‘Submission Terbaik Tahun Ini’ Pada 2018 Di ONE Championship
Who had the best submission of 2018?
Who had the best submission of 2018?a) Ariel “ Tarzan” Sextonb) Joshua Pacioc) Vitaly Bigdashd) Shinya AokiLet us know in the comments!Download the ONE Super App now 👉 http://bit.ly/ONESuperApp
Posted by ONE Championship on Thursday, December 13, 2018
Terdapat 167 penyelesaian yang terjadi di ONE Championship selama tahun 2018, dan untuk tiap KO spektakuler, terdapat penyelesaian submission yang menunggu untuk menggemparkan para penonton.
Dalam seluruh penyelesaian submission itu, terdapat beberapa teknik unik yang dihasilkan dari imajinasi para atlet, serta beberapa kuncian favorit yang tereksekusi dengan sempurna.
Memaksa lawan dalam tingkatan elite untuk tap-out memang jelas menjadi pencapaian tersendiri, tetapi para grappler ini melakukannya dengan penuh gaya.
Berikut adalah “Submission Terbaik Tahun Ini” untuk 2018, serta peringkat lima besar.
Pemenang: The “Passion Lock”
Will Joshua Pacio's “Passion Lock” make another appearance on 19 January?
Will Joshua Pacio's “Passion Lock” make another appearance on 19 January?Jakarta | 19 January | 6:00PM | LIVE and FREE on the ONE Super App: http://bit.ly/ONESuperApp | TV: Check local listings for global broadcast | Tickets: http://bit.ly/oneglory19
Posted by ONE Championship on Saturday, December 22, 2018
Joshua “The Passion” Pacio dan Pongsiri “The Smiling Assassin” Mitsatit berlaga di ONE: REIGN OF KINGS pada bulan Juli, menyadari bahwa penampilan impresif akan membawa mereka memasuki laga perebutan gelar Juara Dunia.
Pacio, yang mewakili Team Lakay, melakukan itu dengan mengalahkan lawannya lewat penyelesaian terbaik tahun ini – variasi dari kuncian pundak, atau shoulder lock, yang dinamai “Passion Lock.”
Mitsatit adalah striker berbahaya yang belum pernah terkalahkan saat keduanya bertemu, dimana ia memegang tujuh KO dari sembilan kemenangannya dalam bela diri campuran. Warga Baguio lawannya ini memutuskan untuk membawa laga ke atas matras demi meraih keunggulan.
Di posisi ground, dominasi Pacio nampak nyata, dan serangannya memaksa pria Thailand itu berbalik badan dan menyerahkan punggungnya. Pacio segera mengancam dengan kuncian rear-naked choke.
Mitsatit nampak sangat nyaman mempertahankan lehernya, tetapi Pacio memiliki gagasan lain. Ia mengendalikan lengan kiri “The Smiling Assassin” dengan tangan kirinya, yang membuat pria Thailand itu berpikir bahwa pria Filipina ini mencoba mengamankan kuncian leher dengan tangan kanannya.
Namun, “The Passion” segera menerapkan genggaman dua tangan (two-handed grip) untuk menerapkan teknik lain.
Kekuatan kedua lengan Pacio yang mengikat satu tangan Mitsatit memberinya kemampuan untuk mengunci lengan kiri striker itu di belakang tubuhnya, dan dari titik itu, ia mengungkit bagian tubuh yang terisolasi ini untuk memaksa tap-out cepat karena tekanan keras itu.
Reverse Triangle Keylock Milik Ariel Sexton
Another WILD submission from Ariel "Tarzan" Sexton!
Another WILD submission for Ariel “ Tarzan” Sexton! Download the ONE Super App now 👉 http://bit.ly/ONESuperApp
Posted by ONE Championship on Wednesday, December 26, 2018
Ariel “Tarzan” Sexton dan Kota Shimoishi terlibat dalam sebuah laga tiga ronde yang menegangkan di ONE: PURSUIT OF POWER pada Juli lalu, yang berakhir dengan penyelesaian mengejutkan berkat kreativitas submission dari pemegang sabuk hitam Brazilian Jiu-Jitsu asal Kosta Rika itu.
Sexton mendaratkan pukulan keras ke lawannya yang tertahan di ground pada stanza terakhir, dimana Shimoishi mengincar single-leg takedown untuk mencari posisi unggul.
Tetapi, “Tarzan” sangat bijak memanfaatkan langkahnya. Ia melangkah keluar untuk membebaskan kakinya, segera melontarkannya ke atas pundak kanan pria Jepang itu untuk sebuah reverse triangle choke.
Dengan posisi yang rapat dan dua tangan yang bebas, “Tarzan” memiliki banyak waktu dan kesempatan untuk mencari penyelesaian. Tetap saja, ia tak membuang waktu. Ia meraih pergelangan dan siku kiri Shimoishi, sebelum memutarnya untuk kuncian pundak Americana.
Kombinasi percobaan submission ini memaksa Shimoishi tap-out, serta memberi Sexton kemenangan melalui serangan dua arahnya itu di ONE Championship.
