Yosuke Saruta Termotivasi Oleh ‘Laga Impian’ Dengan Idolanya, DJ

Japanese MMA fighter Yosuke Saruta

Pada tahun-tahun awalnya sebagai kompetitor bela diri campuran, Yosuke “The Ninja” Saruta melihat seorang pria yang membuatnya yakin bahwa ia dapat mencapai berbagai hal yang hebat.

Pria itu adalah Demetrious “Mighty Mouse” Johnson, dan Saruta – yang menantang Joshua “The Passion” Pacio demi gelar Juara Dunia ONE Strawweight di ONE: REVOLUTION pada Jumat, 24 September – mengenang bagaimana bintang asal Amerika Serikat itu memberi kesan tersendiri bagi dirinya.

“Saat saya mulai berkompetisi bela diri, saya mengagumi DJ,” kata bintang Jepang ini.

“Ia memiliki postur dan berat yang mirip dengan saya. Ia mengalahkan atlet yang lebih besar dan menghentikan mereka. Itu sangat luar biasa dan saya kira saya ingin menjadi petarung seperti dirinya.”

“Ia memberi saya harapan bahwa petarung bertubuh kecil seperti saya dapat melawan atlet yang lebih besar.”

Inspirasi tersebut juga membantu Saruta yang berusia 34 tahun itu meraih catatan rekor impresif 21-9-3 dalam kariernya. Ia juga sempat menguasai divisi strawweight ONE sebagai Juara Dunia dan kini  menyandang status sebagai penantang peringkat teratas.

Sementara itu, Johnson mendominasi skena di Amerika Utara dan meraih reputasinya sebagai ‘GOAT’ MMA dengan catatan rekor fenomenal dengan 12 gelar Juara Dunia Flyweight berturut-turut.

Sebagai penggemar berat budaya seni bela diri Asia, “Mighty Mouse” akhirnya pindah ke belahan timur dunia ini untuk bertarung di ONE Championship pada tahun 2019.

Atlet seperti Saruta, yang mengagumi atlet unggulan AMC Pankration itu dari jauh, kini dapat menonton DJ beraksi dalam jarak dekat – bahkan memiliki potensi untuk menghadapinya di dalam Circle.

Yosuke Saruta defeats Daichi Kitakata at ONE CENTURY ASH_4865.jpg

Terkait dirinya, “The Ninja” akan menyambut kesempatan untuk naik satu divisi dan melawan sang idolanya sebelum kariernya selesai dalam dunia olahraga tarung ini.

Namun, ia juga meyakini bahwa dirinya harus terlebih dahulu merebut posisi teratas dalam divisi strawweight sebelum meraih hak untuk menghadapi superstar legendaris AS ini – yang berarti mengalahkan rival lamanya di ONE: REVOLUTION.

“Saya merasa seperti saya harus menang melawan Pacio kali ini. Jika saya mengalahkannya, maka saya dapat naik [divisi],” kata Saruta.

“Saya menghormati Demetrious Johnson. Saya memiliki tujuan untuk melawannya sebelum saya pensiun. Jika saya mendapatkan laga impian bersama dirinya, saya harus memiliki sabuk ONE. Saya rasa, itu harus menjadi persyaratan untuk melawannya. Maka, untuk mewujudkan tujuan saya, saya harus mengalahkan Pacio.”

“Salah satu tujuan dari babak berikutnya dalam karier bela diri saya adalah untuk bertarung dan menang melawan DJ. Untuk menyambut impian saya, saya akan memenangkan laga perebutan gelar dan memberinya kesan yang bagus.”


Semua itu menjadi kegembiraan bagi “The Ninja,” yang akan merasa terhormat untuk berbagi Circle dengan sang ‘GOAT’, dan ia memiliki kesempatan untuk memberi tahu DJ tentang hal itu saat mereka berbicara di media sosial tahun lalu. 

“Saya memiliki kesempatan untuk berbicara dengannya secara online musim panas lalu. Saya berkata padanya, ‘Mari kita bertanding nanti,’” kata Saruta bersemangat.

Saya akan membawa itu dalam pikiran saya dan mengingat pembicaraan saya dengannya. Saya bersedia bertahan untuk mimpi saya karena kesempatan itu tak akan datang dengan segera. Saya akan menunggu hal itu.”

Jelas, “The Ninja” akan harus menunggu untuk kesempatan apa pun agar dapat melawan Johnson, yang akan memasuki laga super melawan Juara Dunia ONE Flyweight Muay Thai Rodtang “The Iron Man” Jitmuangnon berdasarkan pengumuman terbaru untuk ajang perayaan 10 tahun berdirinya ONE Championship, ONE X, di bulan Desember nanti.

Yosuke Saruta defeats Daichi Kitakata at ONE CENTURY ASH_4885.jpg

Namun, pada akhirnya, Saruta tak membutuhkan terlalu banyak motivasi untuk kembali memenangan sabuk emas strawweight itu.

Ia sangat bersemangat untuk merebut kembali sabuk itu dari Pacio dalam laga trilogi mereka, dan jika ia dapat kembali bangkit dari kekalahan KO dalam laga kedua mereka, itu akan menjadi hal yang sangat luar biasa dengan sendirinya.

Namun jika “The Ninja” dapat meraih kesempatan berkompetisi melawan salah satu pahlawannya melalui keinginan kuat dan dedikasinya, dimana para pendukungnya jelas akan membawa pelajaran dari ketekunannya ke dalam kehidupan mereka sendiri.

“Laga berikut ini akan menarik perhatian banyak orang,” tambahnya. “Saya ingin mereka menjadi terinspirasi oleh hal itu dan memberi mereka pengharapan.”

Baca juga: Yosuke Saruta Ingin ‘Tenggelamkan’ Pacio Di Trilogi Kejuaraan Dunia

Selengkapnya di Fitur

Amy Pirnie Shir Cohen ONE Fight Night 25 51
John Lineker Asa Ten Pow ONE 168 32
Regian Eersel Alexis Nicolas ONE Fight Night 21 37
Superbon Marat Grigorian ONE Friday Fights 52
Tawanchai PK Saenchai Jo Nattawut ONE 167 93 1
Superlek Kiatmoo9 Takeru Segawa ONE 165 15 scaled
Jaising Sitnayokpunsak Thant Zin ONE Friday Fights 52 3 scaled
Jonathan Haggerty Superlek Kiatmoo9 ONE 168 20
Jonathan Haggerty Felipe Lobo ONE Fight Night 19 122 scaled
Liam Harrison Muangthai ONE156 1920X1280 31
Jonathan Haggerty Superlek Kiatmoo9 ONE Friday Fights 72 6
Johan Estupinan Zafer Sayik ONE 167 9