Silva Vs. Miao: 4 Kunci Kemenangan Di ONE: BATTLEGROUND II
Alex “Little Rock” Silva dan Miao Li Tao akan berlaga demi relevansi mereka demi memasuki perebutan gelar Juara Dunia ONE Strawweight dalam laga mereka di ONE: BATTLEGROUND II.
Mantan penguasa divisi, Silva, dapat kembali memasuki pembicaraan tersebut dengan penampilan kuat pada Jumat, 13 Agustus, sementara bintang baru Miao mungkin dapat meraih posisi dalam jajaran lima besar untuk pertama kalinya jika ia dapat mengalahkan penantang peringkat kelima itu.
Walau kedua pria ini memiliki arsenal yang beragam, mereka akan membawa game plan yang sangat berbeda untuk meraih kesuksesan. Berikut adalah empat kunci kemenangan dalam laga di Singapore Indoor Stadium nanti.
#1 Serangan Silva Dari Posisi Atas (Top Position)
Menurut pengakuannya, Juara Dunia Brazilian Jiu-Jitsu ini akan mengikuti strategi yang ia rancang bersama para pelatihnya di Evolve, dan itu adalah untuk membawa laga ke ground – idealnya di posisi atas.
Silva memiliki teknik single-leg dan double-leg takedown yang sangat efektif jika dipasangkan dengan pukulan, namun ia juga sangat efektif dalam menciptakan kesempatan untuk membawa aksi ke atas kanvas dengan menangkap tendangan atau mendesak rivalnya ke dinding Circle.
Dari posisi atas, “Little Rock” memiliki kemampuan pass guard yang diakui dunia, dan semakin dirinya dapat masuk lalu mendominasi posisi, ia akan memiliki lebih banyak pilihan untuk menyelesaikan laga.
Namun, setelah kekalahan yang sangat tipis melalui keputusan terbelah melawan Juara Dunia ONE Strawweight Joshua “The Passion” Pacio dan penantang peringkat keempat Hiroba Minowa, atlet Brasil yang berdiam di Singapura ini juga harus terfokus untuk lebih banyak menyerang dengan ground-and-pound demi memastikan bahwa para juri melihat dominasinya itu.
Ini dapat menjadi pembeda dalam apa yang diharapkan sebagai laga ketat itu.
#2 Teknik Tinju Miao
Miao adalah seniman bela diri berkemampuan lengkap yang memberinya kemampuan untuk beradaptasi dengan kekuatan lawan. Melawan Silva, pukulan keras dan pertahanan gulat miliknya dapat menjadi sorotan utama.
Atlet Tiongkok ini menerapkan seluruh elemen tersebut dengan kesuksesan besar dalam beberapa laga sebelumnya, terutama melawan atlet Evolve lainnya dalam diri Ryuto “Dragon Boy” Sawada pada April lalu. Ia mementahkan 20 dari 23 percobaan takedown yang dilakukan oleh bintang Jepang itu pada “ONE on TNT III” dan meraih kemenangan via keputusan juri.
Miao harus kembali menerapkan strategi tersebut, namun ia harus lebih hati-hati. Ia dapat saja terseret ke dalam pertukaran langsung yang menjadikannya lebih statik, dan “Little Rock” akan ingin mengeksploitasi semua itu dengan kemampuan takedown miliknya.
Sebaliknya, perwakilan Sunkin International Fight Club ini harus tetap siaga dan melontarkan jab-nya, bersama dengan pukulan straight kanan tajam, untuk tetap berada di sisi dalam pukulan jarak jauh Silva.
Ia juga harus melawan keinginan untuk terlalu sering menendang atau menyerang dengan lutut, yang dapat memberi Silva kesempatan mengaitkan bagian tubuh bawahnya – hal yang sempat menyulitkan Pacio saat ia mempertahankan gelar Juara Dunia miliknya melawan atlet Brasil itu di ONE: FIRE & FURY pada Januari 2020 lalu.
Sebaliknya, penghancur asal Tiongkok ini harus menyerang, bergerak dan mencoba menjebak Silva dengan uppercut saat ia maju, supaya dirinya masih dapat melakukan sprawl dan menempatkan underhook jika ia membutuhkannya.
- Cara Menonton ONE: BATTLEGROUND II, 13 Agustus Ini
- Alex Silva Terfokus Hentikan Lawan, Dimulai Dari Miao Li Tao
- Niat Miao Li Tao Ungguli Alex Silva: ‘Kekuatan Adalah Kelemahannya’
#3 Silva Dan Aksi Keras Di Ground
Sementara berada di posisi atas memberi lebih banyak kesempatan untuk mengendalikan dan menaklukkan lawan, “Little Rock” wajib membawa laga ini ke atas kanvas, apa pun alasannya.
Atlet Brasil ini tak takut untuk masuk ke posisi guard (pull guard) demi menginisiasi pertarungan di ground, dan ini harus menjadi opsi keduanya jika rangkaian takedown miliknya gagal.
Miao memiliki kemampuan gulat yang kuat dan pinggul yang berat, maka daripada berkeras mencoba double-leg, Silva dapat masuk dan menarik diri untuk menyeret pria Tiongkok ini ke ground bersamanya.
Dari situ, mantan pemegang gelar ini memiliki berbagai opsi untuk digunakan. Ia mampu mengeksekusi berbagai serangan submission dari posisi guard – termasuk armbar andalannya – dan dapat memanfaatkan kuncian kaki andalannya. Selain itu, ia juga dapat melakukan sweep ke top position dari posisi butterfly guard atau deep half guard.
Dengan berbagai cara untuk menghentikan lawan dari bawah, serta kemampuan untuk kembali ke rencana sebelumnya dengan berbalik ke posisi atas, pria asal Brasil itu masih dapat berjaya bahkan saat ia tak dapat meraih punggung Miao terlebih dahulu.
#4 Miao Melawan Instingnya
Miao adalah kompetitor agresif, dimana ia gemar menyerang dengan serangan baik dalam posisi berdiri atau di ground, tetapi ia harus mundur dan menghindari rangkaian pukulan dari atas jika Silva berhasil masuk ke posisi guard.
Sementara ini akan berlawanan dengan insting dasarnya, seluruh serangan atlet Brasil dari posisinya akan menjadi tak berguna jika pria berusia 28 tahun ini melepaskan diri pada kesempatan pertama.
Belajar dari Pacio – yang menyarangkan beberapa pukulan saat Silva berada di posisi guard dan melakukan sweep atau mempertahankan serangan ke arah kaki – Miao harus menyadari bahwa perwakilan Evolve ini keluar dari percobaan takedown dan mencoba menyeretnya masuk ke posisi guard.
Lalu, atlet fenomenal Tiongkok ini dapat menyingkir dan memaksa Silva untuk kembali berdiri, dimana pukulan kerasnya dapat kembali menjadi faktor saat ia mencoba mencetak kemenangan empatik dan definitif dalam kariernya.
Baca juga: 3 Submission Dinamis Dari Para Bintang ONE: BATTLEGROUND II