5 Pertanyaan Besar Jelang ONE 159: De Ridder vs. Bigdash
Memang sulit jika anda berkedip dan berharap tidak melewatkan aksi keras di ONE 159: De Ridder vs. Bigdash karena kartu ini sarat dengan para pencetak KO dan spesialis submission yang akan memberi penampilan luar biasa.
Sepasang gelar Juara Dunia akan diperebutkan pada rangkaian laga utama dan laga pendukung utama malam itu, sementara penantang teratas, atlet fenomenal dan para juara berprestasi seluruhnya akan berkompetisi di Singapore Indoor Stadium.
Sebelum aksi MMA, kickboxing dan Muay Thai ini berlangsung pada Jumat, 22 Juli, mari simak beberapa pertanyaan terbesar yang muncul di pikiran para penggemar dan pengamat.
Bagaimana Cara De Ridder Atasi Striking Dan Gulat Bigdash?
Juara Dunia dua divisi ONE Reinier “The Dutch Knight” de Ridder menggunakan kemampuan grappling elite untuk menempatkan catatan rekor sempurna 15-0 dalam MMA.
Namun, atlet kuat Rusia Vitaly Bigdash akan menjadi ujian terberatnya saat ia menantang gelar Kejuaraan Dunia ONE Middleweight dalam laga utama ONE 159.
Mantan penguasa divisi itu sangat dikenal atas kemampuan striking dan gulatnya – kombinasi yang belum pernah dihadapi De Ridder. Maka, saat sang juara bertahan ini mengincar takedown, anda dapat berharap bahwa Bigdash akan berhasil mementahkan semua itu dan bertinju dengan lawannya.
Jika hal ini terjadi, kita akan dapat melihat bagaimana De Ridder mengatasi situasi dimana ia tak dapat dengan mudah menyeret lawannya ke bawah dan mengamankan submission cepat.
Apakah Janet Todd Akan Jadi Juara Dunia Dua Disiplin?
Setelah merebut gelar Juara Dunia ONE Atomweight Kickboxing dari mantan ratu dua disiplin Stamp Fairtex pada 2020 lalu, Janet “JT” Todd ingin menjadi juara ganda, atau double-champ.
Striker ikonik asal Amerika Serikat ini akan menghadapi Juara Dunia WBC Muay Thai Lara Fernandez demi gelar Juara Dunia Interim ONE Atomweight Muay Thai, dan sang pemenang akan menyatukan sabuk emasnya dengan penguasa divisi Allycia Hellen Rodrigues dalam waktu dekat.
Kini, dengan enam kemenangan beruntun, Todd memiliki seluruh persenjataan yang ia butuhkan untuk meraih kemenangan – baik dengan tendangan keras atau pukulan tepat sasaran – dimana ia akan membutuhkan semua itu demi mengalahkan sang pendatang baru di ONE, Fernandez.
Alasan terbesarnya adalah bahwa atlet fenomenal Spanyol itu memang sangat mirip dengan Todd, serta efisien dengan taktik yang sama. Saat mereka bertemu demi sabuk emas itu pada 22 Juli ini, ia akan berusaha menghancurkan impian “JT” untuk meraih kejayaan dalam dua disiplin.
Dapatkah Danial Williams Lanjutkan Lajunya Di MMA?
“Mini T” Danial Williams dibaptis oleh api saat ia menghadapi Juara Dunia ONE Flyweight Muay Thai Rodtang “The Iron Man” Jitmuangnon dalam debut liarnya bersama ONE.
Namun, sejak beralih ke MMA, pemukul keras keturunan Thailand-Australia ini menjadi petarung yang sangat berbahaya.
Mantan Juara Dunia WMC Muay Thai itu memenangkan keempat laga terakhirnya dalam disiplin menyeluruh ini – termasuk dua penampilan di ONE Championship – dengan mencetak KO mantan Juara Dunia ONE Strawweight Dejdamrong Sor Amnuaysirichoke dan mendominasi Namiki Kawahara.
Di ONE 159, ia akan bertemu bintang baru asal Tiongkok “Small Gun” Zelang Zhaxi dalam sebuah laga strawweight MMA yang dapat membawa Williams melanjutkan lajunya dalam divisi ini dan menantang salah satu atlet lima besar – jika ia menang.
Apakah Muangthai Dapat Bangkit Dari Kekalahan Sulit Di Tangan Harrison?
Bagaimana rasanya kehilangan kesempatan menantang gelar Juara Dunia ONE Bantamweight Muay Thai, potensi meraih bonus penampilan senilai US$50.000, serta peringkat lima besar dalam divisi itu?
Beberapa bulan lalu, itulah yang terjadi pada “Elbow Zombie” Muangthai PK.Saenchai.
Dalam sebuah laga yang menampilkan perubahan arah terliar dibandingkan dengan sebuah novel misteri, Muangthai mencetak dua knockdown pada stanza pembuka saat melawan legenda Inggris Liam “Hitman” Harrison dan nampak akan meraih kemenangan TKO yang sangat mudah.
Namun, Harrison bangkit dengan sangat luar biasa saat ia tiga kali menjatuhkan Muangthai dan meraih TKO ronde pertama yang sangat mengejutkan.
Itu memang sangat berat bagi pria Thailand itu, maka akan sangat menarik untuk melihat apakah ia akan bangkit kembali saat melawan Vladimir Kuzmin di ONE 159.
Tetapi, perlu diingat bahwa Muangthai adalah mantan Juara Dunia Lumpinee Muay Thai dengan 200 kemenangan dalam kariernya, dimana tak ada yang seharusnya dapat meragukan kemampuannya di dalam Circle.
Apakah Zhang Peimian Jadi Superstar Strawweight Kickboxing Berikutnya?
Saat mantan penguasa dua disiplin Sam-A Gaiyanghadao memasuki masa pensiun setelah berkarier di ONE, ia meninggalkan kekosongan dalam divisi strawweight striking itu yang diincar oleh banyak petarung lainnya.
Mungkin “Fighting Rooster” Zhang Peimian akan menjadi sosok yang akan mengisinya.
Remaja berusia 18 tahun ini memasuki ONE Championship seperti tsunami, dan saat ia selesai, bintang veteran Josh “Timebomb” Tonna menjadi salah satu korbannya.
Pada Maret lalu, atlet muda fenomenal itu menghentikan penantang #5 Tonna via KO ronde kedua dan segera mendapatkan perhatian dari para penggemar di seluruh dunia.
Di ONE 159 nanti, Zhang akan kembali melawan penantang #2 strawweight Muay Thai Aslanbek Zikreev untuk sekali lagi berlaga di bawah peraturan kickboxing.
Jika “Fighting Rooster” menggilas pria Rusia itu seperti yang dilakukannya pada Tonna, kita mungkin akan melihatnya menjadi salah satu penantang gelar Juara Dunia ONE Strawweight Kickboxing yang masih kosong itu.