Setelah Kepergian Ayahnya, Amir Khan Bawa Misi Baru Ke Divisi Featherweight ONE

Amir Khan Dae Sung Park ONE Collision Course 1920X1280 14

Sejak Amir Khan memulai kariernya di ONE Championship, ia memang mengincar posisi teratas.

Hal ini tak hanya diperuntukkan bagi dirinya sendiri, namun juga untuk mendiang ayahnya, Tajudeen, yang selalu ada di sana untuk membimbing pemuda ini – sampai suatu hari, ia tidak lagi ada.

Di ONE X pada 26 Maret nanti, Khan akan mendapat kesempatan memberi penghormatan bagi ayahnya saat ia memasuki divisi barunya di featherweight dalam aksi bela diri campuran kontra Ryogo Takahashi.

Gelaran ini akan menjadi pertama kalinya Khan memasuki Circle dalam 15 bulan terakhir.

Tahun lalu, ia menjalani operasi karena ACL yang robek, dan walau ia kembali pulih sesuai rencananya, bintang Singapura ini membutuhkan waktu untuk kembali secara emosional setelah kehilangan ayahnya karena kanker otak stadium IV.

Jelang penampilan kembalinya di Singapore Indoor Stadium, Khan berbagi tentang peranan penting sang ayah dalam perjalanan kariernya itu.

Ia berkata pada ONE Championship:

“Mari katakan, untuk sesaat, akan selalu ada hal baik dalam situasi yang buruk. Untuk sementara waktu, saya mencoba mengetahui apa yang baik tentang [wafatnya ayah saya], dan saya tidak menemukan apa pun.”

“Tetapi, setelah beberapa bulan, saya menyadari bahwa karena hubungan kami sangat erat, ia selalu sangat protektif pada saya. Dengan banyak keputusan, walau saya adalah seorang dewasa, ayah saya selalu mengambil keputusan bagi saya, dan saya selalu bertanya pada dirinya tentang apa pun itu.”

Dan, yang dimaksud dengan “segala sesuatu,” Khan benar-benar menganggap itu segala sesuatu.

Saat pria Singapura berusia 25 tahun itu harus membetulkan sesuatu di rumahnya, ia akan meminta ayahnya. Jika kami memiliki pertanyaan tentang latihan, ia akan bertanya pada ayahnya. Dan saat situasi apa pun terasa terlalu berat, ia akan bertanya pada ayahnya.

Sebagai hasilnya, Khan menjadi sangat tergantung pada ayahnya – mungkin terlalu banyak – namun itu juga memberinya kesempatan untuk terfokus hanya pada bela diri campuran, dengan hasil luar biasa.

Exclusive photos from Singaporean fighter Amir Khan and South Korean star Dae Hwan Kim’s MMA fight at ONE: COLLISION COURSE II on 25 December

Atlet Evolve MMA itu merangkum 11 penyelesaian dalam 13 kemenangannya, dimana banyak dari seluruh penampilan itu, Tajudeen memimpin anaknya memasuki Circle.

“Bagus bahwa ia membantu saya, namun itu menciptakan kebiasaan untuk tak dapat melakukan segala sesuatunya sendiri,” kata Khan.

“Saya teringat sebelum saya berjalan ke dalam ring, saya akan melihatnya, dan ia akan melihat saya, dan lalu saya mengira, ‘Oke, sekarang saya dapat pergi.”

Sementara ia sangat merindukan ayahnya, Khan menjalani periode untuk pengembangan diri. Hari-hari ini, ia tak harus mendapatkan persetujuan dari siapa pun.

Dan walau ia mungkin kehilangan Tajudeen, dirinya tak pernah kehilangan perjanjian yang ia buat bagi pria yang mengantarnya bertarung.

Faktanya, Khan memastikan bahwa ia takkan berhenti sampai ia dapat melanjutkan misinya.

“Saya benar-benar dapat berpikir sendiri dan mengambil banyak keputusan sendiri. Saya merasa seperti ini adalah hal yang bagus [membangun keyakinan dirinya], sebanyak saya tak ingin kehilangan ayah saya.”

“Saat saya merasa ada sesuatu yang salah dengan latihan saya, Saya tak takut mengatakan pada pelatih bahwa saya membutuhkan istirahat, dimana sebelumnya saya akan pergi ke ayah saya.”

“Dan, saya takut mengecewakan dirinya karena saya memiliki kompleksitas seperti itu – saya harus meminta izin untuk segala sesuatunya.”

“Ia selalu berharap saya akan menjadi Juara Dunia. Ia berbicara tentang itu setiap hari. Ia berbicara pada teman-temannya tentang itu. Saya melihat bahwa inilah satu-satunya cara saya dapat memberi penghormatan bagi dirinya. Saya hanya harus maju dan melakukannya.”

