Sosok Yang Mengubah Kehidupan Stamp Fairtex
Stamp Fairtex mengemban misi untuk memecahkan rekor sebagai atlet pertama yang menjadi Juara Dunia ONE dalam tiga disiplin olahraga, dan ia melanjutkannya pada hari Jumat, 8 November.
Juara Dunia ONE Atomweight Kickboxing dan Muay Thai ini akan menghadapi bintang Vietnames-Amerika Bi “Killer Bee” Nguyen dalam sebuah laga bela diri campuran di ajang ONE: MASTERS OF FATE.
Saat ia bersiap untuk laga divisi atomweight wanita di Mall Of Asia Arena, Manila, Filipina, kesatria Thailand ini menyadari bahwa ia tidak akan berada di sini jika bukan karena manajernya, Philip Wong.
“Saya sangat berbahagia dan bersyukur untuk kesempatan yang diberikannya pada saya, dan sejauh apa ia telah membawa karir saya,” kata atlet berusia 21 tahun itu.
Beberapa tahun ini, Stamp — yang dibesarkan oleh keluarga petani buah di Rayong, Thailand — muncul sebagai pemimpin dalam pergerakan bela diri wanita di negaranya.
Walau ia berlatih “seni delapan tungkai” dengan anggota keluarganya saat ia masih kanak-kanak dan berkompetisi di seluruh penjuru negeri, karirnya melesat jauh saat ia bertemu dengan Philip, yang juga adalah pemilik dan managing director dari Fairtex.
“Ia benar-benar memikirkan masa depan saya. Ia mengkalkulasikan tiap keputusan yang diambilnya, dan ia selalu berpikir untuk jangka panjang,” jelasnya.
“Ia memiliki kepribadian yang keras, dan ia akan memberikan kami kata-kata tegas di sasana. Ia mungkin marah pada kami di beberapa momen, namun pada akhirnya, ia adalah pria yang sangat baik hati.”
Selama dua setengah tahun terakhir, Stamp mengasah kemampuannya di sasana Fairtex Training Center, Pattaya.
Dalam waktu yang sangat singkat itu, Philip membentuk bakat muda ini menjadi seorang wanita muda yang sangat berprestasi dan seorang kompetitor kelas dunia yang sama kerasnya seperti kepribadiannya.
- Rencana Bi Nguyen Untuk Atasi Ground Game Stamp Fairtex
- Stamp Janjikan Laga Menarik Melawan Bi Nguyen
- ONE: MASTERS OF FATE – Berdasarkan Angka
Setelah memberikan kesan dengan kemenangan KO yang diraihnya hanya dalam 19 detik melalui tendangan ke arah kepala di ONE Warrior Series 2 bulan Juli 2018, Stamp bergabung dengan ONE Super Series dan mencetak prestasi luar biasa.
Bulan Oktober 2018, Stamp mengalahkan pemegang gelar Chuang Kai Ting melalui keputusan mutlak dalam debutnya di ajang utama dan merebut gelar Juara Dunia ONE Atomweight Kickboxing.
Ia melanjutkan pencapaiannya dengan mengalahkan Janet “JT” Todd melalui keputusan mutlak lainnya pada bulan Februari untuk meraih gelar Juara Dunia ONE Atomweight Muay Thai yang perdana. Ini menjadikannya atlet pertama yang memiliki gelar Juara Dunia ONE dalam dua disiplin olahraga dalam sejarah.
Saat ini, setelah berlaga bersama ONE Championship sebagai salah satu bintang wanita terbaik organisasi tersebut, perwakilan Fairtex ini memberikan penghargaan pada Philip untuk kesuksesannya.
“Saya belum pernah mengira akan menjadi seorang Juara Dunia, terutama di dalam organisasi prestisius seperti ONE. Saya hampir menyerah untuk bertanding,” akunya.
“Sejak saya datang ke Fairtex dan berada di bawah manajemen Bapak Wong, semua aspek kehidupan saya meningkat.”
“Saya selamanya akan berhutang budi pada dirinya untuk membawa saya ke Fairtex dan menjaga saya, namun juga karena ia sudah sangat baik. Ia memiliki berbagai pengalaman hidup yang dibaginya bersama saya. Ia membuat saya menyimpan uang saya dan juga menjadi panutan yang baik.”
Stamp menjalankan semua sarannya. Terlebih lagi, Philip adalah figur yang dicintai dalam komunitas Muay Thai.
Setelah meluncurkan merek dagang Fairtex pada tahun 1971 dan membuka sasana milik perusahaannya pada tahun 1975, Philip selalu turun tangan untuk menjaga warisan yang diciptakannya ini.
Baik dengan menciptakan sebuah rencana demi masa depan, melihat pemusatan latihan dari para atletnya, atau membantu operasional harian dari fasilitas yang dimilikinya ini, Philip tetap menjadi bagian fundamental dari budaya di sasana itu.
“Jika salah satu dari kami akan menghadapi laga besar, ia akan duduk selama sesi latihan untuk memastikan kita berlatih dengan baik. Ia memastikan kami mendapatkan nutrisi khusus, seperti tambahan ikan dan vitamin,” jelas Stamp.
“Saat ia berada di sasana, kami semua bekerja lebih keras untuk memberinya kesan terbaik. Kami juga sedikit takut, karena kami ingin melakukan yang terbaik saat berada di dekatnya. Ia mendorong para pelatih juga, dan selalu membuat mereka waspada.”
“Ia tidak harus berada di sini — ia sudah berusia 70 tahun. Namun ia ingin berada di situ untuk kami, dan kami menghargai itu.”
Namun, ikatan yang tercipta jauh lebih dalam dari sekedar hubungan antara manajer dan atlet. Faktanya, ada dinamika seperti ayah dan anak diantara keduanya.
Philip membantu menjaga diet dan latihan Stamp, dan bahkan memberikan saran-saran finansial saat tabungan Stamp bertambah banyak.
Saat karir bintang Thailand ini mulai bersinar, jelas bahwa pelajaran yang diberikan Philip telah dan akan terus memiliki dampak yang nyata.
“Ia mengajarkan saya bahwa menjadi seorang juara itu seperti memanjat gunung— semakin tinggi gunungnya, semakin dingin udaranya,” katanya. “Ia mengatakan bahwa saya harus berlatih jauh lebih keras dan lebih terfokus jika saya ingin tetap berada di puncak.”
Stamp memiliki motivasi untuk menjadi seorang Juara Dunia tiga-disiplin ONE, dan ia jauh lebih terfokus dari sebelumnya dalam laga bela diri campuran yang akan dijalaninya bersama Bi Nguyen di ibukota Filipina akhir minggu ini. Sebuah kemenangan di Manila akan membawanya selangkah lebih dekat menuju tujuan utamanya.
Baca Juga: Stamp Fairtex Terfokus Pada Seni Bela Diri Campuran Setelah Kemenangan Pertama