Tye Ruotolo Vs. Magomed Abdulkadirov: 4 Kunci Kemenangan Untuk Kejuaraan Dunia Submission Grappling
Sejarah akan tertulis dalam laga pendukung utama ONE Fight Night 16: Haggerty vs. Andrade, saat petarung fenomenal Amerika Tye Ruotolo akan melawan veteran Rusia Magomed Abdulkadirov demi gelar Juara Dunia ONE Welterweight Submission Grappling perdana.
Disiarkan langsung pada jam tayang utama A.S., Jumat, 3 November, atau Sabtu pagi, 4 November waktu Asia, laga ini mewakili kesempatan bagi kedua petarung itu untuk mengukir pencapaian mereka dalam dunia pertarungan ground elite dan meraih sabuk emas seberat 26 pound dalam prosesnya.
Sebelum sepasang pemegang sabuk hitam BJJ ini beradu di Lumpinee Boxing Stadium, Bangkok, Thailand, mari kita lihat beberapa kunci kemenangan terbesar dalam laga ini.
#1 Teknik Gulat Elite Abdulkadirov
Bukanlah rahasia lagi bahwa Ruotolo membawa game plan yang sama setiap kali ia bertanding – yaitu mendominasi pertukaran gulat, mengamankan takedown, lakukan pass guard dan mengamankan submission.
Namun, Abdulkadirov dapat merusak rencana itu dengan menggunakan pengalamannya dalam gulat gaya bebas, serta kemampuan takedown tingkat tingginya. Pria Rusia itu memiliki berbagai variasi teknik gulat, termasuk arm drag, trip (jegalan) dan double-leg takedown klasik.
Jika ia dapat menerapkan beberapa teknik di atas dan menempatkan pria California lawannya di atas punggung, ia akan mencapai langkah krusial pertama menuju sebuah kejutan besar.
#2 D’Arce Choke Andalan Ruotolo
Teknik D’Arce choke andalan Ruotolo adalah faktor penting saat melawan petarung mana pun, tetapi itu akan memainkan peran krusial saat menghadapi Abdulkadirov.
Berkat lengan panjangnya dan waktu tahunan yang dihabiskannya untuk menyempurnakan gerakan itu, perwakilan Atos berusia 20 tahun ini dapat menerapkan D’Arce dari berbagai posisi, namun itu juga sangat berguna untuk mencegah lawan melakukan takedown.
Teknik D’Arce itu – atau bahkan hanya ancaman dari itu – akan memaksa pria Rusia lawannya untuk berpikir dua kali sebelum beradu gulat.
Terlebih lagi, Ruotolo terbukti menjadi pencetak penyelesaian kejam dengan D’Arce-nya, dimana ia sangat cepat menghentikan sesama superstar BJJ dan mantan penantang gelar Juara Dunia ONE Featherweight MMA Garry Tonon pada Mei lalu.
#3 Abdulkadirov Dan Agresi Tanpa Henti
Petarung Dagestan berusia 32 tahun ini adalah pengincar submission sejati, dan ia harus melanjutkan pendekatan ultra-agresif itu pada Sabtu pagi nanti.
Di bawah peraturan global submission grappling ONE, kriteria penilaian utama adalah jumlah percobaan submission yang layak – atau juga disebut sebagai “tangkapan,” atau “catches.”
Abdulkadirov sangat menyadari bahwa ia akan menghadapi petarung berbakat luar biasa dan salah satu grappler submission pound-for-pound terbaik dunia, maka dirinya mengetahui bahwa penyelesaian cepat itu hampir mustahil dilakukan.
Tetapi, ia dapat menandingi kemampuan luar biasa pria Amerika itu dengan agresi tanpa henti miliknya, serta mengumpulkan tangkapan demi tangkapan dengan serangkaian percobaan submission.
Jika ia mampu memaksa Ruotolo bertahan, Abdulkadirov dapat mengamankan kemenangan via keputusan juri atau submission.
#4 Ruotolo Bawa Teknik Pass Guard Tingkat Tinggi
Bintang muda ini memiliki beberapa teknik pass guard terbaik dalam dunia submission grappling, dan ia akan harus mengandalkan kemampuan itu jika ia menemukan dirinya di posisi atas (top position).
Ruotolo mengakui bahwa Abdulkadirov jarang sekali membuat kesalahan atau menciptakan celah. Untuk alasan tersebut, ia harus bekerja dengan aktif demi memastikan posisi dominan – seperti side control atau mount – sebelum ia mencoba mengamankan teknik submission apa pun.
Anda dapat melihat spesialis BJJ ini melakukan beberapa teknik pass guard andalan, termasuk leg pin atau knee-cut pass eksplosif miliknya, untuk memutari pertahanan pria Rusia itu, memastikan dominasi posisi, serta menyerang demi penyelesaian.