Wednesday Woman Crush: Michelle Nicolini
Michelle Nicolini adalah salah satu atlet bela diri wanita tersukses di muka bumi ini – serta menjadi favorit bagi banyak penggemar ONE Championship.
Wanita yang menempati peringkat kedua dalam divisi strawweight ini mencetak pencapaian dalam berbagai disiplin, namun anda tidak akan mengetahuinya jika bertemu dengan sosok berpenampilan cukup santai dan rendah hati ini.
Tetapi, saat Nicolini berada di dalam Circle, ia mampu menyelesaikan kewajibannya – dan penampilannya di “The Home Of Martial Arts” telah menjadikannya terkenal di seluruh dunia.
Berikut adalah beberapa alasan mengapa warga asli São Paulo, Brasil ini merebut perhatian dari para penggemar di panggung dunia.
Salah Satu Grappler Wanita Terbaik Dunia
Nicolini sudah menjadi kompetitor luar biasa dalam disiplin Brazilian Jiu-Jitsu sebelum ia beralih ke seni bela diri campuran.
Wanita berusia 38 tahun ini memenangkan delapan Kejuaraan Dunia BJJ, empat Kejuaraan Dunia No-Gi, serta sebuah medali emas ADCC.
Ia awalnya berlatih dalam disiplin yang juga dikenal sebagai “the gentle art” pada usianya yang ke-17, namun ia gagal meraih medali dalam tiga kompetisi awalnya.
Namun, kemunduran tersebut hanya memberinya motivasi tambahan untuk berlatih lebih keras, dimana perwakilan Vila Da Luta ini meraih sabuk hitamnya hanya dalam waktu enam tahun. Ia pun kemudian meraih prestasi sebagai salah satu yang terbaik dalam sejarah.
Penantang Teratas Dalam Bela Diri Campuran
Pemegang sabuk hitam BJJ ini dapat saja bertahan pada zona nyamannya sebagai seorang grappler, namun ia pun mencari tantangan baru dalam seni bela diri campuran.
Nicolini mencetak debut profesionalnya pada tahun 2011, namun ia tidak benar-benar berkomitmen pada disiplin barunya ini sampai tahun 2014.
Sejak itu, ia telah mengalahkan lima atlet sebelum enam kemenangan dalam kariernya, termasuk empat kemenangan bersama ONE.
Kemenangan terbesarnya terjadi pada bulan Juli 2019 saat ia mengalahkan Juara Dunia ONE Women’s Atomweight “Unstoppable” Angela Lee dalam sebuah laga divisi strawweight. Ini menunjukkan bahwa Nicolini dapat menjadi ancaman besar bagi sang penguasa divisi, “The Panda” Xiong Jing Nan.
Membuka Jalur Bagi Para Wanita
Nicolini memulai perjalanannya dalam seni bela diri dengan capoeira, karena ia membutuhkan penyaluran bagi energinya yang cukup berlebih. Namun, itu semua tidak mencukupi, hingga seorang teman menyarankan dirinya untuk mencoba BJJ – dimana ia segera tertarik.
Pada akhir tahun 1990an, “the gentle art” masih membangun reputasinya sebagai seni bela diri yang sangat efektif, tetapi ini juga dilihat sebagai sesuatu yang kasar dan tidak cocok bagi wanita muda.
Nicolini, yang masih remaja, menghadapi penolakan dari teman dan keluarganya, namun ia tetap berlatih dengan disiplin.
Saat olahraga ini bertumbuh dan diterima oleh lebih banyak orang, Nicolini berada di jajaran terdepan atlet wanita yang ingin membuktikan bahwa mereka memiliki tempat dalam disiplin grappling kontak penuh, atau full-contact.
Koleksi ‘Hit Terbesar’
Akhirnya, mari simak beberapa aksi terbaik Nicolini di dalam “The Home Of Martial Arts!”
Baca juga: Michelle Nicolini Patahkan Stereotip Dan Menjadi Juara BJJ