Siapa Inspirasi Bagi Etos Kerja Luar Biasa Dari Reece McLaren?

Reece McLaren IMG_7210

Terdapat banyak kualitas yang mendefinisikan Reece “Lightning” McLaren (11-5) sebagai seorang atlet bela diri campuran, namun etos kerja luar biasa yang dimilikinya berada di posisi teratas.

Atlet Australia ini telah mengalami kesulitan luar biasa sepanjang kariernya selama delapan tahun, namun ia memastikan bahwa dirinya akan berlaga lebih keras dari para pejuang yang dihadapinya di arena.

Baik jika itu berarti ia berlaga lebih keras untuk unggul dalam pertukaran scramble, menjadi lebih disiplin dalam dietnya, atau menempatkan beberapa sesi latihan tambahan di Potential Unlimited Mixed Martial Arts, McLaren tak pernah merasa takut dari tuntutan berat yang dibutuhkan untuk menjadi salah satu atlet flyweight terbaik dunia.

https://www.instagram.com/p/3U8l1LPvAg/

Untungnya, bagi “Lightning,” ia tak pernah harus mencari inspirasi terlalu jauh. Ia menemukan itu di sosok ayah tirinya, Vincent, yang membesarkan McLaren muda dan saudaranya di Pulau Christmas.

McLaren tak pernah bertemu dengan ayah kandungnya, namun saat itu, ia menemukan seseorang yang ada dalam tiap langkahnya. Ia adalah satu-satunya figur ayah yang pernah dikenalnya.

“Saya tidak pernah memanggilnya ayah tiri, tidak pernah. Ia selalu menjadi ayah saya,” kata pria berusia 26 tahun warga Gold Coast, Australia itu.

“Ia bekerja keras dan memberi kami kehidupan yang sangat, sangat nyaman. Saya merasa sangat beruntung memilikinya dalam hidup saya.”

Ayah McLaren memang bukan sosok yang mempengaruhinya masuk ke dalam seni bela diri, namun ia memberi contoh etos kerja yang dibutuhkan demi meraih tujuan dalam tiap area kehidupannya.

https://www.instagram.com/p/Bf7XXFKDhyq/

Menurut sang penantang dalam divisi flyweight itu, ayahnya tak kenal lelah mengerjakan berbagai pekerjaan kasar saat ia kecil, untuk memastikan ia dapat membayar tagihan dan memberi makan keluarga.

Melihatnya pergi bekerja tiap pagi, lalu pulang dengan wajah lelah malamnya, McLaren mendapatkan contoh bahwa kerja keras itu tak akan pernah mudah, namun pada akhirnya itu semua akan terbayar.

“Ia hanya bekerja sangat keras setiap harinya. Ia masih bekerja sekeras yang dilakukannya saat ia berusia 20 tahun,” jelas McLaren.

“Bagi saya, itulah dimana saya menarik berbagai inspirasi – hanya dengan caranya menangani diri sendiri. Ia adalah pria yang sangat dewasa. Itulah cara terbaik saya untuk mendeskripsikannya.”

“Itu seperti berada di titik nol. Tak ada jalan keluar dari titik nol, namun saat anda melihat seseorang yang dapat menghasilkan sesuatu dari nol, itu jelas terlihat – bukti dari itu hanyalah sebuah tambahan. Itu akan memberitahukan anda bahwa anda hanya harus bekerja untuk hal-hal yang anda inginkan.”

https://www.instagram.com/p/BgXNJ2HFOVE/

Sementara ayahnya itu berlatih tinju saat ia muda, McLaren senior ini tidak pernah benar-benar terlibat dalam seni bela diri apa pun. Tetapi, atlet flyweight Australia itu mengatakan bahwa panutannya itu jelas menjadi penggemar berat hari-hari ini.

Keluarga McLaren selalu menunjukkan dukungan mereka dalam perjalanan bela dirinya, namun mungkin dukungan tersebut sangat terlihat pada bulan Maret.

Saat “Lightning” mengalahkan Gianni Subba dalam ajang ONE: VISIONS OF VICTORY di Malaysia, ayah dan saudara lelakinya berada di sisi sang bintang.

“Saya diberkati dan beruntung memiliki keluarga yang sangat mendukung,” katanya.

“Ayah saya hadir dalam laga terakhir saya. Kami memberinya kartu akses [ke sisi ring] dan segala sesuatunya, maka sangat luar biasa melihatnya dan saudara saya di pojokan saya. Ia sangat bangga, dimana itu membuat saya senang saat saya berusaha meraih kesuksesan.”

https://www.instagram.com/p/BkePkGblIr-/

Karena segala sesuatu yang telah dilakukan ayahnya itu, artis submission asal Gold Coast ini ingin membayar jasanya dengan hadiah terbesar.

McLaren mungkin hanya berada selangkah lagi demi mencapai Kejuaraan Dunia ONE Flyweight, dan ia akan ingin melihat ayahnya berada di pojok ring saat ia berlaga demi sabuk emas itu.

“Saya akan senang melihat keluarga saya di sana,” kata atlet berbakat Australia itu. “Saya sangat diberkati. Saya mendapatkan keluarga luar biasa yang mendukung saya. Seperti yang saya katakan, saya tidak pernah, dan tak akan pernah sampai kapan pun memanggilnya ayah tiri. Ia selalu menjadi ayah saya.”

Jika McLaren mampu menaklukkan Juara DEEP Flyweight Tatsumitsu “The Sweeper” Wada (19-8-2, 1 NC) di ajang ONE: BATTLE FOR THE HEAVENS pada hari Sabtu, 7 Juli, ia mungkin akan mendapatkan laga perebutan gelar menghadapi Juara Dunia ONE Flyweight Geje “Gravity” Eustaquio dan menjadikan mimpi itu kenyataan.

Selengkapnya di Fitur

Amy Pirnie Shir Cohen ONE Fight Night 25 51
John Lineker Asa Ten Pow ONE 168 32
Regian Eersel Alexis Nicolas ONE Fight Night 21 37
Superbon Marat Grigorian ONE Friday Fights 52
Tawanchai PK Saenchai Jo Nattawut ONE 167 93 1
Superlek Kiatmoo9 Takeru Segawa ONE 165 15 scaled
Jaising Sitnayokpunsak Thant Zin ONE Friday Fights 52 3 scaled
Jonathan Haggerty Superlek Kiatmoo9 ONE 168 20
Jonathan Haggerty Felipe Lobo ONE Fight Night 19 122 scaled
Liam Harrison Muangthai ONE156 1920X1280 31
Jonathan Haggerty Superlek Kiatmoo9 ONE Friday Fights 72 6
Johan Estupinan Zafer Sayik ONE 167 9