Terinspirasi Bob Marley, Kade Ruotolo Ingin Beri Dampak Positif Pada Dunia

Kade Ruotolo makes his way to the Circle at ONE on Prime Video 3

Kade Ruotolo mengalami tahun penuh terobosan pada 2022 lalu.

Warga California ini menjadi atlet termuda dalam sejarah yang merebut medali emas ADCC, meraih gelar Juara Dunia ONE Lightweight Submission Grappling perdana, serta meraih lebih banyak ketenaran dan penghasilan dari sebelumnya.

Tapi, Ruotolo – yang akan mempertahankan sabuk emas untuk kedua kalinya melawan Tommy Langaker di ONE Fight Night 11: Eersel vs. Menshikov, tidak mencari status selebriti atau kekayaan luar biasa pada 2023 ini. Sebaliknya, ia menajamkan fokusnya.

Saat ia bersiap untuk kembali beraksi di jam tayang utama A.S. dari arena ikonik Lumpinee Boxing Stadium di Bangkok, Thailand, pada Sabtu pagi, 10 Juni waktu Asia, Ruotolo ingin membuat segala sesuatunya sedikit lebih sederhana.

Pria berusia 20 tahun ini hanya ingin terus membangun peninggalannya, serta menyederhanakan hidup ke beberapa elemen terpenting.

Ruotolo berkata:

“Saya kira hal ini pada tahun lalu, dengan seluruh perhatian itu, pencapaian yang jauh lebih banyak, dan lebih banyak uang yang masuk dalam hidup saya, saya menemukan lebih banyak fokus saya beralih ke akar saya, keluarga saya dan hal-hal seperti itu.”

“Saya kira apa [yang adik saya Tye Ruotolo] dan saya perhatikan adalah, sebelumnya kita hanya ingin membeli beberapa baju atau mobil, hal ini atau hal itu, dan sekarang kita hanya ingin membangun sasana kami di Costa Rica, rumah kami, dan berpikir tentang hidup daripada berbagai hal materialistis itu.”

Superstar BJJ Amerika ini membawa jadwal kompetisi yang sangat sibuk, tetapi adalah waktunya saat berada jauh dari aksi dan intensitas itu yang memberinya kapasitas untuk melihat kehidupan dengan caranya sendiri.

Beraksi sepanjang waktu memang dapat membuat seseorang kelelahan, namun setelah ia berkompetisi, ia suka untuk memperlambat segala sesuatunya dan bernafas lebih baik lagi.

Ruotolo berkata:

“Sebelumnya, saya merasa kami terlarut dalam pekerjaan itu dan kehilangan banyak dari kesenangan itu. Dan, itu adalah satu hal yang saya dan adik saya usahakan dengan sangat keras – bekerja keras dan bermain lepas, serta mempertahankan keseimbangan itu.”

“Maka, setelah tiap pemusatan laga, kami ingin pergi ke Costa Rica dan melakukan kebalikannya.”

“[Kami memiliki] tiga minggu tanpa telepon kami, dan hanya kembali ke awal. Sangat penting bagi kami untuk tetap membawa api yang menyala itu, untuk tetap ingin melakukan hal ini.”

Peninggalan Yang Jauh Lebih Besar Dari Kesuksesan Kompetitif

Walau ia tak mencarinya, Kade Ruotolo menyukai pengakuan yang diraihnya dari kesuksesannya dalam seni bela diri. Namun, ia berdeterminasi untuk menggunakannya dengan cara yang tepat.

Juara Dunia ONE Lightweight Submission Grappling ini tak ingin perlakukan khusus itu, atau selalu dipuji. Sebaliknya, ia ingin membawa panggung masif ini dan menjangkau yang lain, menyebarkan berbagai hal positif dan menginspirasi orang lain.

Ruotolo menjelaskan:

“Memang sangat keren [mendapat ketenaran dan pengakuan itu]. Saya kira semua orang berbohong jika mereka berkata mereka tidak menyukainya. Ada banyak kesempatan yang datang ke arah kami.”

“Dari posisi media sosial dan hal-hal seperti itu, kami jelas memang jauh lebih sibuk, yang dapat menjadi lebih sulit di beberapa waktu. Tapi, juga sangat luar biasa untuk dapat menjangkau semua orang, untuk dapat berbicara pada semua orang.”

Dengan pemikiran tersebut, jangan harap warga California itu untuk tiba-tiba keluar dari jalurnya dan bertingkah sombong. Pemegang gelar yang rendah hati ini tak menginginkan reputasi seperti itu.

Ruotolo lebih ingin banyak orang mengingat pengaruh baik yang dirinya berikan pada mereka, seperti para panutan yang dikaguminya selama masa kecil dan remajanya.

Ia berkata:

“Bob Marley pernah menyebutkan bahwa kehebatan seseorang itu bukanlah dari seberapa banyak kekayaan yang ia dapatkan, tetapi dari kemampuan yang ia miliki untuk memberi dampak pada mereka di sekelilingnya secara positif. Maka, itulah yang saya yakini.”

“Saya teringat menjadi seorang anak-anak, melihat panutan seperti ‘Professor This Guy’ atau ‘That Guy.'”

“Saya teringat ada beberapa yang memang tak terlalu menyukai saya dan mereka yang sangat baik pada saya sebagai anak-anak. Maka, saya selalu mencoba menjadi pria yang sangat baik pada anak-anak.”

Selengkapnya di Fitur

Amy Pirnie Shir Cohen ONE Fight Night 25 51
John Lineker Asa Ten Pow ONE 168 32
Regian Eersel Alexis Nicolas ONE Fight Night 21 37
Superbon Marat Grigorian ONE Friday Fights 52
Tawanchai PK Saenchai Jo Nattawut ONE 167 93 1
Superlek Kiatmoo9 Takeru Segawa ONE 165 15 scaled
Jaising Sitnayokpunsak Thant Zin ONE Friday Fights 52 3 scaled
Jonathan Haggerty Superlek Kiatmoo9 ONE 168 20
Jonathan Haggerty Felipe Lobo ONE Fight Night 19 122 scaled
Liam Harrison Muangthai ONE156 1920X1280 31
Jonathan Haggerty Superlek Kiatmoo9 ONE Friday Fights 72 6
Johan Estupinan Zafer Sayik ONE 167 9