‘Saya Ingin Jadi Legenda’ – Zhang Peimian Harap Cetak Sejarah Di ONE 162
Pada Jumat, 21 Oktober ini, Zhang Peimian memiliki kesempatan untuk melakukan apa yang belum pernah dilakukan oleh kickboxer berusia 19 tahun lainnya.
Atlet striking fenomenal dari Tiongkok ini akan berlaga demi gelar Juara Dunia ONE Strawweight Kickboxing yang masih tak bertuan di laga utama ajang ONE 162. Jika ia mengalahkan Jonathan Di Bella, ia akan menjadi pemegang gelar kickboxing termuda dalam sejarah organisasi ini.
Walau memiliki kesempatan untuk menuliskan namanya dalam buku catatan rekor ONE di Axiata Arena, Kuala Lumpur, Malaysia, pria dengan catatan rekor 16-1-1 ini tak gentar dengan tugas di hadapannya.
Ia berkata:
“Saya tidak [merasakan] tekanan apa pun. Saya kira akan ada lebih banyak motivasi. Saya memiliki keyakinan yang cukup dan saya berlatih keras, maka saya dapat melakukan itu.”
Tanah kelahiran Zhang, Tiongkok, sedang berada pada posisi yang luar biasa saat ini di ONE.
Juara Dunia MMA wanita pertama dari negara tersebut, Xiong Jing Nan, mempertahankan gelar Juara Dunia ONE Strawweight untuk ketujuh kalinya pada awal bulan ini, dan Juara Dunia MMA pria pertamanya, Tang Kai, merebut gelar Juara Dunia ONE Featherweight pada Agustus lalu.
Zhang sangat ingin bergabung bersama jajaran kompatriot teratas ini, namun itu saja takkan cukup. Ia memiliki aspirasi luar biasa di “The Home of Martial Arts,” dan karena ia masih remaja, pria ini memiliki waktu yang panjang untuk mewujudkan semua itu.
Perwakilan Shengli Fight Club ini berkata:
“Pada 21 Oktober, lihat saya menjadi Juara Dunia kickboxing termuda. Saya merasa terhormat untuk mewakili Tiongkok, dan saya harus membawa sabuk emas itu kembali [pulang].”
“Kejuaraan Dunia hanyalah salah satu tujuan saya. Saya ingin menjadi legenda. Saya merasa bahwa setelah bertahun-tahun bekerja keras, segala sesuatunya akan setimpal.”
Peimian Ingin Hentikan Di Bella
Zhang Peimian merasa yakin bahwa bahwa ia akan memiliki persenjataan untuk menggulingkan Jonathan Di Bella, walau pria asal Kanada-Italia itu belum pernah merasakan kekalahan sekali pun.
Bintang dengan catatan rekor 10-0 itu – yang juga membawa catatan rekor 2-0 dalam tinju profesional – akan membawa persenjataan kuat ke dalam Circle, tetapi “Fighting Rooster” juga mengerjakan pekerjaan rumahnya dan melihat jalur menuju kesuksesan.
Peimian berkata:
“Saya mengenal dirinya sangat baik, karena saya menonton banyak laganya.”
“Hook depan Di Bella dan tendangan rendah dari kaki belakangnya sangat bagus, tetapi saya telah berlatih untuk ini, dan saya dapat menekan dirinya.”
Tekanan itu, menurut “Fighting Rooster,” berarti dirinya akan mengincar penyelesaian. Tetapi, ia takkan memprediksi ronde dimana itu akan terjadi.
Sebaliknya, saat remaja unggulan Tiongkok itu memasuki Circle, ia akan memanfaatkan waktunya, membaca rivalnya, lalu melepaskan berbagai serangan kuat untuk meraih penyelesaian tegas.
Ia berkata:
“Saya tak tahu bagaimana [saya akan melakukannya] sampai saya masuk ke dalam Circle, karena saya harus beradaptasi dengan situasi. Saya kira saya akan menggunakan kecepatan reaksi saya, serta pergerakan dan improvisasi saya.”
“Saya akan meng-KO Di Bella dalam empat ronde dan membuat dunia tahu bahwa saya adalah petarung yang sangat komprehensif.”