Pertaruhan Terbesar Tiap Petarung Di ONE: BATTLEGROUND III
ONE Championship siap mengakhiri rangkaian gelaran BATTLEGROUND dengan aksi bela diri yang lebih menegangkan lagi.
Pada Jumat, 27 Agustus, organisasi ini akan menayangkan ONE: BATTLEGROUND III ke seluruh dunia, dan terdapat berbagai pertaruhan bagi ke-12 atlet kelas dunia yang dijadwalkan beraksi.
Sepasang bintang Muay Thai akan ingin meraih laga perebutan gelar Juara Dunia ONE, sementara dua kompetitor akan beradu untuk mendapatkan posisi dalam laga alternatif ONE Women’s Atomweight World Grand Prix. Selain itu, kartu ini juga menampilkan berbagai nama yang berjuang untuk memasuki jajaran lima besar di Peringkat Atlet ONE.
Berikut adalah berbagai pertaruhan yang dibawa oleh tiap petarung yang beraksi di ONE: BATTLEGROUND III Jumat ini.
Sitthichai & Tawanchai
Laga Muay Thai impian akan menjadi puncak gelaran ini, dan sang pemenang dapat meraih sebuah perebutan gelar Juara Dunia ONE untuk aksi mereka berikutnya.
Sitthichai “Killer Kid” Sitsongpeenong menghabiskan tujuh tahun terakhir untuk menempatkan diri sebagai kickboxer featherweight unggulan di muka bumi. Ia tujuh kali menjadi Juara Dunia Glory Kickboxing dan dianggap sebagai kompetitor ‘pound-for-pound’ teratas dalam olahraga itu selama tiga tahun berturut-turut.
Jumat ini, ia akan berlaga dalam “seni delapan tungkai” untuk pertama kalinya sejak tahun 2015, dan sebuah kemenangan dapat melejitkan namanya menuju laga melawan Juara Dunia ONE Featherweight Muay Thai Petchmorakot Petchyindee Academy.
Sementara itu, Tawanchai PK.Saenchai Muaythaigym menemukan dirinya berada pada situasi yang serupa.
Penantang peringkat keempat bantamweight Muay Thai ini naik satu divisi untuk menantang kompatriotnya yang terkenal itu, dan ia mengetahui bahwa sebuah kemenangan dalam skala ini dapat membawa dirinya meraih “ketenaran di seluruh dunia.”
Terlebih lagi, pria berusia 22 tahun itu dapat meraih kesempatan melawan penguasa divisi bantamweight Muay Thai Nong-O Gaiyanghadao atau tetap berlaga di featherweight dan menantang Petchmorakot.
Dejdamrong Sor Amnuaysirichoke & Banma Duoji
Laga pendukung utama ajang ini menampilkan seorang ikon divisi strawweight dan bintang baru yang ingin mencetak pernyataan tegas dalam divisi yang sarat atlet berbakat ini.
Dejdamrong Sor Amnuaysirichoke telah meraih banyak hal dalam kariernya di olahraga tarung. Atlet Thailand yang berbasis di Singapura ini adalah Juara Dunia Lumpinee Stadium Muay Thai berkali-kali dan sempat menjadi Juara Dunia ONE Strawweight yang pertama.
Pria berusia 42 tahun itu mengalami beberapa kesulitan sejak ia kehilangan sabuk emas strawweight itu, namun ia berencana membuktikan bahwa dirinya masih dapat berlaga dalam tingkatan elite.
Sang legenda hidup akan berlaga dalam laga ke-14 divisi strawweight yang memecahkan rekor (untuk laga terbanyak dalam sejarah ONE), dimana sebuah kemenangan dapat menempatkannya dalam jajaran teratas divisi ini.
Selain itu, jika kemenangan itu diraihnya melalui KO atau TKO, ia akan meraih KO terbanyak dalam divisi strawweight (5) dan mengimbangi Juara Dunia ONE Strawweight Joshua “The Passion” Pacio untuk kemenangan kedua terbanyak dalam divisi strawweight (6).
Tetapi “The Prince” Banma Duoji ingin merusak rencana sang veteran ini.
Pria Tiongkok berusia 24 tahun itu akan mencetak debut promosionalnya pada Jumat ini, dimana ia sangat ingin mengalahkan seorang mantan Juara Dunia dan melangkahkan kaki menuju perebutan gelar.
Kecuali dirinya meraih KO dalam waktu 22 detik, atau submission dalam waktu 69 detik, Banma tak akan memasuki catatan rekor ONE. Tetap saja, jika ia dapat menghentikan lawannya, ia akan dapat mempertahankan tingkat penyelesaian 100 persen miliknya dan membawa catatan rekor keseluruhannya menjadi 14-1.
Dae Hwan Kim & Xie Wei
Sebuah divisi kompetitif lainnya akan berada di bawah sorotan, saat dua atlet flyweight terbaik Asia beradu di dalam Circle.
