9 Etika Umum Bagi Pemula Di Sasana Bela Diri

Tingkah laku anda saat berada di dalam sebuah sasana sangat berpengaruh pada pengalaman anda mempelajari seni bela diri.

Jika anda tanpa sadar melakukan hal tabu saat mengikuti sesi latihan, maka mungkin ke depannya, anda akan mengalami kesulitan mencari teman berlatih. Namun, jika mengikuti beberapa panduan berperilaku ini, dapat dipastikan waktu anda saat berlatih akan terasa lebih menyenangkan.

Berkat bantuan tiga atlet yang bernaung di bawah ONE Championship, berikut adalah sembilan etika umum yang harus dimengerti oleh para pemula.

#1 Berteman Baik

Pada saat memutuskan untuk menjadi anggota dari sebuah sasana, maka waktu anda akan banyak dihabiskan di sana.

Maka, sangat masuk akal untuk berkenalan dengan semua orang. Oleh karena itu, perkenalkanlah diri anda pada para instruktur, staf dan anggota sasana lainnya.

Juara Dunia BJJ Copa De Mundo Alex “Little Rock” Silva mendorong semua anak didiknya untuk berinteraksi dan lebih mengenal satu sama lain.

“Semua orang di sini datang untuk belajar,” ungkapnya. “Anda melihat satu sama lain di kelas setiap harinya, karena itu mengenal rekan anda dan berteman baik akan membuat latihan lebih dapat dinikmati.”

#2 Datang Tepat Waktu

Selalu tiba tepat waktu. Karena dengan datang terlambat, berarti anda tidak menghargai instruktur dan peserta lain di dalam kelas.

Jika anda terlambat, tidak hanya anda melewatkan menit-menit latihan yang berharga, tetapi keterlambatan anda juga dapat mengganggu alur latihan yang berjalan.

Tentu saja, ada beberapa hal yang tidak dapat diduga— seperti kemacetan dan kendaraan mogok — yang membuat anda terlambat. Tetapi, jangan pernah jadikan itu sebagai sebuah kebiasaan.

#3 Lepas Sepatu Anda

Hampir semua pemilik sasana membersihkan fasilitas mereka beberapa kali dalam satu minggu, karena menghindari adanya bakteri yang tertumpuk di atas matras.

Jika anda berjalan di atas matras dengan sepatu atau sandal, anda dapat membawa bakteri yang tidak diinginkan ke dalam area latihan. Oleh karena itu, lepas sepatu anda sebelum beranjak ke matras.

Selain itu, jika ingin pergi ke toilet — atau ke manapun di dalam sasana yang tidak bermatras — selalu kenakan sandal jepit sebelum anda beranjak ke tujuan anda.

#4 Pastikan Pikiran Anda Terbuka

Terlepas dari latihan kickboxing bersama teman, atau melakukan roll [berguling] BJJ dengan orang yang belum anda kenal, pastikan diri anda selalu siap diuji secara fisik maupun mental.

Ambil seluruh pelajaran yang diberikan dengan pikiran terbuka. Minta pendapat pelatih dan terima masukan jika anda ingin mengembangkan keterampilan anda.

Bintang bela diri campuran divisi bantamweight, Troy “Pretty Boy” Worthen, menganjurkan murid-muridnya untuk meletakkan ego mereka sebelum memasuki kelas.

“Ada orang yang memiliki delusi bahwa mereka merasa mampu mempertahankan diri mereka sendiri, memiliki bentuk tubuh yang bagus, atau tingkat kebugaran yang baik,” jelasnya.

“Anda harus datang ke sasana dengan pikiran terbuka dan siap menghadapi kesulitan. Hanya dengan begitu, anda akan menjadi lebih kuat.”

#5 Menjaga Kebersihan

Tidak ada hal yang lebih buruk selain berlatih bersama orang yang memakai gi [seragam wajib dalam BJJ] berbau kurang sedap, atau berlatih dengan orang yang mengenakan sarung tinju yang bau.

Jika pakaian atau perlengkapan latihan anda berbau tak sedap, segera cuci. Selain itu, jangan lupa untuk mandi setelah berlatih. Alangkah lebih baik jika anda dapat mandi bahkan sebelum berlatih.

Terakhir, jika anda mengenakan sarung tangan, pelindung kaki, atau apapun perlengkapan latihan di sasana, pastikan anda membersihkan semua perlengkapan anda dengan disinfektan setelah selesai.

#6 Tutupi Luka

Jika kamu memiliki luka yang terbuka, pasangkan perban.

Tentunya anda tidak ingin terkena resiko infeksi dan tidak ingin membuat orang lain merasa tidak enak selama kelas berlangsung.

Tidak semua orang akan merasa nyaman melakukan clinch atau roll dengan orang yang memiliki luka terbuka.

#7 Potong Kuku

Tidak ada yang lebih menyebalkan selain berlatih dengan orang yang memiliki kuku yang panjang. Jadi, potong kuku kaki dan tangan anda.

Saat berlatih clinching di dalam kelas Muay Thai, anda akan sering menempatkan tangan di sekitar leher rekan latihan anda.

Jika kuku anda panjang, anda dapat tidak sengaja mencakar kulit rekan latihan anda saat berebut posisi dan melakukan sweep.

#8 Berikan Respek Pada Orang Lain

Kuncinya sederhana; perlakukan orang lain sebagaimana anda ingin diperlakukan.

Tiffany “No Chill” Teo menekankan tentang perlunya bersikap ramah terhadap rekan satu tim dan pelatih anda.

“Jangan jadi seseorang yang datang dengan sikap sok-tahu,” ungkapnya. “Semua orang ada di sasana untuk berkembang, terlepas dari keterampilan yang sudah mereka miliki. Akan selalu ada hal baru yang dapat dipelajari.”

Selain itu, semua orang ingin dihormati. Jadi jangan pernah melupakan hal itu saat anda berinteraksi dengan rekan latihan dan pelatih anda.

#9 Jangan Lukai Perasaan Rekan Anda

Tidak semua rekan latihan anda ingin bersaing di atas ring. Beberapa orang hanya ingin belajar, bersenang-senang, atau meningkatkan kebugaran tubuh mereka, dan itu sangat penting untuk diingat.

Atlet lightweight berpengalaman asal Singapura, Amir Khan, meyakini pentingnya memperhatikan rekan satu tim anda selama sesi sparring.

“Jika anda selalu berusaha mengalahkan rekan latihan anda, ia mungkin tidak akan ingin berlatih lagi dengan anda. Dan itu dapat membuat seluruh kegiatan menjadi tidak menyenangkan,” sebutnya.

Sadari tingkat kemampuan anda, termasuk kelebihan dan kekurangannya. Saat berlatih dengan orang lain, ingatlah bahwa suatu hari anda akan berlatih kembali dengannya. Begitu pun sebaliknya.

Baca juga: Bintang Indonesia Puji Langkah ONE Dalam Prioritaskan Kesehatan