Stephen Loman Terinspirasi Eduard Folayang Untuk Raih Puncak
Stephen “The Sniper” Loman memang tak kekurangan panutan di Team Lakay, namun bintang baru Filipina ini mengaku ada satu sosok yang memberi pengaruh terbesar bagi dirinya.
Loman yang masih berusia 26 tahun itu – yang akan mencetak debut promosionalnya melawan Yusup “Maestro” Saadulaev di ONE: WINTER WARRIORS II Jumat ini – menyebut mantan penguasa divisi lightweight Eduard “Landslide” Folayang sebagai inspirasi terbesarnya.
“Sosok yang saya jadikan panutan terbesar pastinya adalah Eduard,” tegasnya.
“Saat saya baru memulai dan tidak mengetahui terlalu banyak tentang olahraga ini, saya sudah menontonnya. Saya sudah menjadi penggemar. Ia mewakili negara kami dan menjadi juara.”
Folayang adalah atlet bela diri campuran veteran dengan 14 tahun pengalaman sebagai salah satu pionir di Filipina.
Pria berusia 37 tahun itu merebut dua gelar nasional dan meraih laga utama di ajang perdana organisasi ini, ONE: CHAMPION VS CHAMPION, pada tahun 2011.
Lima tahun kemudian, ia merebut gelar Juara Dunia ONE Lightweight untuk pertama kalinya dengan TKO ronde ketiga atas legenda Jepang Shinya “Tobikan Judan” Aoki.
Menyaksikan kebangkitan bersejarah dari kompatriotnya itu, “The Sniper” mendapatkan keyakinan bahwa ia dapat mengikuti Folayang dan berjuang menuju puncak.
“Itu kembali pada saat Eduard masih di URCC dan Martial Combat. Sepertinya, saya terinspirasi oleh dirinya. Saya menjadi penggemar sejak itu, ke momen penobatannya di ONE saat ia menjadi Juara Dunia, sampai saat ini,” kata Loman.
“Pencapaiannya sangat memotivasi saya. Melihat bahwa ia telah melakukan semua itu membuat saya merasa saya juga dapat melakukannya. Saya sangat bangga dengan caranya mewakili tim dan negaranya ini.”
Sementara menyaksikan Folayang berkompetisi, Loman yang memiliki bakat luar biasa ini juga menjalani kariernya dalam MMA. Dan, setelah bergabung bersama Team Lakay di Baguio City, ia mendapatkan kesempatan melihat idolanya itu dari jarak dekat.
“The Sniper” segera terkesan dengan cara Folayang mengasah kemampuannya dalam berbagai sesi latihan, namun itu bukanlah kemampuan ala manusia super yang membuatnya menonjol, melainkan etos kerjanya.
“Saat saya masih menjadi anak baru, [tim profesional] akan berlatih terlebih dahulu, dan kami memulai setelah mereka,” kata Loman. “Saya dapat melihat fokus dalam dirinya saat sesi latihan. Saya hanya dapat melihat dengan kagum saat itu.”
- Stephen Loman ‘Incar Serangan Bersih’ Di Laga Yusup Saadulaev
- Mimpi Besar Kwon Won Il: ‘Sayalah Ikon Untuk Generasi Baru’
- Paul Lumihi Harap Dapat Raih Kemenangan Yang Lama Ditunggu
Ketika petarung muda ini mulai mengenal Folayang, kekaguman itu sama sekali tidak pudar. Sebaliknya, ia semakin terinspirasi oleh kerendahan hati dan determinasi sang superstar untuk meraih kesuksesan.
“Awalnya, saya kira ia itu menakutkan, namun saat waktu berjalan, ia menunukkan pada saya tentang bagaimana seorang seniman bela diri campuran sejati itu,” ungkap Loman.
“Saat saya dapat bertemu dengannya secara langsung, saya benar-benar melihat bagaimana ia membawa nilai-nilai yang dianutnya dengannya. Saya terkagum karena pria ini sangat rendah hati dan sangat disiplin. Ia tak hanya seorang petarung yang sangat bagus; ia bahkan lebih baik sebagai manusia.”
Dari titik tersebut, “The Sniper” menyadari bahwa jika dirinya bekerja keras dan mengikuti panutannya itu, ia juga akan dapat meraih tujuannya sendiri.
Dan sama seperti mentornya, Loman meraih sabuk emas kejuaraan dalam sirkuit regional dan bergabung dengan organisasi bela diri terbesar di dunia ini.
Kini, ia ingin melanjutkan perjalanannya menuju perebutan gelar Juara Dunia ONE Bantamweight, serta mengambil pelajaran dari Folayang dan mengaplikasikannya dalam kehidupannya.
“Hal terutama yang saya dapatkan dari dirinya adalah disiplin itu,” tambah Loman.
“Disiplin dalam berlatih, disiplin untuk tubuh kita, serta nilai untuk membangun kemampuan baru.”
Jumat ini, “The Sniper” akan menunjukkan kedisiplinan dan kemampuannya melawan penantang kuat, Saadulaev, dan para penggemar ONE mungkin dapat saja menyaksikan kebangkitan baru dari seorang atlet Filipina lainnya.
Baca juga: 5 Alasan Menonton ONE: WINTER WARRIORS II