah panduan ibu dan ayahnya.

Ada beberapa momen dimana Akimoto menerima ujian terberatnya, namun sementara dirinya mungkin merasa terbeban, ia juga tidak pernah mengizinkan dirinya sendiri untuk menyerah.

“Latihan yang sulit itu menguatkan saya,” tegas Akimoto.

Jalur Emas

Josh Tonna Hiroki Akimoto AAA_0071.jpg

Sebelum bergabung bersama ONE Championship, Akimoto memiliki karier yang cemerlang.

Pencapaiannya di berbagai disiplin, yang termasuk gelar nasional dalam kickboxing, Muay Thai dan karate, serta gelar Kejuaraan Dunia WFKO Karate miliknya.

Walaupun seluruh kejuaraan tersebut sangat impresif, Akimoto menjanjikan bahwa dirinya akan menambahkan gelar lainnya saat ia memulai misinya menuju kejayaan dalam ajang ONE: HERO’S ASCENT di Mall Of Asia Arena, Manila, Filipina.

“Tujuan saya adalah untuk menjadi Juara Dunia di ONE Championship,” sebutnya.

Perjalanannya menuju sabuk emas di atas panggung bela diri dunia ini dimulai dalam divisi flyweight ONE Super Series kickboxing, tanggal 25 Januari, saat ia menghadapi Tonna di kartu utama dalam ajang di Manila.

Selengkapnya di Fitur

Amy Pirnie Shir Cohen ONE Fight Night 25 51
John Lineker Asa Ten Pow ONE 168 32
Regian Eersel Alexis Nicolas ONE Fight Night 21 37
Superbon Marat Grigorian ONE Friday Fights 52
Tawanchai PK Saenchai Jo Nattawut ONE 167 93 1
Superlek Kiatmoo9 Takeru Segawa ONE 165 15 scaled
Jaising Sitnayokpunsak Thant Zin ONE Friday Fights 52 3 scaled
Jonathan Haggerty Superlek Kiatmoo9 ONE 168 20
Jonathan Haggerty Felipe Lobo ONE Fight Night 19 122 scaled
Liam Harrison Muangthai ONE156 1920X1280 31
Jonathan Haggerty Superlek Kiatmoo9 ONE Friday Fights 72 6
Johan Estupinan Zafer Sayik ONE 167 9