‘Seni Bela Diri Menyelamatkanku’ – Kisah Inspiratif Johan Estupinan Lari Dari Kekerasan Dan Perjalanan Bersejarah Menuju ONE Championship
Johan Estupinan telah melewati kesulitan luar biasa sebelum menjadi megabintang di organisasi seni bela diri terbesar di dunia.
Dalam ajang ONE 168: Denver pada 6 September waktu Amerika, petarung Kolombia tak terkalahkan itu akan berhadapan dengan atlet naik daun Sean “The One” Climaco dalam duel flyweight Muay Thai di Ball Arena, Colorado.
Ajang ini berlangsung pada 7 September waktu Indonesia.
Dengan kian dekatnya gelaran blockbuster ini, kenali lebih jauh tentang sang striker karismatik yang dikenal sebagai “Panda Kick.”
Ini adalah kisah luar biasa miliknya menuju lampu sorot di panggung ONE Championship.
Tinggal Di Sebuah Panti Asuhan
Pada tahun-tahun awalnya, Estupinan dan saudara kembarnya yang bernama Jhordan tinggal di sebuah panti asuhan. Hidup pun jauh dari kata mudah kala itu.
Dengan hanya mengandalkan satu sama lain, Estupinan bersaudara belajar bagaimana mempertahankan diri.
“Panda Kick” bicara pada onefc.com perihal masa lalunya yang sulit dan bagaimana hal itu mengubahnya menjadi pria seperti sekarang:
“Kami tak merasa terlalu aman [di panti suhan], terutama karena kami tidak berada di sekitar keluarga kami. Saudaraku dan saya selalu jadi yang termuda, dan semuanya ingin memanfaatkan hal tersebut. Namun, kami selalu mencoba kuat dan saling mempertahankan diri satu sama lain.
“Kami mempertahankan diri kami dengan batu, tongkat, apapun yang bisa kami temukan. Begitu sulit tinggal di panti asuhan karena kami tak bersama keluarga kami, tapi hal itu membuat kami lebih kuat, dan inilah kami.”
Kekerasan Di Rumah
Akhirnya, Estupinan bersaudara bisa meninggalkan panti asuhan untuk tinggal bersama ayah mereka.
Meski terdengar seperti sebuah anugerah, nyatanya mereka menuju kekerasan dalam bentuk lain:
“Kami mulai tinggal dengan ayah kami. Jika kami tak melakukan apa yang saudara tiri kami katakan, mereka akan memukul kami atau melapor pada ayah, dan kemudian ayah akan menghajar kami.
“Kami hidup dengan rasa takut karena kami tak boleh membuat satu kesalahan pun. Karena jika kami melakukannya, kami akan diserang atau diperlakukan tidak baik.”
Dari Kekacauan Menuju Muay Thai
Sejatinya Estupinan berhak marah atas banyak masalah yang menimpanya.
Dari bentrokan sehari-hari di panti asuhan hingga tinggal di bawah rasa takut bersama ayahnya, petarung muda Kolombia ini mendapat sedikit kesempatan untuk sukses dalam hidup.
Ia mengenang rasanya tinggal di daerah paling berbahaya Kolombia yang padat penduduk:
“Seni bela diri menyelamatkanku. Kami tinggal di lingkungan bernama Marroquin di Cali, Colombia, dan lingkungan itu sangat berbahaya.
“Kami menjumpai pergaulan yang buruk dan orang-orang yang melakukan hal yang tidak seharusnya mereka lakukan. Kami hidup dalam bahaya, dan kami melihat orang-orang mati karena terlibat dalam gang.”
Dengan kemungkinan terlibat dalam kekerasan lewat kehidupan gangster, Estupinan menemukan seni bela diri. Ia pun tak pernah meninggalkannya sejak itu.
Setelah menunjukkan kemampuan dalam Muay Thai, ia menegaskan namanya sebagai salah satu bintang menjanjikan yang datang dari Amerika Latin. Pada 2021, ia memenangi emas dalam Kejuaraan Dunia IFMA.
Dengan rekor keseluruhan 24-0 dan 2-0 di ONE Championship, “Panda Kick” telah melewati semua kesulitan hidup dan menikmati berkompetisi di ONE:
“Seni bela diri telah memberi kami segalanya, dan ia bahkan memberi makan kami. Saya melakukan hal ini dengan penuh cinta, dan itulah kenapa saya memasuki ring sambil berjoged. Bagaimana bisa saya tak memasuki ring tanpa berjoged? Karena ini adalah mimpiku.
“Seni bela diri telah menjadi segalanya bagiku semenjak anak-anak. Saya selalu ingin menjadi petarung yang berlaga di organisasi terbaik dunia ONE Championship, dan saya menjalani mimpi itu sekarang.”
Menginspirasi Negaranya
Estupinan menjalani debut pada Mei lalu di ONE Friday Fights 64, dan segera menjatuhkan petarung Jepang Kouta Omori lewat knockout kilat di ronde pertama.
Ia pun kembali beberapa minggu setelahnya di ONE 167 dengan meraih kemenangan mutlak yang menghibur penonton atas Zafer Sayik.
Dua laga itu telah melejitkan nama Estupinan, dan menghubungkannya dengan para fans di seluruh dunia:
“Hidupku telah berubah dalam banyak hal. Selain menjadi lebih dikenal di tingkatan global, orang-orang juga mengirimiku pesan yang hangat, di mana hal itu lebih memotivasi diriku.
“Walau saya menyadari kalau akan menjalani debut yang luar biasa di ONE, rasanya sangat luar biasa ketika orang lebih mengenalku sekarang apabila dibandingkan dengan awal tahun ini.”
Selain ketenaran berkat kiprah di ONE, pencapaian terbesar Estupinan adalah bisa menjadi atlet Kolombia pertama yang bergabung dalam organisasi itu.
Dalam perjalananya, upaya pendakiannya menuju panggung global telah menjadi inspirasi bagi kompatriotnya di rumah.
Ia menambahkan:
“Orang-orang mengirimiku pesan yang mengatakan kalau mereka tidak memiliki harapan, dan mereka tak berpikir kalau seorang atlet Muay Thai dari Kolombia bisa melangkah sejauh ini karena tak adanya dukungan dari negara untuk atlet Muay Thai.
“Orang-orang mengatakan kalau saya menjadi sumber inspirasi bagi mereka, dan itu sangat berkesan untukku karena dari umur belia saya setelah mendedikasikan diri untuk membuka pintu bagi atlet lain. Sebuah kehormatan bisa menjadi seseorang yang orang lain kagumi, dan ini adalah untuk orang-orang Kolombia.”