‘The Archangel’ Membedah Teknik Guillotine Choke Dalam Seni Bela Diri Campuran
Guillotine choke merupakan sebuah teknik yang tak asing dalam dunia seni bela diri campuran dan menjadi salah satu senjata paling efektif untuk meraih kemenangan.
Nama teknik ini sendiri terinspirasi dari sebuah alat eksekusi pada abad pertengahan. Guillotine choke menempatkan kepala lawan di bawah ketiak dan memposisikan lengan bawah penyerang di bawah leher lawan tersebut. Penerapannya pun mirip metode penguncian kepala dari sebuah guillotine.
Dalam video di atas, atlet putri Indonesia, Priscilla Hertati Lumban Gaol, menerapkan teknik guillotine choke untuk meraih kemenangan atas atlet Filipina Rome Trinidad.
Guillotine choke menekan pembuluh-pembuluh nadi kepala (carotid arteries) sehingga memaksa lawan yang terjebak teknik ini untuk melakukan tapout. Teknik ini juga secara efektif menekan batang tenggorokan lawan sehingga menimbulkan sensasi tidak nyaman pada lawan.
Guillotine choke memungkinkan kendali atas kepala dan lengan lawan, sehingga seorang atlet dapat melanjutkan dengan sweep atau beralih ke teknik submission lain. Atlet ONE Championship yang mewakili Indonesia di pentas global, Anthony “The Archangel” Engelen, membedah serba-serbi guillotine choke dan penerapannya dalam sebuah laga.
Seperti apa latihan untuk mempelajari dan mengembangkan teknik guillotine choke?
Anthony Engelen: Tekanan dan posisi lengan adalah kuncinya. Teknik choke apapun sebenarnya membutuhkan presisi tekanan bahkan dalam hitungan sentimeter.
Jika tekanan lengan anda bergeser beberapa sentimeter saja, maka walaupun Anda terus menekan tapi lawan akan bisa bertahan. Yang perlu dilatih adalah kadang dengan penempatan lengan yang tepat, penempatan leher atau kepala lawan, lakukan terus trial and error dalam latihan.
- Hari Ini 2 Tahun Silam: Priscilla Catat Kemenangan Kuncian Tercepat Di Divisi Atomweight
- Anthony Engelen Berbagi Kenangan Tentang Kampung Halaman Di Belanda
- Sunoto Memeluk Erat Mimpi Dari Blora
Apa saja langkah-langkah penting untuk menerapkan guillotine choke di atas ring?
AE: Ini semua akan tergantung pada pilihan variasi teknik serang Anda, misalnya apakah Anda ingin menerapkan arm-in guillotine atau no-arm guillotine.
Satu hal yang saya pelajari belum lama ini dari Anthony Leone [pendiri Bali MMA] adalah biasanya penyerang akan diajarkan untuk memposisikan seluruh lengan kita di belakang leher dan di bawah dagu lawan. Lalu kita gunakan tangan yang satu lagi untuk menekan.
Nah, yang lebih efektif adalah saat kita tidak memposisikan seluruh lengan di leher lawan tapi mengatur posisinya di belakang kepala lawan sebelum membelitkannya ke bawah dagu lawan. Saat kita menarik badan ke belakang maka kita akan memberikan tekanan pada bagian belakang kepala lawan.
Hal ini akan membuat kuncian kita jadi sangat ketat dengan cara menekan dagu lawan menggunakan lengan kita. Tekanan dari posisi ini akan jauh lebih meningkat daripada tekanan yang dihasilkan oleh guillotine choke biasa.
Sebagai penyerang, anda juga harus memposisikan sisi tajam pergelangan tangan di bawah tenggorokan atau jakun lawan. Gunakan lengan anda satu lagi untuk menahan pergelangan tangan itu dan berikan choke pada lawan. Anda juga bisa memposisikan pinggul dalam sedikit sudut puntir.
Apa saja langkah-langkah menghindari atau meloloskan diri dari guillotine choke di atas ring?
AE: Anthony kembali mengulas cara meloloskan diri dari teknik maut ini. “Pertama, jangan sampai anda terperangkap. Kedua, saat mengetahui bahwa anda sedang dalam proses terjebak choke, tekuk dagu anda sedalam mungkin dan arahkan wajah ke kanan atau kiri,” ujarnya.
Lalu pertahankan tangan anda yang digunakan sebagai penyerang utama. Anda bisa menyerang lengan lawan yang mulai mengarah ke dagu anda. Teruslah berusaha melepaskan atau ‘mengupas’ lengan lawan sebelum membentuk kuncian dan gerakkan kepala Anda.
Jika diterapkan oleh lawan dari posisi belakang dan bawah sambil membelit kaki anda, maka anda harus berubah ke posisi tripod dan letakkan kepala di kanvas ring. Dari posisi itu, cobalah terus melepaskan kedua tangan lawan dan tunggu sampai ia kelelahan.
Anda harus terus membalas dengan tekanan hingga kedua lengan lawan terlalu lelah untuk menerapkan choke pada Anda.
Adakah tips bagi para pemula untuk mempelajari teknik guillotine choke?
AE: Ini semua adalah tentang tekanan, tentang presisi dalam hitungan beberapa sentimeter saja. Teruslah berlatih dan perhatikan berbagai video instruksi di YouTube seperti dari Anthony Leone misalnya yang memiliki teknik sangat bagus.
Tidak lupa, Shinya “Tobikan Judan” Aoki juga punya teknik choke yang sangat baik. Bandingkan teknik-teknik para atlet senior tersebut, cobalah terapkan dengan rekan latihan Anda. Pelan-pelan saja, silahkan trial and error, carilah kombinasi yang paling efektif untuk Anda.
Baca juga: Eko Roni Saputra Temukan Rekan Sparring Baru Selama PSBB