Sitthichai Vs. Ozcan: 4 Kunci Kemenangan Di Perempat Final GP
Perempat final ONE Featherweight Kickboxing World Grand Prix antara Sitthichai “Killer Kid” Sitsongpeenong dan Tayfun “Turbine” Ozcan akan menjadi sebuah laga klasik yang sangat keras.
Keduanya jelas menjadi striker elite yang sedang berada di puncak permainan mereka, namun gaya mereka yang sangat berlawanan ini akan menjadi sangat menarik untuk dilihat saat keduanya beradu dalam ONE: FIRST STRIKE pada Jumat, 15 Oktober ini.
Oleh karena itu, mari kita simak beberapa kunci kemenangan bagi “Killer Kid” dan “Turbine” saat mereka melangkahkan kaki untuk pertama kalinya dalam turnamen kickboxing terbesar di dunia ini.
#1 Sitthichai Mendikte Jarak
Sitthichai sangat lihai dalam bertarung jarak jauh dan sebagian besar kesuksesannya tiba dari posisi itu.
Senjata terbesarnya adalah tendangan kiri, yang dapat digunakan untuk berbagai tujuan. Ia mampu menggunakan itu untuk menjaga jarak, menyerang tubuh dan lengan lawannya, serta memancing serangan balik yang dapat dibacanya untuk meraih keunggulan.
Tendangan dorongnya, atau teep, adalah sebuah senjata lain yang sangat memanfaatkan postur tubuhnya ini. Bintang Thailand ini biasanya menggunakan teknik tersebut untuk mencegah lawan yang agresif mendekat, yang dapat menjaga jarak optimal untuk serangannya sendiri.
Pada jarak yang nyaman, ia sangat senang menyerang dengan senjata dari sisi kiri – tendangan ke arah kaki, tubuh dan kepala, serta pukulan straight ke arah tubuh dan kepala lawan.
#2 Desakan Kuat Ozcan
Jelas bahwa Ozcan akan dapat menutup jarak demi memenangkan laga ini, tetapi untuk beradu teknik dengan spesialis serangan jarak jauh seperti “Killer Kid” akan menjadi sangat berbahaya. Ia harus masuk dengan rapat dan menggunakan taktiknya.
Sebuah serangan linear dapat menjadi terlalu mudah untuk dipatahkan Sitthichai, maka perwakilan SB Gym ini harus menggerakkan kepalanya saat ia masuk untuk tidak menjadi target yang mudah, mencoba menciptakan jarak di luar hujan pukulan rivalnya, lalu melepaskan senjata andalannya saat berada dalam jarak yang tepat.
Terlebih lagi, Ozcan akan harus berjuang mengatasi pergerakan lawannya dalam Circle yang jauh lebih besar dari ring biasa. Opsi terbaiknya adalah memancing serangan balik “Killer Kid,” yang membuatnya lebih stagnan dengan kuda-kudanya.
Saat “Turbine” mampu mengatasi zona berbahaya atlet Thailand itu untuk dapat masuk, ia akan berkesempatan melepaskan kombinasi mengejutkan yang berisi pukulan cepat dan diakhiri dengan tendangan rendah keras.
- Sitthichai Incar Kondisi Terbaik Dan ‘Dagu Lemah’ Ozcan
- Cara Menonton ONE: FIRST STRIKE, Tanggal 15 Oktober
- Ozcan Balas Komentar Sitthichai, Ingin Beri Kejutan Di Singapura
#3 Sitthichai Memotong Agresi Ozcan
Walau ia merasa sangat nyaman dari sisi luar, “Killer Kid” juga memiliki beberapa senjata jarak dekat untuk dapat meraih keunggulan dari lawan yang hanya dapat merangsek maju.
Serangan lutut keras dari sisi kirinya sangat indah. Banyak lawan yang seringkali tetap membuka celah saat mereka putus asa menyerang sang Juara Dunia Lumpinee Stadium Muay Thai itu.
Sitthichai memotong pukulan mereka dengan lututnya ke arah tubuh, menggunakan kekuatannya dan momentum mereka untuk menciptakan dampak luar biasa. Sesama peserta Grand Prix, Davit Kiria, mengetahui hal ini saat Sitthichai menghentikannya dengan serangan keras ke arah ulu hati pada tahun 2016.
Bersama serangan lututnya itu, perwakilan Sitsongpeenong Muay Thai Camp ini menunjukkan teknik tinju yang terasah, yang termasuk sebuah uppercut solid yang digunakannya untuk masuk ke celah pukulan lawan.
“Killer Kid” terbiasa melihat lawannya menekan maju, dimana ia tetap tenang di bawah tekanan dan mengincar celah yang mereka buka dalam berbagai situasi itu.
#4 Serangan ‘Turbine’ Saat Ia Melepaskan Diri
Jika pertukaran jarak jauh tak dapat dilakukan, dan menembus masuk akan menjadi sangat berbahaya, Ozcan wajib memastikan bahwa ia mengambil keuntungan dari kesempatan yang ada saat ia berada di sisi dalam.
Gerakan andalan Sitthichai adalah untuk menjauh dan memisahkan diri saat ia berada di dekat lawannya – tetapi ada kesempatan bagi Ozcan untuk memanfaatkan kecenderungan ini.
Atlet Turki itu harus menyerang saat transisi antara kedua jarak itu berlangsung, atau ketika “Killer Kid” mencoba menciptakan jarak dan kembali ke tengah.
Sesama penantang dalam turnamen ini, Marat Grigorian, mencetak poin dengan baik via hook kirinya saat transisi berlangsung, ketika ia akhirnya mampu menumbangkan Sitthichai dalam pertemuan kelima mereka, dimana Ozcan dapat mengambil sedikit pelajaran dari pertemuan gaya yang mirip saat ia melawan ikon Thailand itu.
Ia dapat mengayunkan hook dan overhand kanan keras saat laga beralih dari jarak dekat ke jarak jauh, yang mungkin dapat mengenai “Killer Kid” saat lengannya turun.
Baca juga: 5 KO Keras Dari Para Kickboxer Di ONE: FIRST STRIKE