Sorotan Terbaik Dari ONE: BIG BANG II
Dalam ajang ONE: BIG BANG II, Jumat, 11 Desember lalu, para atlet yang tampil mampu membuktikan diri mereka dan menyajikan suguhan penuh ketegangan di Singapore Indoor Stadium.
Ajang yang sebelumnya direkam ini menampilkan penyelesaian spektakuler dan jual beli serangan keras, saat para pendatang baru dan veteran mencetak pernyataan tegas di dalam Circle.
Namun, penampilan siapakah yang mampu mencuri perhatian malam itu? Mari kita lihat tiga laga terbaik dari malam menakjubkan di “Kota Singa.”
#1 KO Cepat Nieky Holzken
Nieky “The Natural” Holzken mengukuhkan statusnya sebagai penantang teratas divisi lightweight kickboxing dengan penampilan tanpa cela di Singapura, melawan penantang peringkat kelima Elliot “The Dragon” Compton.
Compton memang sangat aktif pada menit pembuka dengan serangannya, namun Holzken menekan maju secara metodis. Ia memperhitungkan dengan baik serangannya, dan “The Natural” mampu meraih penempatan waktu dan jarak yang dibutuhkan.
Lalu, saat atlet Australia itu berusaha meningkatkan ritme, Holzken siap untuk mendaratkan serangan ke arah tubuh yang mencuri perhatian.
Holzken melontarkan sebuah uppercut kanan yang membawa pertahanan Compton ke atas dan membuka bagian kanan tubuhnya. Dengan bagian tengah tubuh lawannya terbuka, sang legenda asal Belanda itu memasukkan sebuah hook kiri yang sempurna ke arah ulu hati, yang membuat “The Dragon” langsung meringkuk dan tak dapat menjawab hitungan wasit.
KO dalam waktu 96 detik ini menunjukkan bahwa Holzken jelas masih berambisi untuk mengejar gelar Kejuaraan Dunia ONE Lightweight Kickboxing sekali lagi.
- Jonathan Haggerty Bersinar Atas Taiki Naito Dalam Laga Utama Menegangkan
- Menang Dominan, Tyler McGuire Tak Berikan Ruang Bagi Agilan Thani
- Terlalu Tangguh, Chen Rui Kalahkan Ali Motamed Lewat TKO Ronde Pertama
#2 Debut Epik Rade Opacic
Kami mengucapkan selamat datang di “The Home Of Martial Arts,” Rade Opacic! Atlet fenomenal asal Serbia ini mencetak debut luar biasa dengan sebuah penyelesaian tegas atas seorang kickboxer veteran lainnya, Errol “The Bonecrusher” Zimmerman.
Zimmerman membuka laga divisi heavyweight kickboxing ini dengan tendangan rendah keras yang tepat sasaran, dimana Opacic merespon dengan mendaratkan jab keras nan cepat ke tubuh rivalnya.
Pria berusia 23 tahun ini berlanjut menyengat Zimmerman dengan rangkaian jab dan tendangan rendah pada awal ronde kedua sebelum mencetak sebuah KO tak terlupakan.
Setelah sebuah tendangan rendah kanan dari veteran Belanda itu, Opacic menerapkan feint yang dilanjutkan dengan jab kiri dan teknik spinning heel kick. Serangan ini nampak seperti video tutorial yang banyak beredar, karena tumit Opacic mendarat dengan sempurna ke rahang lawannya.
Walau “The Bonecrusher” tetap mampu kembali berdiri sebelum hitungan selesai, sang wasit tetap menghentikan laga karena menyadari bahwa Zimmerman masih goyah setelah serangan keras itu.
Ini memang menjadi debut tak terlupakan bagi Opacic, yang menyatakan bahwa ia mampu menjadi kekuatan yang wajib diperhitungkan dalam divisi heavyweight kickboxing ONE Super Series ini.
#3 Dominasi Ground-And-Pound Kim Jaeng Woo
Hanya dalam dua ronde, “The Fighting God” Kim Jae Woong mencetak penampilan dominan melawan penantang peringkat keempat divisi featherweight Tetsuya “MMA Fantasista” Yamada.
Pertahanan takedown dan kendali atas (top control) milik Kim sangat nyata pada awal laga ini, namun kemenangan itu tidak diraihnya dengan mudah.
Pada akhir ronde pertama, Yamada menyerang dengan kuncian kimura dan menggunakannya untuk masuk ke posisi mount. Saat Kim melakukan scramble untuk kembali berdiri, penantang Jepang ini masuk dengan kuncian armbar. Tetapi, “The Fighting God” bertahan dengan sempurna dan berakhir pada posisi atas, dimana ia menyarangkan ground-and-pound kuat.
Hal yang sama terjadi pada ronde kedua, namun Yamada tak mampu meloloskan diri untuk masuk pada stanza terakhir.
Saat keduanya berdiri, mereka beradu di dinding Circle. “MMA Fantasista” mencoba sebuah jegalan (trip) lainnya, namun kuda-kuda Kim memang lebih kuat dan ia kembali mendarat di posisi atas.
Rangkaian pukulan hammerfist memaksa Yamada untuk berpaling, sementara sebuah pukulan straight kiri telah menunggunya. Satu pukulan kiri lainnya membuat atlet Jepang itu melindungi kepalanya sampai wasit turun tangan dan menghentikan laga.
Dengan TKO atas penantang peringkat keempat itu, Kim memastikan niatnya untuk masuk ke jajaran lima besar dalam peringkat divisi featherweight. Segera setelah laga, ia pun mengutarakan keinginannya untuk berlaga melawan mantan penguasa divisi Martin “The Situ-Asian” Nguyen.
Baca juga: Rangkaian Foto Terbaik Dari ONE: BIG BANG II