Shamil Gasanov Vs. Garry Tonon: 4 Kunci Kemenangan Dalam Laga Featherweight Krusial
Laga pendukung utama ONE Fight Night 12: Superlek vs. Khalilov akan menjadi saksi penantang #5 featherweight MMA Shamil “The Cobra” Gasanov dan atlet peringkat #2 Garry “The Lion Killer” Tonon beraksi dalam pertandingan krusial dengan implikasi Kejuaraan Dunia.
Pada Jumat, 14 Juli, langsung pada jam tayang utama A.S., atau Sabtu pagi, 15 Juli waktu Asia, kedua spesialis grappling dan submission ini akan beradu demi menapaki tangga divisi mereka dan merebut potensi perebutan gelar pada akhir tahun ini.
Menambahkan drama yang ada, sedikit ketegangan memang terlihat dari kedua bintang MMA itu.
Setelah debut promosional yang sensasional pada Oktober tahun lalu, Gasanov segera menantang petarung Amerika ini, yang membalas di media sosial untuk memulai adu mulut tajam yang berakhir dengan aksi mereka di Bangkok, Thailand ini.
Sebelum pertarungan itu berlangsung di arena ikonik Lumpinee Boxing Stadium, kami melihat beberapa kunci kemenangan bagi kedua atlet tersebut.
#1 Gasanov Mendikte Pertukaran Grappling
Dengan catatan rekor bela diri campuran profesional tanpa cela, 13-0, dimana mayoritas kemenangan itu diraih via submission, Gasanov adlaah salah satu grappler yang paling berkemampuan dan ditakuti di muka bumi.
Namun, melawan pemegang sabuk hitam BJJ elite seperti Tonon, pria Rusia ini dapat dikatakan naif jika ia berasumsi membawa keunggulan dalam grappling di tiap situasi.
Dengan pemikiran tersebut, “The Cobra” harus pintar memilih kapan dan bagaimana dirinya ingin menerapkan permainan ground kelas dunia itu.
Daripada menerjang maju untuk meraih double-leg takedown – sebuah pendekatan yang dapat saja membawanya ke guillotine choke berbahaya milik Tonon – ia harus mempersiapkan seluruh takedown dengan hati-hati dan selalu harus bersedia keluar dari pertukaran grappling jika lawannya unggul.
Karena alasan yang sama, pertahanan takedown Gasanov harus ada dalam kondisi terbaik, dengan tidak mengizinkan “The Lion Killer” untuk mengambil posisi atas (top position), dimana ia dapat menunjukkan kemampuan pass guard yang tak terhentikan itu.
#2 Kuncian Kaki Elite Milik Tonon
Lama dianggap sebagai grappler submission terbaik dunia, Tonon dapat saja mengamankan tapout dari posisi mana pun, tetapi dalam laga ini, ia akan dapat menemukan kesuksesan sementara menyerang kedua kaki lawannya.
Karena, walau Gasanov terbukti menjadi pengunci leher yang sangat bagus, ia terpaksa harus keluar dari elemennya saat mengatasi kaitan kaki, dimana pria asal New Jersey ini sangat unggul.
Baik dari posisi atas atau bawah, Tonon akan selalu mencari cara menyelesaikan pertarungan, dengan tingkat penyelesaian 85 persen dari tujuh kemenangannya di ONE.
Bagi pegulat tingkat atas seperti Gasanov, kuncian kaki itu memang menjadi momok, maka penantang #2 featherweight ini akan bijak jika ia menyerang dengan percobaan submission ke bagian bawah tubuh itu di awal, dan sering.
#3 Pukulan Kanan Keras Gasanov
Petarung Rusia berusia 27 tahun ini memang mendapatkan reputasi yang layak sebagai pegulat kuat dan pencetak submission fenomenal, tapi itu tak berarti dirinya tak dapat menyerang di atas kaki.
Sebaliknya – double-leg takedown khas Gasanov itu hampir selalu dilakukan setelah pukulan kanannya, yang dapat dilontarkannya dari berbagai sudut.
Pukulan kanan tajam ini tak hanya dapat menjadi pembeda saat melawan Tonon, dengan kerusakan besar di sisi petarung Amerika ini, namun itu juga dapat mengganggu serangannya, dan jika dilontarkan dengan kekuatan yang cukup, memaksa lawannya itu untuk mundur.
Nantikan pukulan kanan penantang #5 ini menjadi sajian utama dari serangan stand-up miliknya, baik saat ia bertujuan meng-KO lawan, atau untuk mempersiapkan takedown khasnya.
#4 Teknik Striking Tonon Yang Tak Tertebak
Bukanlah rahasia bahwa “The Lion Killer” melakukan pekerjaan terbaiknya di ground. Namun sepanjang delapan laga MMA profesional itu, para penggemar juga melihat permainan striking-nya berevolusi dengan pesat.
Berlawanan dengan rivalnya, teknik andalan dari permainan stand-up Tonon adalah sifatnya yang non-ortodoks dan tak dapat ditebak.
Di atas kaki, petarung berusia 31 tahun ini menyajikan teka-teki yang sulit dipecahkan dengan peralihan kuda-kuda yang konstan, permainan tendangan eksplosif, serta pola pergerakan yang sangat unik. Seringkali, teknik striking dinamis itu menciptakan celah bagi kuncian oportunis petarung Amerika ini.
Melawan Gasanov, Tonon harus menonjolkan pergerakan yang tak dapat ditebak ini untuk memaksa pria Rusia itu bertahan dan tetap membuatnya selalu menebak.