Setelah 16 Tahun, Kotetsu Boku Masih Belum Puas Berlaga
Walaupun meraih berbagai kesuksesan, Kotetsu “No Face” Boku (25-11-12) masih ingin menguji kemampuannya melawan atlet elit dunia lainnya.
Atlet asal Jepang ini telah melawan beberapa seniman bela diri terbaik dari Asia, sempat merebut gelar Juara Dunia ONE Lightweight, dan tidak menunjukkan tanda-tanda melambat walau berusia 40 tahun. Ia bahkan ingin mempercepat segalanya.
Pada hari Sabtu, tanggal 5 Agustus nanti, ia akan bertanding melawan atlet dari Filipina Eric “The Natural” Kelly (12-3) dalam sebuah laga divisi featherweight di ajang ONE: KINGS AND CONQUERORS, yang akan ditayangkan langsung dari Cotai Arena di Makau.
“Pertandingan ini pastinya akan sangat mendebarkan. Saya akan berusaha untuk menjatuhkan lawan dengan cara apapun,” kata Kotetsu.
“Saya berlatih keras dengan teman-teman Krazy Bee. Dan saya memberi badan saya waktu untuk beristirahat supaya saya dapat berlatih keras tiap hari.”
Eric adalah atlet berlatar belakang wushu yang memulai karir bela diri campurannya dengan baik. Ia menjatuhkan semua lawan lokal yang ditemuinya dalam perjalanan menjadi juara nasional divisi featherweight, dan melanjutkan kesuksesannya bersama ONE Championship setelah tampil perdana di ajang perdana organisasi ini.
Tetapi, ia merasakan kekalahan melawan rekan senegaranya Honorio Banario saat keduanya bertanding dalam perebutan gelar Kejuaraan Dunia ONE Featherweight perdana pada bulan Februari 2013.
Walaupun “The Natural” mengumpulkan tiga kemenangan yang memukau – termasuk mendapatkan ‘Warrior Bonus’ sebesar 50.000 dolar Amerika Serikat saat ia mengalahkan Rob Lisita melalui submission – demi mendapatkan perebutan gelar, usaha itu sia-sia saat ia mengalami kekalahan beruntun melawan Ev Ting dan mantan Juara Dunia ONE Featherweight Narantungalag Jadambaa.
Walaupun Kotetsu menghormati kemampuan Eric, dia masih percaya bahwa dia adalah striker yang lebih handal darinya.
“Kekuatannya datang dari hati yang kuat dan teknik grappling yang luar biasa,” kaya Kotetsu tentang lawannya.
“Tetapi keunggulan saya adalah permainan stand-up.”
Kemampuan striking milik Kotetsu dan kekuatan KO-nya adalah dasar dari karir yang cemerlang.
Setelah pertandingan pertamanya pada tahun 2001, sang atlet dari Krazy Bee telah mencetak 12 KO, dimana seluruh kemenangan bersama ONE Championship diraihnya melalui striking. Kemampuan striking elitnya ini nampak dalam pertandingan pertamanya di dalam “The Home Of Martial Arts” bulan Oktober 2012, saat ia menghadapi Zorobabel Moreira, yang menjadikannya Juara Dunia ONE Lightweight pertama.
Enam bulan kemudian, setelah menaklukan divisi lightweight, dia kalah dan menyerahkan sabuk ke Shinya Aoki saat ia pertama kali mempertahankan gelarnya, dan kemudian mengalami hasil beragam satu setengah tahun kemudian.
Sebuah perubahan itu penting, dan “No Face” berminat untuk mengubah nasibnya. Pada tahun 2015, ia turun ke divisi featherweight dan mendedikasikan diri untuk berlatih serta menutupi kekurangan yang ada dalam tekniknya. Ini memberi karirnya percikan baru dan dia memenangkan empat dari lima pertandingannya, termasuk kemenangan atas Vincent Latoel dan Timofey Nastyukhin.
“Saya kira kesuksesan yang saya dapat baru-baru ini karena saya sudah bekerja keras untuk mempertajam kemampuan saya. Saya selalu menanti pertandingan berikutnya, Tentunya saya ingin menaklukkan dua divisi,” kata sang veteran Jepang ini.
Karena ia telah menaklukan divisi lightweight, Kotetsu mefokuskan diri untuk meraih puncak divisi featherweight dan akan melawan Eric pada tanggal 5 Agustus di Makau.
Walaupun dirinya akan senang memakai sabuk Juara Dunia ONE Featherweight, ada sesuatu yang lebih mendorongnya. Sesuatu yang juga mendorong karirnya yang berjalan selama 16 tahun.
Hal ini adalah semangat untuk bersaing.
“Motivasi saya adalah saya ingin tahu batas saya,” katanya.
“Saya sudah jauh berjalan, jadi saya ingin bertanding sampai saya puas 100 persen.”