Setelah Masa Lalu Kelam, Zebaztian Kadestam Gunakan Seni Bela Diri Untuk Bimbing Adiknya

Zebaztian Kadestam at ONE DAWN OF VALOR DC IMGL8154 3

Walau ia melakukan beberapa kesalahan sepanjang jalannya, Zebaztian “The Bandit” Kadestam kini berada dalam posisi sempurna untuk memimpin keluarganya.

Mantan Juara Dunia ONE Welterweight ini — yang kembali beraksi hari Jumat ini melawan Gadzhimurad Abdulaev pada ajang ONE: UNBREAKABLE di Singapura — telah menunjukkan bahwa semua orang dapat mengubah kehidupan mereka jika mereka berkomitmen pada gairah terbesar mereka.

Kisah hidup Kadestam – yang membawanya dari masa muda yang berantakan hingga mencapai puncak karier bela diri campuran – jelas memberi inspirasi bagi berbagai fan ONE Championship di seluruh dunia. Namun bagi Kadestam, arti terbesar dalam hidupnya adalah dampak yang diciptakannya sebagai panutan bagi adik-adiknya.

“Pada awalnya, saya hanya sedikit tersesat, maka saya tak benar-benar memiliki hubungan yang baik [dengan saudara-saudara saya]. Saya terkucil dalam waktu yang cukup lama saat mereka kecil, maka saya tak pernah benar-benar menyaksikan mereka bertumbuh besar,” kata Kadestam.

“Walau kami masih berkomunikasi, saya tidak menjadi kakak yang baik. Saya butuh beberapa tahun untuk menjadi dewasa dalam kepala saya sendiri dan melihat bahwa keluargalah yang terutama.”

“Setelah itu, saya menyadari bahwa dalam segala sesuatu yang saya lakukan, saya ingin melakukannya untuk mereka. Saya selalu menjadi yang terbaik yang saya inginkan untuk menunjukkan pada mereka dan membantu mereka dengan apapun yang dapat saya lakukan.”

https://www.instagram.com/p/CI3Hbd6pmM9/

Bagi Kadestam, pengamat terpenting dalam pertumbuhannya adalah adik lelakinya, Olle.

Pada usianya yang ke-19, ia memang 11 tahun lebih muda dari “The Bandit” dan masih menemukan jalurnya sendiri dalam hidup. Untuk saat ini, Kadestam berusaha melakukan yang terbaik untuk meneruskan pengetahuan yang ia miliki – terutama terkait seni bela diri.

“Saya telah mencoba sejak ia masih sangat muda untuk memasukkannya ke seni bela diri apapun, maka itu ia telah berlatih selama sekitar tujuh tahun, setidaknya,” kata Kadestam tentang Olle.

“Ia masih belajar dan kini berada di sasana dengan pengarahan tinju di sekolahnya, namun ia seperti cukup muak dengan itu. Ia pergi ke sasana dan mengangkat beban sekarang, namun saya akan mencoba mengembalikannya ke jalur yang tepat.”

“Ia sangat bagus dalam itu. Ia telah berlaga dalam berbagai kompetisi yang memiliki striking dan takedown sebelumnya. Kemampuan tinjunya itu bagus, ia ingin mulai berkompetisi dalam itu, tetapi anda mengetahui seperti apa saat anda berada di usianya — anda ingin mengangkat beban dan berbicara pada para perempuan.”

Swedish MMA fighter Zebaztian Kadestam is focused

Kadestam telah melihat kedua sisi yang ada. Saat ia masih muda dan tak peduli, ia terjerumus pada berbagai situasi buruk. Namun, saat ia menemukan seni bela diri, kehidupannya berubah drastis.

Atlet Swedia ini menemukan dorongan, motivasi dan fokus saat semua itu tak ada, dimana ia mengarahkan energinya menjadi sesuatu yang positif. Pada akhirnya, energi positif tersebut membawanya memasuki laga Kejuaraan Dunia, dimana ia akan selalu menjadi advokat untuk seni bela diri dalam kehidupan adik lelakinya.

“Saya melewati beberapa waktu yang sulit, dan ia juga telah melewati waktu yang sulit juga. Satu-satunya jalan keluar bagi saya hanyalah dengan berlatih,” kata Kadestam.

“Saya tidak memiliki banyak hal dalam hidup, kecuali seni bela diri. Ia memiliki pergumulannya sendiri, namun inilah satu-satunya jalan yang saya tahu untuk mengatakan, ‘Keluar dari jalanan, datang dan lakukan init untuk menjadi lebih baik dalam hidup’.”

“Saya yakin ada jutaan hal lainnya yang dapat anda lakukan, namun saya hanya mengetahui satu cara. Itu berhasil untuk saya. Saya mungkin tak bekerja untuk siapapun, namun saya tak dapat mengajarkan sesuatu yang tidak saya ketahui.”

“Itulah cara saya untuk menolong dirinya, menunjukkan pada dirinya disiplin yang anda dapatkan melalui seni bela diri. Semua orang melewati waktu yang sulit sewaktu-waktu, namun inilah cara untuk kembali bangkit dan tetap memperjuangkan sesuatu yang lebih baik dari kehidupan di jalanan.”

ONE Welterweight World Champion Zebaztian Kadestam

Namun, sebagaimana “The Bandit” meyakini kekuatan dari seni bela diri untuk membantu pertumbuhannya, ia juga akan mendukung adiknya dalam segala sesuatu yang ingin ia kejar.

Bagian terbesar yang ingin dibaginya bersama Olle — dan semua yang menjadikannya panutan — adalah bahwa mereka harus mengikuti gairah terbesar mereka, baik itu dalam bentuk olahraga tarung atau yang lainnya.

“Ia adalah anak yang cerdas dan saya menghormati apapun yang ingin dilakukannya. Kami memiliki hubungan yang baik, dan kami dapat berlatih, mengangkat beban, apapun yang ingin ia lakukan,” kata Kadestam.

“Kini, setelah saya menjadi sedikit lebih tua, saya meyakini bahwa semangat adalah segalanya yang anda butuhkan. Jika anda tak memiliki semangat [atau gairah], anda hanya akan sekedar menjalani apapun yang anda lakukan. Anda mungkin akan menjalani hidup tanpa semangat dan menghindari masalah, namun apakah itu hidup?”

“Namun, saat anda menemukan gairah anda dan mengejar itu, itulah saat anda benar-benar mengalami hidup. Saya akan mengatakan ini adalah hal terpenting bagi siapapun.”

Baca juga: Zebaztian Kadestam Inginkan Perebutan Gelar Kedua: ‘Api Itu Telah Kembali’

Selengkapnya di Fitur

Amy Pirnie Shir Cohen ONE Fight Night 25 51
John Lineker Asa Ten Pow ONE 168 32
Regian Eersel Alexis Nicolas ONE Fight Night 21 37
Superbon Marat Grigorian ONE Friday Fights 52
Tawanchai PK Saenchai Jo Nattawut ONE 167 93 1
Superlek Kiatmoo9 Takeru Segawa ONE 165 15 scaled
Jaising Sitnayokpunsak Thant Zin ONE Friday Fights 52 3 scaled
Jonathan Haggerty Superlek Kiatmoo9 ONE 168 20
Jonathan Haggerty Felipe Lobo ONE Fight Night 19 122 scaled
Liam Harrison Muangthai ONE156 1920X1280 31
Jonathan Haggerty Superlek Kiatmoo9 ONE Friday Fights 72 6
Johan Estupinan Zafer Sayik ONE 167 9