Tawanchai Vs. Nattawut II: 4 Kunci Kemenangan Dalam Laga Juara Dunia Muay Thai Di ONE 167

DUX 1183

Partai puncak ONE 167 akan menampilkan dua dari petarung paling menakutkan asal Thailand beduel dalam laga ulangan yang telah menyita perhatian para pencinta striking di seluruh dunia.

Pada Sabtu ini, yang bertepatan dengan jam tayang utama Amerika pada Jumat malam, Juara Dunia ONE Featherweight Muay Thai Tawanchai PK Saenchai akan mencoba mempertahankan gelarnya melawan veteran dengan segudang prestasi “Smokin” Jo Nattawut di Impact Arena, Bangkok, Thailand.

Dua seniman knockout elite ini berlaga dalam duel kickboxing tak terlupakan pada Oktober lalu, dan meskipun Nattawut menerima tawaran laga tersebut hanya dua minggu sebelumnya, ia mampu menekan Tawanchai.

Atlet asal PK Saenchai ini meraih kemenangan lewat poin tipis, dan oleh karena itu, mereka kembali dipertemukan dalam laga Muay Thai. Kali ini, sabuk emas seberat 26 pon jadi pertaruhannya.

Sebelum laga mereka berlangsung siang ini, kami membedah kunci vital bagi Tawanchai dan Nattawut untuk meraih kemenangan.

Tangan Kanan Berbahaya Nattawut

Sebagai petarung kinan dalam laga klasik antara southpaw melawan orthodoks, “Smokin” Jo akan mencoba mendaratkan pukulan kanannya.

Dalam laga kickboxing mereka, momen terbesar Nattawut datang dari pukulan kanan lurus miliknya – sebuah serangan yang sempat membuat Tawanchai goyah setidaknya sekali. Yang paling terlihat, ia bisa mendaratkan pukulan kanan baik sebagai senjata utama ataupun serangan balik.

Jika sang pemilik gelar ditakuti akan kekuatan tendangannya, sang penantang punya keunggulan dalam hal aspek tinju.

Karena alasan tersebut, Nattawut sebaiknya bertarung dalam jarak sedang – jauh dari tendangan khas Tawanchai tetapi sempurna untuk mendaratkan pukulan.

Tendangan Kiri Menggelegar Milik Tawanchai

Jawaban Tawanchai untuk pukulan kanan mengerikan lawannya adalah tendangan kiri penghancur – salah satu serangan paling berbahaya dalam Muay Thai.

Dalam laga sebelumnya, sang Juara Dunia kerap melayangkan tendangan kiri yang mengincar kak utama lawannya dengan daya rusak tinggi yang terus memberinya poin seiring jalannya laga.

Namun, tendangan kiri Tawanchai sejatinya lebih berbahaya saat mendarat di tulang rusuk lawan.

Meski mampu bertahan dengan baik dan menangkis mayoritas tendangan lawan, Nattawut menyerap serangan dengan lengan kanannya yang membuatnya pukulannya kurang bertenaga.

Dalam laga Kejuaraan Dunia lima ronde ini, penggemar bisa mengharapkan sang juara bertahan untuk melayangkan tendangan kiri brutal baik ke arah kaki, kepala, ataupun tubuh.

Kombinasi Nattawut Yang Merepotkan

Selain teknik sempurna dan pengalaman segudang pada level tertinggi dalam olahraga ini, “Smokin” Jo punya senjata rahasai lain, yaitu pertukaran serangan liar.

Menghadapi master counter-stiker seperti Tawanchai, ia tak mungkin bermain sabar atau melayangkan serangan hanya sesekali saja. Alih-alih, ia harus terfokus untuk mendaratkan kombinasi serangan sekaligus secara agresif demi membuat sang pemilik gelar terdesak untuk bertahan.

Dalam pertarungan pertama, Nattawut kerap berhasil saat ia memaksa Tawanchai untuk jual beli seranagan dari jarak dekat – sebuah strategi yang perlu ia terapkan kembali di ONE 167.

Kardio Tawanchai Selama Lima Ronde

Berusia sembilan tahun lebih muda dari penantangnnya dan dikenal sebagai salah satu atlet Muay Thai paling bertalenta, Tawanchai kemungkinan akan unggul kardio atas Nattawut yang kini menginjak usia 34 tahun.

Meski “Smokin” Jo punya banyak pengalaman kejuaraan di luar ONE, ia sudah lama tak berlaga selama lima ronde.

Sebagai perbandingan, Tawanchai telah bertarung dan memenangi tiga laga yang berlangsung lima ronde sejak 2022, dua di antaranya berlangsung hingga bel akhir.

Simak bagaimana sang Juara Dunia bermain dengan sabar pada ronde pembuka, dan semakin memanas saat kontes memasuki ronde kejuaraan. Pada akhirnya, kemampuannya untuk menjalani laga selama 15 menit penuh bisa menjadi faktor kunci demi menjaga gelarnya.

Selengkapnya di Fitur

Jonathan Di Bella Danial Williams ONE Fight Night 15 16 scaled
Liam Superlek
Superlek and Kongthoranee Smiling ONE Championship
Jonathan Di Bella Danial Williams ONE Fight Night 15 38 scaled
Luke Lessei Eddie Abasolo ONE Fight Night 19 6 scaled
Reinier de Ridder Anatoly Malykhin ONE 166 14 scaled
Rodtang Jitmuangnon Denis Puric ONE 167 137
Tawanchai PK Saenchai Jo Nattawut ONE 167 78
DUX 1183
Rodtang Jitmuangnon Edgar Tabares ONE Fight Night 10 36
Johan Ghazali Edgar Tabares ONE Fight Night 17 21 scaled
Rodtang Jitmuangnon Edgar Tabares ONE Fight Night 10 28