Sosok Pria Yang Mengubah Kehidupan Zebaztian Kadestam
Jika bukan karena dukungan dari satu sosok luar biasa, Zebaztian “The Bandit” Kadestam mungkin tak akan berdiri di tempatnya saat ini.
Superstar Swedia ini akan menantang Tyler McGuire demi gelar Juara Dunia ONE Welterweight yang masih lowong pada ajang ONE: WARRIOR’S DREAM di Jakarta, Sabtu, 17 November nanti.
Namun, laganya di Istora Senayan itu hanya akan menjadi sebuah impian jika ia tak pernah pergi ke Thailand sebagai seorang remaja.
Pada titik kehidupannya saat itu, Kadestam masih jauh dari sosok panutan mana pun, namun setelah ia bertemu dengan pria yang dikenal sebagai “Iron Fist,” kehidupannya mulai berbalik arah.
How training in Thailand stepped up Zebaztian Kadestam's game immensely ⤵️
How Thailand changed the course of Zebaztian "The Bandit" Kadestam's career ⤵️Jakarta | 17 November | 6:00PM | LIVE and FREE on the ONE Super App: http://bit.ly/ONESuperApp | TV: Check local listings for global broadcast | Tickets: http://bit.ly/onedream18
Posted by ONE Championship on Saturday, November 10, 2018
“Saat saya memulai, ada satu pria yang benar-benar mengasuh saya, membawa saya keluar dari jalanan, membawa saya ke jalur yang akan saya tuju dalam hidup, serta benar-benar mengubah seluruh kehidupan saya. Pria itu adalah Ole Laursen, pemilik dari Legacy Gym,” katanya.
“Ia adalah petarung yang hebat. Saya menjadikannya panutan sebagai petarung dan seperti kakak yang lebih tua. Ia mengubah kehidupan saya. Ia adalah salah satu pahlawan bagi saya.”
Saat ia remaja, Kadestam terlibat dalam berbagai masalah di Uppsala, Swedia, dan harus dikirim ke tahanan remaja saat ia berusia 16 tahun.
Kehidupannya mulai berbalik saat ia menemukan seni bela diri, dan saat selesai menjalani waktu hukumannya dan dapat bebas menjelajahi dunia, ia terbang ke Ubon Ratchathani, Thailand, dimana ia akan bertemu dengan mentornya untuk pertama kali.
“Saya tiba di sasananya di Thailand saat saya berusia 18 tahun, dan itulah saat saya baru keluar dari tahanan remaja,” jelasnya.
“Saya pergi ke sana selama tiga bulan, dan ia mengetahui tentang ini, serta membantu saya – bukan dalam cara yang besar, tetapi kami mulai memiliki hubungan.”
Zebaztian "The Bandit" Kadestam is _____ .Jakarta | 17 November | 6:00PM | LIVE and FREE on the ONE Super App: http://bit.ly/ONESuperApp | TV: Check local listings for global broadcast | Tickets: http://bit.ly/onedream18
Posted by ONE Championship on Friday, November 9, 2018
Kadestam kembali pulang untuk belajar, namun ia segera terlibat dalam kesulitan lainnya.
“The Bandit” memiliki hutang yang besar, tak dapat membayar sewa rumahnya dan menjadi tuna wisma.
Saat masa depan di tanah kelahirannya nampak suram, ia merasa bahwa kesempatan satu-satunya adalah untuk terbang ribuan kilometer jauhnya, kembali ke Laursen dan lingkungan transformatif di sasana Muay Thai itu.
“Saya mengirim pesan dan berkata, ‘Hei bro, saya [berada dalam kesulitan] di Swedia. Dapatkah saya bergabung dengan tim-mu dan segera terbang?’” kenang Kadestam.
“Ia berkata, ‘Saya tahu kamu memiliki banyak hal yang kelam, tetapi jika kamu bekerja keras dan meninggalkan kekelaman itu di dalam supaya kita dapat berusaha menyingkirkannya, kamu diterima di sini.”
“Saya menjual apa pun yang saya miliki dan pindah ke Thailand. Jika ia berkata tidak, kehidupan saya akan sangat berbeda saat ini.”
Martial arts saved World Title contender Zebaztian Kadestam from going down a very dark path.
Martial arts saved World Title contender Zebaztian "The Bandit" Kadestam from going down a very dark path.Jakarta | 17 November | 6:00PM | LIVE and FREE on the ONE Super App: http://bit.ly/ONESuperApp | TV: Check local listings for global broadcast | Tickets: http://bit.ly/onedream18
Posted by ONE Championship on Saturday, November 10, 2018
Lalu, dimulailah enam tahun perjalanannya di Legacy, dimana latihan yang ia terima dari Laursen membantu membentuk kembali karakternya dan mengasah kemampuannya.
Pendekatan yang diambil pelatihnya itu tidaklah halus, tetapi itu yang dibutuhkan oleh remaja nakal dari Swedia ini untuk menjadi versi terbaik dari dirinya sendiri.
Dengan bekerja keras dari nol bersama “Iron Fist,” ia membangun ketangguhan dan semangat juangnya, serta kemampuan bela dirinya, yang menjadikannya salah satu petarung welterweight paling berbahaya di daftar atlet ONE.
“Saya kira dengan caranya sendiri, ia merawat saya dengan hal-hal yang saya butuhkan. Itu sangat sulit pada awalnya, karena ia juga bertarung dan saya seukuran dengannya,” ia menjelaskan.
“Selama dua atau tiga tahun pertama, saya hanya selalu dipukuli. Tetapi anda tahu, itulah yang memberi saya gaya [bertarung] ini. Saya dipukuli oleh juara dunia selama beberapa tahun pertama. Itu adalah latihan serius.”
“Saya menghargai segala yang ia lakukan [bagi saya]. Saya kira ia mengharapkan sesuatu dari saya, maka saya pikir ia cukup keras, tetapi ia berkata bahwa saya memiliki potensi untuk menjadi hebat. Saya hanya harus membiarkan yang lainnya tersingkir.”
A sneak peek of what Zebaztian Kadestam has in store for 17 November 👀
A sneak peek of what Zebaztian "The Bandit" Kadestam has in store for 17 November 👀Jakarta | 17 November | 6:00PM | LIVE and FREE on the ONE Super App: http://bit.ly/ONESuperApp | TV: Check local listings for global broadcast | Tickets: http://bit.ly/onedream18
Posted by ONE Championship on Sunday, November 11, 2018
Dengan bimbingan dan bantuan itu, Kadestam mulai memenuhi potensinya sebagai seniman bela diri.
Ia akhirnya menjadi Juara PXC Welterweight dan meraih posisi dalam organisasi bela diri terbesar di dunia ini.
Setelah enam tahun, ia kembali ke tanah kelahirannya dan berlatih di sasana Pancrase Gym Sweden, yang mempersiapkan dirinya demi perebutan gelar Juara Dunia ONE Welterweight bersama McGuire.
Tetapi, pria berusia 28 tahun ini berlaga di bawah bendera dua sasana, sebagai penghormatan bagi sosok yang membantunya menjadi seorang atlet dan dirinya saat ini.
“Saya akan selalu mewakili Legacy Gym karena apa yang telah mereka lakukan bagi saya,” tegasnya.