Sosok Ayah Kedua Yang Menyelamatkan Danny Kingad

Danny Kingad ADUX0228e web1

Danny “The King” Kingad (9-1) mengatakan bahwa kesuksesannya dalam disiplin bela diri campuran tak akan mungkin tercapai tanpa arahan dari seorang pria.

Atlet wushu berbakat asal Filipina ini kini sedang membangun momentum demi merebut kesempatan kedua dalam Kejuaraan Dunia ONE Flyweight.

Ia akan dapat mengamankan sebuah langkah besar jika dapat mengalahkan atlet flyweight asal Tiongkok, “The Southern Eagle” Ma Hao Bin (10-2) pada ajang ONE: PINNACLE OF POWER, hari Sabtu, 23 Juni, di Makau.

Danny Kingad IMG_6845.jpg

Demi meraih kemenangan atas juara gulat nasional Tiongkok ini, Kingad kembali mengandalkan Mark Sangiao. Pelatih kepala Team Lakay ini menyusun sebuah game plan yang kuat, serta melatih muridnya untuk mengeksekusinya tanpa cela.

Dengan dukungan mentornya itu, “The King” merasa tak ada batas untuk apa pun yang dapat diraihnya.

“Memiliki pelatih seperti dirinya adalah salah satu bagian terpenting dalam karier saya,” kata atlet berusia 22 tahun ini. “Saya tak dapat meraih potensi saya sebenarnya tanpa arahan yang bagus. Namun dengan Pelatih Mark, saya merasa seperti segalanya mungkin terjadi.”

Keduanya menjalin hubungan yang sangat dekat. Lagipula, adalah Sangiao yang memberi pria muda Filipina ini arahan yang sangat dibutuhkannya, pada waktu ia nampak terjerumus ke arah yang salah.

Saat Kingad berusia 8 tahun, ia secara tragis kehilangan ayahnya. Tanpa sosok panutan lelaki yang kuat untuk membimbingnya, ia menjalani jalur yang destruktif selama tahun-tahun berikutnya. Ia sering membolos, menjual barang-barang palsu dan bahkan tidur di jalanan.

Danny Kingad ADUX9656e web.jpg

“Saat ayah saya meninggal, saya terjatuh pada posisi yang buruk dalam hidup saya,” aku Kingad. “Saya melakukan banyak hal-hal buruk dan pelajaran saya dikorbankan.”

Untungnya, di awal masa sekolah menengah atas, pria muda ini menemukan jalur yang tepat.

Berkat sepupunya yang juga menjadi anggota Team Lakay, Roldan Sangcha-an, Kingad diperkenalkan pada olahraga wushu. Ia unggul dalam disiplin itu, serta mendedikasikan dirinya untuk berlatih.

Usaha ini terbayar saat ia meraih beasiswa ke University Of The Cordilleras untuk berlaga bersama tim wushu sekolah itu. Mark Sangiao, pionir bela diri campuran Filipina yang sangat dihormati, mengepalai program wushu di universitas itu dan Team Lakay.

Joshua Pacio Danny Kingad ADUX0235e web.jpg

Mengikuti arahan Sangiao, Kingad berlanjut meraih kesuksesan dalam kejuaraan wushu tingkat universitas. Ia menjadi juara regional dan membangun rekor luar biasa 29-1 dalam disiplin ini.

Ia pun terus berkembang sebagai seorang pribadi yang lebih baik, serta sebagai seniman bela diri campuran yang kompetitif bersama Sangiao di sisinya.

“Pelatih Mark itu bagaikan ayah kedua bagi saya, karena ia tak hanya mengajarkan saya apa yang dia ketahui tentang seni bela diri. Ia juga memberi saya saran dalam kehidupan pribadi saya, serta bagaimana menjadi orang yang lebih baik,” jelas Kingad.

“Ia mengajarkan saya banyak hal, dan saya belajar banyak dari dirinya – seperti cara mengatasi kritik, bagaimana tampil di depan publik, memberi respek pada semua orang, dan tentunya, bagaimana cara hidup seperti seniman bela diri sejati.”

“Hal terbaik tentang Pelatih Mark adalah bahwa ia memiliki berbagai pengalaman, dan banyak kisah yang dapat kita semua pelajari. Saya membawa itu ke dalam hati. Banyak nilai-nilai yang saya jadikan pedoman hidup. Dia adalah pengaruh besar dalam hidup saya.”

