Thanh Le Vs. Ilya Freymanov: 4 Kunci Kemenangan Laga Kejuaraan Dunia Featherweight MMA Di ONE Fight Night 15
Pada Jumat malam, 6 Oktober waktu Amerika Utara, atau Sabtu pagi, 7 Oktober waktu Asia, dua pencetak KO paling berbahaya dalam seni bela diri campuran akan beradu demi gelar Juara Dunia Interim ONE Featherweight MMA di ONE Fight Night 15.
Disiarkan pada jam tayang utama A.S., aksi yang sangat ditunggu antara mantan penguasa divisi Thanh Le dan penantang kuat Rusia Ilya Freymanov memang memiliki segala sesuatu yang dapat memicu aksi eksplosif di atas kaki.
Sebelum aksi ini berlangsung dari arena ikonik Lumpinee Boxing Stadium di Bangkok, Thailand, mari kita pelajari sejenak kunci kemenangan terbesar bagi kedua petarung ini – dimana sang pemenang akan memasuki laga penyatuan gelar Juara Dunia melawan pemegang sabuk emas itu saat ini, Tang Kai.
#1 Serangan Awal Freymanov
Freymanov tiba di ONE Championship sebagai bintang baru yang ramai dibicarakan, dimana ia sudah memiliki delapan KO dalam resumenya, serta reputasi untuk mencetak berbagai KO tingkat tinggi.
Kini, setelah hanya dua penampilan di organisasi seni bela diri terbesar di dunia ini, pria berusia 27 tahun itu mencetak sebuah KO lain dan submission pertama dalam kariernya – yang juga tiba setelah meraih kesuksesan besar di atas kaki.
Freymanov melakukan pekerjaan terbaiknya saat ia memadukan kombinasi striking dinamis, dan seluruh kombinasi itu memang sangat efektif saat ia menyerang di awal dan menekan lawannya.
Menghadapi Le, ia wajib menjadi petarung yang memimpin laga ini, memaksa mantan pemegang gelar itu bertahan dan menemukan celah dalam pertahanannya.
#2 Pergerakan Dan Footwork Le
Le memiliki teknik footwork terbaik yang pernah dilihat oleh divisi featherweight MMA.
Sangat lihai dan sulit untuk dihentikan, pria berusia 38 tahun ini sangat menguasai pergerakan itu, menciptakan berbagai jebakan dan memancing lawannya maju untuk memberi celah bagi tendangan non-ortodoks dan pukulan balasan keras.
Le menggunakan pergerakan seperti itu untuk mencetak KO dalam lima kemenangannya bersama ONE. Dan sama pentingnya, saat ia menemukan dirinya di tengah kesulitan, itulah saat dirinya melambat dan tersudut.
Saat ia beradu dengan Freymanov yang cukup kuat dan berbahaya, atlet Vietnam-Amerika ini akan harus terus bergerak, tak menjadi sasaran empuk dan menggunakan footwork elite itu untuk mempersiapkan seluruh serangannya.
#3 Tendangan Rendah Freymanov
Jika perwakilan Kuznya Fight Club ini ingin mengincar rivalnya yang sangat cepat itu, ia akan harus mengandalkan salah satu senjata terbaiknya – tendangan rendah keras ke arah kaki.
Sepanjang dua kemenangan ronde pertamanya di ONE, Freymanov menampilkan tendangan rendah itu sebagai pengukur jarak dan serangan yang merusak.
Serangan itu dapat memberinya keunggulan yang baik saat melawan Le, melambatkan dan membatasi pergerakan lawannya sementara menghabiskan kekuatan dari tendangannya.
Terlebih lagi, Le sempat menunjukkan kelemahan saat menahan tendangan rendah. Dalam kekalahannya di laga Kejuaraan Dunia melawan Tang tahun lalu, pria asal Louisiana ini terpaksa beralih kuda-kuda, dan kecepatannya hilang karena kerusakan yang dialaminya di kaki depan.
Dengan pemikiran tersebut, akan sangat bijak bagi Freymanov untuk mengikuti game plan yang dijabarkan oleh Tang itu.
#4 Tendangan Jarak Jauh Le
Sebagai pemegang sabuk hitam taekwondo dan atlet berbakat, Le memiliki salah satu permainan tendangan yang paling ditakuti dan tak tertebak dalam dunia MMA.
Saat ia beradu melawan Freymanov yang sangat agresif dan gemar menerjang maju, mantan Juara Dunia ini harus mengandalkan rangkaian tendangan membingungkan itu, dari tendangan dorong tajamnya sampai ke tendangan kilat ke arah kepala – serta segala sesuatu yang ada di antaranya.
Terlebih lagi, ia dapat menggunakan tendangannya untuk mengendalikan jarak, mencegah pria Rusia itu untuk menyerang dalam jarak dekat, dimana ia dapat melontarkan serangan lutut dan pukulan kerasnya.
Le wajib menerapkan permainan tendangan dinamis itu sepenuhnya, saat ia berusaha meraih KO ke-13 dalam kariernya, serta merebut kembali sabuk emas MMA seberat 26 pound itu.