Thursday Throwback: Alain Ngalani Atasi Ujian Terbesar

Alain Ngalani ADUX8115

Alain “The Panther” Ngalani selalu mampu mengatasi tantangan hidup, bahkan saat salah satunya berupa pria raksasa berbobot 150 kilogram seperti Bob Sapp.

Sapp — salah satu atlet terbesar yang pernah merambah sirkuti olahraga tarung — adalah sebuah bintang luar biasa yang menampilkan laga menarik di K-1 World Grand Prix dan Pride FC, maka Ngalani mengetahui ia akan menjalani tantangan berat saat mereka berhadapan di tahun 2009.

“Saya telah mendengar tentang Bob Sapp dan menonton laga-laga sebelumnya. Pria ini sangat solid. Ia adalah monster sejati, dua kali ukuran saya,” striker kelahiran Kamerun ini berkata.

“Ia adalah pria yang sangat besar dan sangat kuat, namun anda tahu? Saya sangat bersemangat. Saya menyukai tantangan. Itulah mengapa saya melakukan apa yang saya lakukan. Anda hanya harus memasukkan saya dan saya akan maju dan melakukan yang terbaik, menang atau kalah.”

“Itu semua adalah tentang tantangannya, namun saya selalu meyakini bahwa segala sesuatunya itu mungkin. Anda hanya harus meyakininya dan memiliki kepercayaan diri.”

Bahkan sebelum “The Panther” berhadapan langsung dengan Sapp, ia melihat sesuatu yang membuatnya menyadari apa yang akan dirinya hadapi.

“Kami datang ke sebuah tempat dimana kami akan bertemu, dan dia telah melepaskan sepatunya di luar pintu, dimana saya melihat bahwa itu sangat besar. Itu tidak masuk akal,” kenang Ngalani sambil tertawa.

Alain Ngalani IMG_0486.jpg

Tentunya, Ngalani juga memiliki postur yang sangat besar. Fisiknya dipenuhi otot yang luar biasa jika dilihat, namun ia merasa kecil di hadapan Sapp saat mereka akan merekam video pra-tanding di rumah keduanya, Hong Kong.

Saat mereka keluar ke jalanan dengan kamera menyala, para pejalan kaki hampir tidak dapat melihat “The Panther” di bayangan lawannya itu.

“Kami keluar ke jalanan yang sibuk untuk berhadapan, berfoto dan lainnya, lalu saat kami melakukan itu, saya merasa sangat kecil berada di dekatnya,” kata Ngalani.

“Itu lucu, karena biasanya saat saya sendirian, banyak orang yang menoleh untuk melihat saya, namun mereka hanya dapat melihat dirinya – mereka bahkan tidak dapat melihat saya.”



Namun, ukuran tubuh bukanlah segalanya dalam dunia bela diri. Pria asal Amerika Serikat yang bertubuh besar itu telah menggunakan atribut fisiknya untuk meraih sepasang kemenangan atas legenda K-1 Ernesto Hoost, maka Ngalani memutuskan untuk mengambil jalan lain menuju kemenangan.

Daripada menggantungkan diri pada kekuatan, game plan yang dirancang Ngalani akan membuat Sapp kelelahan, serta mengoptimalkan kecepatan dan pergerakannya.

“Strategi yang kami persiapkan adalah bagi saya untuk berada dalam kondisi terbaik demi menjaga jarak dan tetap eksplosif, masuk dan keluar,” warga Hong Kong ini menjelaskan.

“Saya mengetahui bahwa ia sangat solid dan lebih kuat dari saya. Saya tidak dapat berdiri dan bertukar serangan seperti yang dilakukan Hoost — ia akan dapat menangkap anda dengan salah satu pukulan kerasnya dan menghancurkan anda. Saya tidak akan berdiri di sana, memamerkan diri dan bertukar [serangan] dengannya. Saya harus cerdas.”

Hong Kong resident Alain Ngalani walks around the Circle in anticipation of his bout with Mauro Cerilli

Akhirnya, hari pertandingan tersebut tiba, tanggal 7 Oktober 2009.

Saat itu, “The Panther” telah memastikan game plan miliknya, menjalani berbagai latihan kardio, serta meyakini bahwa ia akan dapat bertahan. Namun tetap ada beberapa keraguan dan ketegangan yang melingkupi Juara Dunia kickboxing dan Muay Thai empat kali ini, namun itu adalah waktunya mengimplementasikan apa yang telah ia latih di sasana.

Namun, tidak ada latihan yang dapat mempersiapkan dirinya bagi momen dimana sang raksasa, Sapp, maju ke arah dirinya.

“Hari pertandingan tersebut, saya sangat bersemangat. Saat saya melihatnya di hadapan saya, saya cukup tegang, namun saya hanya harus melakukannya,” sebut Ngalani. 

“Ia mengejar saya segera setelah bel berbunyi, dan saya harus mengatakan pada anda bahwa 15 atau 20 detik saat dirinya mengejar saya sangat melelahkan saya.”

“Saat laga dimulai, biasanya anda akan mendapatkan rasa tertentu tentang bagaimana pertandingan itu akan berjalan. Namun setelah kami menyentuh sarung tangan, ia hanya berlari ke arah saya dan menjatuhkan saya. Saya hanya melupakan strategi — untuk melontarkan tendangan dan menjaga jarak. Ia tidak mengizinkan saya melakukan itu, dan saya sedikit kehilangan arah.”

Untungnya, Ngalani mampu belajar dari pengalamannya untuk tetap tenang dan kembali ke dalam rencananya.

Setelah ia dapat mengatasi badai yang menghantam, “The Panther” menunjukkan bahwa strateginya dapat bertahan dan mencetak kemenangan mutlak di hadapan penonton tuan rumah.

“Setelah beberapa detik, saya mampu kembali berdiri, mendapatkan kembali ketenangan saya, serta menemukan cara untuk meningkatkan ritme dan maju,” sebut Ngalani.

“Saat ia akan menyerang, saya akan masuk dan keluar [dari jarak serang] dan menghindarinya. Itulah bagaimana kejadiannya, dan itu menjadi malam yang luar biasa. Saya dapat menunjukkan bahwa segala sesuatu itu mungkin terjadi!”

Baca juga: Friday Flashback: Alain Ngalani Menembus Panggung Dunia

Selengkapnya di Fitur

Amy Pirnie Shir Cohen ONE Fight Night 25 51
John Lineker Asa Ten Pow ONE 168 32
Regian Eersel Alexis Nicolas ONE Fight Night 21 37
Superbon Marat Grigorian ONE Friday Fights 52
Tawanchai PK Saenchai Jo Nattawut ONE 167 93 1
Superlek Kiatmoo9 Takeru Segawa ONE 165 15 scaled
Jaising Sitnayokpunsak Thant Zin ONE Friday Fights 52 3 scaled
Jonathan Haggerty Superlek Kiatmoo9 ONE 168 20
Jonathan Haggerty Felipe Lobo ONE Fight Night 19 122 scaled
Liam Harrison Muangthai ONE156 1920X1280 31
Jonathan Haggerty Superlek Kiatmoo9 ONE Friday Fights 72 6
Johan Estupinan Zafer Sayik ONE 167 9