Triangle Choke Dari Shinya Aoki
Penyelesaian submission Shinya Aoki memang sangat beragam dan efektif. Pria yang dikenal sebagai “Tobikan Judan” adalah atlet terbaik sepanjang masa dalam hal serangan ground bela diri campuran.
Melawan Rasul Yakhyaev di ajang ONE: UNSTOPPABLE DREAMS, Aoki meraih sebuah kemenangan impresif lainnya via triangle, tetapi kecepatan dan akurasi transisi itulah yang membedakan tingkatannya.
Mantan Juara Dunia ONE Lightweight ini sedang berusaha membawa kaki kanannya melewati posisi half-guard Yakhyaev dan dengan sukses membebaskan dirinya. Namun, daripada memperkuat posisi mount atau side control, Aoki – dengan gaya “Tobikan Judan” sejati – segera menyerang.
Atlet Rusia itu berusaha berbalik ke arah lawannya untuk meloloskan diri, namun saat ia melakukan itu, Aoki mendapatkan celah untuk menempatkan kaki kirinya di atas pundak lawan untuk menerapkan kuncian triangle.
Yakhyaev sepenuhnya terperangkap dalam submission rapat itu. Ia mencoba memukul untuk membebaskan diri, namun Aoki mengetatkan kuncian sebelum menambahkan sebuah serangan siku ke lengan kanan Yakhyaev dan memaksanya menyerah.
Vitaly Bigdash Melawan Yuki Niimura
Vitaly Bigdash locks in a STUNNING submission to force the tap from Yuki Niimura at 4:24 of Round 1!
Vitaly Bigdash locks in a STUNNING submission to force the tap from Yuki Niimura at 4:24 of Round 1!Watch the full event LIVE & FREE on the ONE Super App 👉 http://bit.ly/ONESuperApp | TV: Check local listings for global broadcast
Posted by ONE Championship on Friday, December 7, 2018
Vitaly Bigdash mencetak kemenangan yang layak memasuki daftar Submission Terbaik Tahun Ini di ajang terakhir tahun 2018, ONE: DESTINY OF CHAMPIONS, tanggal 7 Desember. Mantan Juara Dunia ONE Middleweight ini mendominasi Juara Dunia Pancrase Middleweight Yuki “Yu-King” Niimura sebelum menghentikannya pada ronde pertama laga mereka.
Niimura memasuki ajang ini sebagai striker dengan tingkat penyelesaian KO 75 persen, yang menjelaskan mengapa pria Rusia itu memilih untuk beralih ke atas kanvas dengan cepat. Ia mengendalikan “Yu-King” dengan posisi dan serangan ground miliknya sampai menemukan kesempatan mencetak penyelesaian.
Bigdash berusaha meraih punggung lawan, tetapi veteran Jepang yang lihai itu menyadarinya dan mencoba melepaskan diri. Namun ia gagal, dan pria Rusia berusia 34 tahun ini menempatkan kaki kanannya ke pundak kanan Niimura untuk mengamankan reverse triangle choke.
Bigdash juga menempatkan tekanan keras dengan kakinya dan “Yu-King” jelas sangat tidak nyaman, namun saat waktu berjalan, perwakilan Akhmat Fight Team itu melihat sebuah kesempatan lain.
Lengan kiri Niimura masih tak tersentuh, dan Bigdash menggunakan lengannya yang bebas untuk meluruskan dan memaksanya masuk di antara kedua pahanya. Ia dengan yakin meningkatkan tekanan untuk mengincar tap-out dari kuncian ganda armbar dan triangle itu.
Serangan Reece “Lightning” McLaren
Reece McLaren’s takedown was ⚡ quick!
Reece "Lightning" Mclaren's takedown was ⚡ quick!Download the ONE Super App now 👉 http://bit.ly/ONESuperApp
Posted by ONE Championship on Thursday, December 20, 2018
Gianni Subba maju untuk menghadapi pemegang sabuk hitam Brazilian Jiu-Jitsu Reece “Lightning” McLaren di kota kelahirannya, Kuala Lumpur, mengetahui ancaman yang dimiliki atlet Australia itu di posisi ground.
Subba melakukan pekerjaan yang baik untuk mementahkan teknik gulat McLaren pada ronde pertama, namun sebuah serangan lutut kilat ala “Lightning” memaksa aksi ini beralih ke atas kanvas, dan atlet berusia 27 tahun asal Australia itu segera meraih posisi mount. Subba bertahan, tetapi hal yang sama terulang pada stanza kedua.
Namun, kali ini perwakilan PUMMA itu segera mengambil alih. Dari posisi mount, McLaren masuk dengan kepalanya di antara ketiak kiri Subba, dimana ia tetap merapatkan diri untuk mengisolasi lengan itu. Grappler fenomenal ini akhirnya mengarahkan tangan kirinya ke leher pria asal Malaysia itu sebelum beralih ke side control.
Dengan berat tubuh dan tekanan yang segera memotong sirkulasi darah Subba, McLaren memaksa lawannya tap-out hanya beberapa detik setelah terbawa ke atas kanvas, yang menunjukkan seberapa besar potensinya untuk mencetak penyelesaian di ground.