Danny Kingad ADUX0130e web.jpg

Jelas bahwa Sangiao benar-benar mengemban peran seorang ayah – tak hanya bagi Kingad, namun juga bagi seluruh anggota Team Lakay.

Dibawah naungannya, Eduard “Landslide” Folayang, Honorio “The Rock” Banario dan Geje “Gravity” Eustaquio mencapai puncak bela diri campuran dengan menjadi pada Juara Dunia ONE. Terlebih lagi, banyak murid-muridnya menjadi bagian dari jajaran atlet elit dan terlama di organisasi tersebut.

Sangiao menganggap mereka seperti anak kandungnya, dan dengan meningkatnya kepopuleran mereka, mereka menghadapi lebih banyak lagi pengalihan.

Kepala Team Lakay ini mengetahui banyak atlet muda dari sasana di Baguio ini yang akan melakukan kesalahan di luar kamp mereka, namun ia selalu siap sedia membantu para pejuang ini melihat kesalahan mereka, membantu mereka menyelesaikannya, serta kembali menempatkan mereka di jalur menuju kesuksesan.

“Jika salah satu dari kami melakukan kesalahan, kami akan segera mendapatkan telepon,” kata Kingad. “Pelatih Mark akan ingin berbicara dan menanyakan apa yang terjadi, apa kesalahan kami, lalu memberi kami nasehat.”

“Ini telah menjadi pengaruh besar dalam hidup saya. Dengan ayah saya yang sudah tiada, Pelatih Mark mengambil alih peran itu dan menjadi panutan bagi saya, dan seseorang yang dapat saya contoh.”

Danny Kingad IMG_0116.jpg

Dibawah bimbingan Sangiao, “The King” menjadi salah satu atlet elit dalam divisi flyweight ONE Championship.

Walaupun ia mengalami kekalahan satu-satunya dalam karier bela diri campurannya saat menghadapi sang penguasa divisi Adriano Moraes bulan November lalu, ia bangkit kembali dengan kemenangan lewat keputusan juri saat berlaga melawan Sotir Kichukov di bulan Maret.

Jika ia mampu menang di ajang ONE: PINNACLE OF POWER dengan kemampuannya tajam yang diasah dan diperlihatkan pada laga yang lalu, posisi teratas pun tak akan jauh dari genggamannya.

Saat ia maju untuk meraih tujuan itu, Sangiao akan berada di sisi Kingad untuk memberi bimbingan tak ternilai – baik dalam karier dan hidupnya.

“Saya telah bertemu banyak pelatih, dan saya tahu bahwa tidak baik untuk membandingkan, karena semua orang memiliki kekuatan masing-masing. Tetapi Pelatih Mark itu berbeda,” jelas Kingad.

“Anda tak akan menemukan pelatih lain seperti dirinya. Ia benar-benar memperlakukan kami lebih daripada sekedar murid. Ia memperlakukan kami layaknya keluarga, seperti anak dan saudaranya sendiri.”

“Jika dia bukan pelatih saya, saya tahu dengan jelas bahwa saya tak akan meraih kesuksesan yang saya miliki saat ini.”

Makau | 23 Juni | LANGSUNG dan GRATIS di ONE Super App: http://bit.ly/ONESuperApp | TV: Check local listings for global broadcast

Selengkapnya di Fitur

Amy Pirnie Shir Cohen ONE Fight Night 25 51
John Lineker Asa Ten Pow ONE 168 32
Regian Eersel Alexis Nicolas ONE Fight Night 21 37
Superbon Marat Grigorian ONE Friday Fights 52
Tawanchai PK Saenchai Jo Nattawut ONE 167 93 1
Superlek Kiatmoo9 Takeru Segawa ONE 165 15 scaled
Jaising Sitnayokpunsak Thant Zin ONE Friday Fights 52 3 scaled
Jonathan Haggerty Superlek Kiatmoo9 ONE 168 20
Jonathan Haggerty Felipe Lobo ONE Fight Night 19 122 scaled
Liam Harrison Muangthai ONE156 1920X1280 31
Jonathan Haggerty Superlek Kiatmoo9 ONE Friday Fights 72 6
Johan Estupinan Zafer Sayik ONE 167 9