10 Kata-Kata Mutiara Para Superstar ONE Yang Memberi Inspirasi
Sejak tahun 2011, ONE Championship memiliki misi untuk membakar semangat di dunia dengan harapan, kekuatan, mimpi dan inspirasi – dimana berkat bantuan dari beberapa seniman bela diri kelas dunia di dalam organisasi ini, hal itu pun terwujud.
Bersama penampilan luar biasa mereka di atas panggung dunia, berbagai atlet dari ragam latar belakang telah menjangkau para penggemar dengan pesan unik dan inspiratif.
Di sini, mari kita lihat 10 kata-kata mutiara dari para seniman bela diri terbaik di ONE Championship.
Geje Eustaquio
Sejak mulai berlaga di ONE Championship pada tahun 2012, Geje “Gravity” Eustaquio menjadi inspirasi bagi para penggemar seni bela diri di negara asalnya, Filipina. Namun sorotan terbesar dalam kariernya terjadi saat ia merebut gelar Juara Dunia ONE Flyweight saat mengalahkan rival lamanya Adriano “Mikinho” Moraes pada tahun 2018.
“Saudara-saudara, saat saya memulai 14 tahun yang lalu, ini adalah sesuatu yang tak mungkin. Namun saat ini, setelah 14 tahun, ‘tidak mungkin’ itu bukanlah sebuah kata – itu hanyalah alasan,” kata Eustaquio setelah kemenangan terbelah (split decision) yang diraihnya dengan perjuangan itu.
“Siapa pun dapat menjadi Juara Dunia, selama anda memiliki dorongan dan sikap yang tepat. Saya bangga menjadi Juara Dunia ONE Flyweight tak terbantahkan kali ini.”
Eduard Folayang
Mantan Juara Dunia ONE Lightweight Eduard “Landslide” Folayang dapat tetap memberi inspirasi pada penggemarnya. Lagipula, ia telah berlaga bersama ONE Championship sejak organisasi ini dibentuk pada tahun 2011, serta bahkan menjadi penampil utama dalam ajang perdananya.
Salah satu sorotan terbesar bagi karier Folayang tiba saat ia mengalahkan Amir Khan demi gelar Juara Dunia ONE Lightweight yang masih lowong pada bulan November 2018, yang menjadikannya Juara Dunia tiga kali.
“Terima kasih kepada Tuhan yang mengajarkan saya bagaimana cara bertarung dan memberkati saya dengan kemenangan ini,” katanya. “Saya sangat diberkati dapat bergabung tiga rekan satu tim saya yang juga memenangkan sabuk mereka. Saya sangat terinspirasi oleh kerja keras mereka.”
Demetrious Johnson
Juara Dunia Bela Diri Campuran 12 kali Demetrious “Mighty Mouse” Johnson memiliki salah satu karier bela diri yang paling inspiratif dalam sejarah, namun ia memberi penghormatan pada pesan dari ibunya saat kecil yang menjadikannya seperti saat ini.
“Ada satu hal yang selalu saya ingat tentang apa yang ibu saya katakan,” kenang Johnson. “‘Bekerja keraslah, dan kamu bisa mendapatkan apa pun yang kamu inginkan.’ Itulah salah satu hal yang saya selalu ingat di kepala saya.”
Amir Khan
Atlet pencetak KO asal Singapura Amir Khan tak hanya menganggap dirinya sebagai kompetitor – tetapi seniman bela diri – dan itu terlihat dari sistem latihannya. Khan meyakini bahwa praktisi bela diri apa pun wajib mengutamakan pengorbanan dan disiplin demi mengembangkan kemampuan mereka.
“Latihan itu sangat suci. Anda harus memiliki dedikasi untuk menjadi lebih baik setiap harinya. Itulah artinya menjadi seorang seniman bela diri sejati,” tegasnya.
“Anda bekerja keras, anda menerima hasilnya. Terkadang beberapa hal menjadi sangat sulit, namun anda harus mendorong secara mental mau pun fisik. Anda harus membuat diri anda bangun setiap harinya dan menempatkan diri anda dalam ritme itu. Dorong diri anda sampai batasan, dan temukan apa yang dapat anda lakukan. Seiring dengan waktu, anda akan berkembang secara drastis.”
Angela Lee
“Unstoppable” Angela Lee memberi pidato yang sangat menyentuh di dalam ring setelah ia mengalahkan Mei “V.V” Yamaguchi demi gelar Juara Dunia ONE Women’s Atomweight perdana pada tahun 2016, di hadapan penggemar tuan rumah di Singapura.
“Saya berkata pada kalian bahwa saya lahir untuk ini, momen ini, sekarang. Saya bekerja sangat keras demi itu, namun saya tak dapat melakukannya sendirian. Dibutuhkan banyak orang untuk membangun seorang juara dan saya beruntung dikelilingi oleh orang-orang yang luar biasa,” kata Lee.
