3 Seni Bela Diri Yang Membentuk Karakter Atlet Indonesia

Priscilla Hertati Lumban Gaol DC 0446

Indonesia menjadi sebuah pusat pertemuan dari berbagai seni bela diri di Asia Tenggara selama ratusan tahun.

Pada hari Jumat, 25 Oktober ini, generasi seniman bela diri yang baru akan bertanding dalam gelaran ONE: DAWN OF VALOR di Istora Senayan, Jakarta.

Menjelang kembalinya ONE Championship di ibukota Indonesia, mari simak tiga seni bela diri terpopuler bagi sebagian besar masyarakat Indonesia.

Pencak Silat

Pencak silat adalah seni bela diri untuk mempertahankan diri yang berasal dari abad ke-17 di Sumatra dan Jawa. Tetapi, diluar seni pertahanan diri, pencak silat ditampilkan dalam berbagai upacara seperti pernikahan, panen padi, dan berbagai festival lain.

Disiplin ini terfokus pada striking, grappling dan lemparan, namun tiap gaya silat ini berbeda, tergantung dari daerah mana sang praktisi mempelajarinya.

Di sepanjang daerah tepi pantai Indonesia, para praktisi silat mengadopsi kuda-kuda rendah dan lebih menyukai teknik tangan kosong. Di daerah pegunungan, para murid menggunakan kuda-kuda tinggi dan menyukai teknik tendangan.

Hari ini, terdapat lebih dari 150 variasi pencak silat yang diakui di Indonesia, dimana olahraga ini menjadi salah satu dari beberapa seni bela diri yang ditampilkan di SEA Games.

Tinju-Empat-Orang

Tinju, secara harafiah, dapat diartikan sebagai adu pukulan, dan diterjemahkan secara bebas sebagai salah satu gaya tinju yang diakui di Indonesia.

Berasal dari Kepulauan Flores, disiplin tinju-empat-orang ini adalah seni bela diri terpopuler di kota Bajawa.



Di Flores, sebuah laga tinju akan melibatkan empat orang: dua petinju dan dua pemandu. Dua petinju itu akan saling berhadapan, dimana pemandu mereka berdiri di belakang dan mengarahkan gerakan dengan sabuk mereka.

Tendangan dan lemparan tidak diperbolehkan dalam tinju, tetapi kedua petinju dapat menyerang dengan tangan terbuka atau tertutup, serta menggunakan siku. Salah satu petinju ini dapat menang dengan mencetak poin terbanyak.

Tarung Derajat

Disiplin yang satu ini mungkin tidak berasal dari kebudayaan kuno seperti dua disiplin yang disebutkan sebelumnya di atas, tetapi tarung derajat adalah sebuah disiplin yang ditemukan di Bandung, Jawa Barat, oleh Achmad Dradjat pada tahun 1960an.

“Aa Boxer,” sebagaimana ia dikenal oleh publik, menggarisbawahi agresi serangan dengan tangan dan kaki, tetapi juga memadukan takedown, kuncian, dan sapuan kaki (leg sweep) dalam tekniknya.

Tarung derajat telah diakui secara resmi sebagai olahraga nasional dan digunakan dalam pelatihan militer dasar oleh Tentara Nasional Indonesia dan Brigade Mobil Kepolisian. Pada tahun 1990an, disiplin ini disempurnakan untuk kompetisi olahraga.

Sejak saat itu, tarung derajat secara resmi diakui sebagai bagian dari Komite Olahraga Nasional Indonesia, yang memberi tempat bagi pertandingan dalam Pekan Olahraga Nasional. Sebagai tambahan, seni bela diri ini juga diperkenalkan di ajang SEA Games 2011 di Palembang.

Baca juga: Bagaimana Cara Menyaksikan ONE: DAWN OF VALOR – Kadestam Vs. Abbasov

Selengkapnya di Gaya Hidup

Reinier de Ridder Anatoly Malykhin ONE 166 9 scaled
MurHawkSlater 1200X800
Thongpoon PK Saenchai Timur Chuikov ONE Fight Night 19 39 scaled
Jo Nattawut Luke Lessei ONE Fight Night 17 31 scaled
Liam Nolan Ali Aliev ONE Fight Night 18 35 scaled
Smilla Sundell Allycia Hellen Rodrigues ONE Fight Night 14 7 scaled
AmirKhan Hits Heavybag 1200X800
Nong O Gaiyanghadao Liam Harrison ONE on Prime Video 1 1920X1280 2
BJJ Gyms In Singapore 1200X800
DemetriousJohnson EvolveMMA 1200X800
Zhang Peimian Jonathan Di Bella ONE162 1920X1280 22
HirokiAkimoto 1200X800