Sorotan Terbaik Dari Ajang ONE: REIGN OF DYNASTIES II

Sagetdao Petpayathai Zhang Chunya 1920X1278 6

Ini adalah sebuah malam luar biasa di Singapura, saat enam kartu pertandingan dalam ajang ONE: REIGN OF DYNASTIES II menyajikan berbagai aksi bela diri yang sangat menghibur.

Dengan berlalunya ajang yang disiarkan pada hari Jumat, 16 Oktober ini, mari kita simak sorotan terbaik dari malam yang menyenangkan di “Kota Singa.”

#1 Kembalinya Sagetdao Dalam Disiplin Muay Thai

Setelah enam tahun berada jauh dari olahraga ini, sang legenda Muay Thai Sagetdao “Deadly Star” Petpayathai mencetak debutnya dalam ONE Super Series dengan kemenangan mutlak luar biasa atas “Bamboo Sword” Zhang Chunyu dalam laga divisi featherweight.

Juara Dunia Muay Thai berkali-kali ini menyajikan penampilan yang sangat disiplin saat menghadapi “Bamboo Sword,” dimana ia mematahkan serangan bintang Tiongkok itu selama tiga ronde penuh. Pertahanan Zhang memang cukup solid untuk menghindari serangan KO, namun ia tak dapat mengungguli bintang Evolve itu.

Selama sembilan menit penuh aksi, Sagetdao menampilkan kemampuan striking yang penuh. Pukulan jarak jauhnya sangat akurat, ia sangat tekun di dalam posisi clinch, dan tendangan rendahnya mampu mematahkan pertahanan dari lengan Zhang.

Dan, “Deadly Star” hanya tampil semakin impresif saat laga ini berlanjut. Pada stanza ketiga dan terakhir, pukulan straight kirinya menemui sasaran untuk membendung pergerakan maju Zhang, dimana suara dari tendangan rendahnya yang mengenai sasaran juga terus bergema di Singapore Indoor Stadium.

Pada akhirnya, kembalinya Sagetdao ke dalam disiplin Muay Thai ini menjadi contoh dari teknik elit yang dapat dipelajari dari sasana terbaik mana pun di dunia.

#2 Sorotan KO Luar Biasa Dari Han Zi Hao

Han Zi Hao menampilkan kecepatannya sebelum ia meraih kemenangan atas Mohammed “Jordan Boy” Bin Mahmoud dalam laga divisi bantamweight ONE Super Series Muay Thai mereka di “Kota Singa.”

Setelah awal yang kompetitif, sebuah cross kanan dari Han tersambung bersih pada ronde kedua, yang memaksa delapan hitungan sambil berdiri bagi lawannya.

Dan, sementara atlet Malaysia itu mampu melanjutkan, delapan hitungan lainnya mengikuti setelah sebuah kombinasi serangan cepat membuat bintang Tiongkok ini mendaratkan tiga pukulan kanan cepat.

Sekali lagi, “Jordan Boy” mampu melanjutkan, namun Han mengetahui ia akan segera meraih penyelesaian.

Atlet bantamweight Tiongkok ini sangat sabar saat memasuki ronde ketiga untuk menunggu celah yang terbuka. Ia lalu menemukan kesempatan itu dengan sebuah cross kanan kuat dan pukulan kiri yang mengirim Mahmoud ke atas kanvas.

Walau “Jordan Boy” mampu kembali berdiri, wasit terpaksa tetap mengakhiri laga.

Kemenangan ini membawa Han – mantan penantang gelar Juara Dunia ONE Bantamweight Muay Thai – selangkah mendekati sebuah kesempatan lain demi merebut sabuk emas.

#3 Laga Muay Thai Dengan Ritme Tinggi

Dua atlet flyweight, Azwan Che Wil dan “Metal Storm” Wang Wenfeng, tidak membuang sedetik pun dalam tiga ronde laga ONE Super Series Muay Thai mereka.

Langsung aktif sejak bel pembuka, keduanya mendapatkan momen mereka masing-masing pada ronde pertama, melontarkan setiap keahlian mereka untuk menyerang satu sama lain.

Namun, saat kontes berlanjut, Wang – kickboxer yang menjadi penantang peringkat keempat – menjadi lebih akurat dan sangat efisien dengan serangannya.

“Metal Storm” mencetak berbagai serangan paling signifikan pada ronde ketiga. Saat atlet Malaysia itu maju, Wang mendaratkan serangan siku kanan sebelum menyerang dengan lutut ke arah tengah tubuh lawannya. Che Wil bertahan, namun pahlawan Tiongkok ini berpindah posisi dan mendaratkan serangan siku kanan lainnya ke arah kepala yang menjatuhkan perwakilan N41 Subang Red Horse Gym ini.

Knockdown para ronde ketiga ini memastikan hasil dari laga ini, dimana Wang meraih kemenangan kritikal dalam usahanya menapaki jajaran atlet elit divisi flyweight dalam ONE Super Series.