“Holy Beast” Dae Hwan Kim sebelumnya dianggap sebagai salah satu atlet bantamweight teratas dalam bela diri campuran, dimana ia bahkan sempat menantang penguasa divisi bantamweight Bibiano “The Flash” Fernandes untuk gelarnya. Tetapi pria Korea Selatan ini mengalami beberapa kekalahan sejak bertransisi ke divisi flyweight, dimana ia ditaklukkan oleh tiga penantang teratas.
Jumat ini, “Holy Beast” akan ingin mematahkan siklus itu, kembali ke jalur kemenangan, serta merebut kemenangan perdananya dalam divisi ini.
Tetapi, di hadapannya adalah sosok “The Hunter” Xie Wei, yang memiliki dua kemenangan beruntun dan mungkin hanya berada satu langkah sebelum memasuki posisi dalam jajaran lima besar.
Pencetak KO asal Tiongkok ini telah menghentikan spesialis Kun Khmer Kamboja Chan Rothana dan grappler unggulan India Kantharaj Agasa “Kannadiga,” dimana sebuah penampilan kuat lainnya melawan mantan penantang gelar Juara Dunia ONE seperti Dae akan menjadi pendobrak yang ia butuhkan untuk memasuki peringkat teratas itu.
- Kembali Di Grand Prix, Phogat Incar Aksi Tegas Kontra Meng Bo
- 5 Penyelesaian Brilian Dari Bintang Wanita Di ONE: EMPOWER
- Tial Thang Janjikan ‘Aksi Keras’ Di ONE: BATTLEGROUND III
Bi Nguyen & Jenelyn Olsim
Kedua atlet wanita ini mungkin tak masuk di dalam Turnamen ONE Women’s Atomweight World Grand Prix, tetapi salah satu dari mereka akan menjadi peserta alternatif setelah laga Jumat ini.
Jenelyn Olsim beranjak dari kemenangan besar via submission atas Maira Mazar dalam debutnya di laga utama, serta merebut posisi penantang kelima divisi strawweight wanita. Kini, ia turun ke atomweight dan ingin sekali lagi membuktikan diri.
Sementara itu, bintang keturunan Vietnam-Amerika Bi “Killer Bee” Nguyen meraih kemenangan terbesar dalam kariernya atas Ritu “The Indian Tigress” Phogat via keputusan terbelah, dan memberi kekalahan perdana bagi megabintang gulat itu dalam seni bela diri campuran.
Memanaskan suasana, Nguyen berlatih bersama Mazar di Xtreme Couture untuk bersiap memasuki laga melawan Olsim.
Siapa pun yang muncul sebagai pemenang akan dapat tampil melawan Grace “Thai Kitten” Cleveland dalam ajang bersejarah ONE: EMPOWER pada 3 September, untuk laga alternatif Turnamen ONE Women’s Atomweight World Grand Prix.
Tial Thang & Song Min Jong
Laga bantamweight bela diri campuran ini akan menampilkan seorang atlet fenomenal tak terkalahkan dan pemegang gelar nasional.
Mewakili Myanmar, “The Dragon Leg” Tial Thang sangat dikenal sebagai anak didik dari mantan Juara Dunia dua divisi ONE Aung La “The Burmese Python” N Sang, dan sama seperti mentornya, ia telah meraih berbagai kemenangan bersama “The Home Of Martial Arts.”
Tial Thang memiliki tiga kemenangan dominan di atas panggung dunia, tetapi bintang baru tak terkalahkan itu akan menghadapi ujian terberatnya Jumat ini.
Juara MMA Korea Selatan “Double Hearts” Song Min Jong adalah seorang veteran sejati. Warga Seoul itu berlatih di sasana Monster House dan cukup sulit diatasi oleh para seniman bela diri teratas.
Setelah laga menegangkan melawan mantan Juara Dunia ONE Flyweight Geje “Gravity” Eustaquio, Song masih mencari kemenangan perdana bersama organisasi ini, yang diharapnya akan terjadi Jumat ini.
Purev Otgonjargal & Ben Royle
Membuka ajang ini adalah laga bantamweight antara sepasang spesialis Brazilian Jiu-Jitsu yang juga memiliki kemampuan striking eksplosif.
Ben Royle mungkin memiliki sabuk hitam BJJ, namun ia menggunakan kemampuan stand-up miliknya dalam debut promosional yang memberinya kemenangan TKO ronde ketiga.
Namun, kali ini ia ingin berpegang pada keahliannya. Pria asal Inggris ini memprediksi submission via rear-naked atau triangle-choke, dan penggemar akan mengetahui apakah Royle dapat membuktikannya.
Di sisi lain, Purev Otgonjargal ingin mencetak pernyataan tegas dalam penampilan perdananya bersama ONE. Pria asal Mongolia ini meraih tujuh dari delapan kemenangan dalam kariernya via submission, dan ia akan ingin meninggalkan Singapura dengan mempertahankan tingkat penyelesaian 100 persen miliknya.
Baca juga: 5 Alasan Untuk Menonton ONE: BATTLEGROUND III, 27 Agustus Ini