Apakah Cedera ACL Khan Sudah Teratasi?

Berbulan-bulan setelah ayahnya didiagnosa terkena kanker otak, Khan masuk ke dalam Circle untuk menghadapi Rahul “The Kerala Krusher” Raju dan menghentikan atlet India itu via KO dalam ronde pertama.

Dengan kemenangan itu, nampak bahwa ia dapat menuju perebutan gelar Juara Dunia ONE Lightweight.

Namun, ia tak dapat membawa momentum itu maju. Hanya beberapa hari setelah ayahnya meninggal dunia, atlet Singapura itu takluk di tangan Dae Sung Park via keputusan terbelah yang sangar tipis.

Setelah itu, segala sesuatunya menjadi lebih buruk lagi. Saat berlatih, Khan mengalami cedera ACL dan menjalani operasi pada bulan April 2021. Ia kembali ke atas matras di Evolve MMA lima bulan kemudian, namun ia harus berlatih secara perlahan.

Ia mengenang:

“Sebanyak mungkin saya ingin berlatih, saya harus menarik diri dan menjadi lebih cerdas dengan itu. Saya menjalani rehabilitasi untuk melewati tahapan awal, serta mencoba menyembuhkan diri dan menjadi lebih baik selama cedera itu juga.”

Beruntung, waktu istirahat itu memberi Khan kesempatan menyusun dan mempersiapkan tujuan baru, karena pada akhirnya, ia memutuskan bahwa turun ke divisi berat badan alaminya akan jauh lebih baik bagi masa depannya.

“Di featherweight, saya tak mengira siapa pun akan menjadi lebih kuat secara fisik dari saya,” tegasnya.

“Di lightweight, saya memiliki lemak tubuh 10 persen. Di featherweight, itu akan berkurang ke 5 atau 6 persen, maka saya akan menjadi jauh lebih kuat.”

Khan Prediksi KO Atas Takahashi, Tantang Lima Besar Featherweight

Khan kini terfokus untuk mendobrak divisi featherweight – dan ia berharap untuk memulainya dengan Takahashi, pria yang memiliki 10 KO dalam 14 kemenangan dalam kariernya.

Dengan catatan rekor seperti itu, atlet Jepang ini akan jelas ingin beradu pukulan dengan pencetak KO asal Singapura itu.

Saat ia melakukannya, Khan akan siap untuk menjawab, dan ia hanya memprediksi satu hasil akhir:

“Laga ini akan menjadi sangat menghibur bagi para penggemar. Berdasarkan caranya bertarung, ia akan mengeluarkan yang terbaik dari diri saya. Ia akan harus masuk ke zona berbahaya, yang adalah jarak serang saya. Saya merasa ia memiliki keberanian untuk melakukan itu.”

“Ia takkan bertahan lebih dari dua ronde. Ia akan melemah setelah dua ronde – setelah saya memberi serangan konsisten pada dirinya.”

Karena itu, Khan tak ingin melihat lebih jauh dari Takahashi, namun ia pun memiliki rencana besar untuk tahun 2022.

Jelang penampilannya dalam divisi baru ini, ia sudah menantang beberapa nama besar.

“Ini adalah kisah bagi saya untuk bangkit kembali, tepat setelah cedera – laga pertama. Namun saat saya melewati Ryogo, saya menginginkan Tang Kai, Kim Jae Woong, atau Martin Nguyen. [Nguyen] akan menjadi laga yang bagus,” tambah Khan.

“Beri saya salah satu dari lima besar. Setelah itu, saat saya mendapatkan mereka, maka saya akan menginginkan siapa pun juaranya saat itu.”

Selengkapnya di Fitur

Amy Pirnie Shir Cohen ONE Fight Night 25 51
John Lineker Asa Ten Pow ONE 168 32
Regian Eersel Alexis Nicolas ONE Fight Night 21 37
Superbon Marat Grigorian ONE Friday Fights 52
Tawanchai PK Saenchai Jo Nattawut ONE 167 93 1
Superlek Kiatmoo9 Takeru Segawa ONE 165 15 scaled
Jaising Sitnayokpunsak Thant Zin ONE Friday Fights 52 3 scaled
Jonathan Haggerty Superlek Kiatmoo9 ONE 168 20
Jonathan Haggerty Felipe Lobo ONE Fight Night 19 122 scaled
Liam Harrison Muangthai ONE156 1920X1280 31
Jonathan Haggerty Superlek Kiatmoo9 ONE Friday Fights 72 6
Johan Estupinan Zafer Sayik ONE 167 9