Christian Lee
Christian “The Warrior” Lee membuktikan apa artinya menjadi Juara Dunia. Ia mempertahankan sabuknya tiap kali, tak pernah menolak laga mana pun – baik melalui pemberitahuan singkat atau tidak – dan biasanya mengejutkan dunia dengan penyelesaian dari posisi yang sulit. Ia menganggap bahwa kesuksesan itu berasal dari ajaran ayahnya.
“Ayah selalu berkata pada kakak perempuan saya dan saya, ‘Di mana ada keinginan, selalu ada jalan. Jika kamu sangat menginginkan sesuatu, kamu akan menyelesaikannya. Kamu akan menemukan cara untuk melakukannya.’ Itu memberi dampak dalam tiap aspek kehidupan saya. Dalam hal seni bela diri, itu membantu saya memasuki ronde berikutnya, berlari lebih jauh, berlatih lebih lama,” kata Lee.
Aung La N Sang
Saat Aung La “The Burmese Python” N Sang menjadi Juara Dunia pertama bagi Myanmar dalam olahraga mana pun, ia berkata pada kompatriotnya di Thuwunna Indoor Stadium, Yangon, dan pesannya memang sangat inspirasional.
“Saya tak dapat melakukan ini tanpa Tuhan. Saya tak dapat melakukan ini tanpa rekan-rekan satu tim saya. Saya tak dapat melakukan ini tanpa kalian, Myanmar,” kata Aung La N Sang pada tahun 2016 setelah mengalahkan Vitaly Bigdash dalam Kejuaraan Dunia ONE Middleweight.
“Saya tidak berbakat. Saya tidak hebat. Saya tidak cepat. Namun bersama kalian, saya punya keberanian, saya punya kekuatan, saya punya apa yang dibutuhkan untuk memenangkan gelar Juara Dunia.”
Xiong Jing Nan
Juara Dunia ONE Women’s Strawweight “The Panda” Xiong Jing Nan mungkin tak menganggap dirinya sebagai inspirasi bagi banyak orang, namun ia selalu memotivasi para penggemarnya di Tiongkok dan berharap dapat mewakili mereka tiap kali ia memasuki Circle ONE.
“Saya tak merasa memiliki kualifikasi untuk berkata bahwa saya memberi inspirasi bagi negara saya. Tetapi, saya dapat menggunakan diri saya untuk memberi inspirasi pada lebih banyak orang di Tiongkok – mereka yang memiliki bakat dan minat dalam seni bela diri,” kata Xiong.
“Saya berharap bahwa dunia dapat melihat kekuatan seni bela diri Tiongkok melalui saya. Saya senang dapat menunjukkan pada dunia bahwa seni bela diri Tiongkok kini berada pada tingkatan berbeda.”
Martin Nguyen
Pada tahun 2017, Martin “The Situ-Asian” Nguyen memasuki ajang ONE: QUEST FOR GREATNESS untuk menghadapi dua peperangan besar – yang pertama demi gelar Kejuaraan Dunia ONE Featherweight dan yang kedua adalah untuk membuktikan janjinya.
Pada akhirnya, ia mengalahkann Juara Dunia saat itu, Marat “Cobra” Gafurov, melalui KO ronde kedua dan mendedikasikan kemenangan itu bagi mendiang ayahnya.
“Kemenangan ini untuk ayah saya. Ia adalah inspirasi terbesar bagi pemusatan latihan ini. Saya terpuruk secara mental. Mereka tetap menjaga saya. Saya tetap teringat pada ayah saya,” kata Nguyen. “Ini adalah satu hal yang ingin saya lakukan di depan matanya. Sayangnya, ia tak dapat berada di sini hari ini. Namun saya tahu ia melihat saya.”
Brandon Vera
Mantan Juara Dunia ONE Heavyweight Brandon “The Truth” Vera membakar semangat di Filipina dalam ajang ONE: CONQUEST OF CHAMPIONS pada tahun 2018 dengan mempertahankan sabuknya saat melawan Mauro “The Hammer” Cerilli. Setelah itu, ia memberitahukan pada kompatriotnya bahwa kemenangan itu adalah awal dari sesuatu yang spesial bagi negara ini.
“Bagi seluruh rekan senegara saya, dengar ini. Dalam dunia bela diri, Filipina memiliki lima gelar Juara Dunia,” kata Vera. “Gelar Juara Dunia ONE [Heavyweight] ini, kita jelas dapat memenangkan ini di negara kita. Kita dapat melakukannya di sini – kita dapat memenangkan seluruh gelar Juara Dunia ONE di sini.”
Baca juga: Ciptakan Petarung MMA Sempurna Dari Para Bintang Di ONE