Sumber Motivasi Utama Dari Nong-O Gaiyanghadao
Seorang ayah yang berusia 32 tahun ini akan kembali beraksi pada hari Jumat, 6 September ini dalam ajang ONE: IMMORTAL TRIUMPH, yang akan bertempat di Phu Tho Indoor Stadium di Ho Chi Minh, Vietnam.
Ia akan mempertahankan gelarnya melawan atlet fenomenal Perancis Brice “The Truck” Delval dalam laga utama dari gelaran perdana ONE Championship di Vietnam, dimana ini juga pertama kalinya dalam sejarah bagi organisasi ini untuk menampilkan kartu pertandingan ONE Super Series secara keseluruhan.
Walau atlet Thailand ini sibuk dengan jadwal latihan dan mengajar di Evolve, Singapura, ia selalu menyediakan waktu bagi kedua anaknya.
“Saya memikirkan anak-anak saya setiap hari. Apapun yang saya lakukan adalah untuk menjamin kehidupan nyaman bagi mereka,” katanya.
“Saya akan menelpon mereka beberapa kali dalam satu hari, bahkan lebih tiap akhir minggu dan hari libur. Tidak perduli seberapa lelahnya saya, melihat muka mereka memberi saya motivasi lebih untuk tetap maju.”
Kedua anaknya — IQ (5) dan August (7) — tinggal di Udon Thani, Thailand, dengan ibunya, istri dari Nong-O selama lebih dari 9 tahun.
Karena kesuksesan Juara Dunia ONE Bantamweight Muay Thai ini, anak-anaknya pergi ke sekolah dan menerima kehidupan yang berbahagia dan tanpa beban — sesuatu yang tidak dimiliki kedua orang tuanya saat mereka masih muda.
“Istri saya sangat baik di sekolah saat ia masih kecil, tetapi ia tidak pernah memiliki kesempatan melanjutkan sekolahnya,” akunya. “Keluarganya tidak memiliki uang, maka itu bukanlah sebuah pilihan. Saya ingin memberikan pilihan tersebut bagi kedua anak lelaki saya.”
Nong-O berjuang untuk mendukung keluarganya secara finansial dan memberikan anak-anaknya kesempatan terbaik untuk bertumbuh, tetapi ia juga melakukan hal yang menjadikannya panutan bagi mereka.
“Saya bekerja sangat keras bagi mereka, dan saya menjelaskan mengapa saya harus pergi. Saya merawat mereka, ibu mereka, orang tua saya, serta saudara ipar saya. Saya memberikan contoh ini bagi mereka,” lanjutnya.
“Saya mengajarkan mereka [kedua anak saya] bahwa kita harus melakukan segala sesuatu untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga kami. Saya ingin mereka belajar dan mengerti tentang kehidupan.”
Muay Thai adalah kendaraan yang digunakan Nong-O untuk mengangkat keluarganya keluar dari kemiskinan luar biasa dan menciptakan nama baik dalam skala internasional, tetapi ia tidak mendorong anaknya untuk menjalani karir dalam “seni delapan tungkai.”
Tetapi, jika kedua anak-anaknya memutuskan mengikuti jejaknya, ia akan mendukung mereka dan membantu dengan perjalanan mereka masing-masing.
“Saya sangat ingin kedua anak saya terfokus pada sekolah mereka, tetapi jika mereka ingin bertanding, saya akan mendukungnya,” katanya.
“Jika mereka akan melakukan itu, mereka harus menjadi sangat serius. Mereka harus berlatih dengan benar dan melakukan teknik dengan benar sebelum masuk ke dalam ring.”
Kedua anaknya ini memang telah menunjukkan minat besar dalam seni bela diri, terutama August, yang ingin menjadi kompetitor Muay Thai seperti ayahnya itu.
Nong-O membantu perkembangan dan pertumbuhan mereka dalam olahraga ini dengan menyediakan perlengkapan latihan bagi mereka. Ia juga mengajarkan beberapa teknik kapanpun ia kembali ke Udon Thani.
“Saya membelikan mereka samsak untuk digunakan di rumah, dan mereka bermain dengan itu. Tetapi saat saya pulang, mereka menjadi serius berlatih,” lanjut legenda Thailand ini. “Segera setelah saya sampai di rumah, itulah yang pertama kali mereka minta.”
Nong-O akan memikirkan lebih banyak lagi tentang istri dan kedua anaknya saat ia bersiap untuk mempertahakan gelar Juara Dunia ONE Bantamweight Muay Thai yang kedua kali pada hari Jumat.
Terlepas dari sulitnya berada jauh dari orang-orang tersayangnya selama menjalani kamp pelatihan, ia membanggakan pekerjaannya dan akan melakukan apapun untuk menafkahi keluarganya.
Ditambah lagi, Juara Dunia asal Thailand ini ingin menjadi contoh bagi kedua anaknya dengan menjalani kehidupan yang ia inginkan bagi mereka.
“Saya mengajarkan mereka untuk terfokus menjadi orang baik, mendengarkan ibu mereka, serta tidak mencari permasalahan atau membebani orang lain. Saya sangat ingin mencoba menanamkan ini semua kepada mereka,” sebutnya.
“Apa yang saya ajarkan pada mereka adalah bagaimana saya menjalani kehidupan saya. Saya bekerja keras, saya bertanggung jawab, dan saya hanya menjalani setiap hari dengan mencoba menjadi orang yang baik.”