Asah Teknik Striking Anda Lewat OneShin System Dari Shannon Wiratchai
A thrilling game of 🐱 and 🐭.Macao | 5 August | TV: Check local listings for global broadcast | PPV: Official livestream at oneppv.com | Tickets: http://bit.ly/oneconquerors17
Posted by ONE Championship on Tuesday, July 25, 2017
Atlet divisi lightweight ONE Championship Shannon “OneShin” Wiratchai memiliki pengalaman bela diri yang luar biasa dalam berbagai gaya, dimana ia mengadopsi pemikiran ikonik dari Bruce Lee untuk menyerap apapun yang berguna dan mengimplementasikannya dalam seni bela diri campuran.
Memulai dalam disiplin judo dan kung fu sebelum mempelajari BJJ, Muay Thai, gulat dan tinju, Wiratchai telah menarik esensi dari semuanya dan menggunakan analisa pribadinya untuk menajamkan teknik-teknik ini untuk olahraga tarung.
Katalog pengetahuan ini disebutnya sebagai ‘OneShin Striking System’, yang sangat efektif ketika Wiratchai menggunakannya dalam karier profesional dengan catatan rekor dan penyelesaian luar biasa.
”Sebenarnya, saya hanya ingin membuatnya terdengar keren bagi penggemar bela diri di Thailand,” canda atlet berusia 28 tahun ini.
“Dalam sistem ini, terdapat dasar-dasar dari disiplin striking yang telah saya pelajari. Terdapat prinsip utama yang saya sebut sebagai ‘R.A.R.E.’ yang akan membuat permainan striking anda lebih baik.”
Simak bagaimana warga asli Bangkok ini menjabarkan pengetahuannya saat ia sedang beristirahat sejenak dari rutinitas latihannya.
Keseimbangan
Sebagai sebuah prinsip dasar dari setiap olahraga atau aktivitas fisik, keseimbangan dan pengendalian penuh atas dasar dan postur anda harus menjadi bagian fundamental saat anda berlatih disiplin striking manapun. Wiratchai menekankan bahwa ini wajib menjadi dasar ketika anda membangun diri anda.
“Jika anda ingin melontarkan serangan, pastikan anda dapat mengendalikan tubuh anda. Baik jika anda memukul jarak jauh atau pendek, melebar atau merapat, lurus atau bengkok. Selama anda memiliki keseimbangan, maka huruf ‘R’ pertama akan membantu anda,” sebutnya.
“Tetapi jika anda melontarkan pukulan dan kaki anda tidak menapak di tanah, atau anda tak dapat menarik kepala anda kembali ke posisi netral, maka anda harus berharap bahwa serangan anda akan mendarat di tempat yang tepat atau anda akan berakhir di satu posisi yang buruk.”
Jarak
Huruf pertama dalam prinspi R.A.R.E. milik Wiratchai berarti ‘Range’, atau jangkauan. Ini juga berarti jarak serangan anda. Dalam seni bela diri campuran, tiap jarak menjadi sangat vital. Untuk striking, ini lebih terfokus pada berada di dalam atau di luar jangkauan serang potensial anda atau lawan.
“Jika anda telah menguasai cara kerja penempatan jarak dan jangkauan — anda mengetahui bagaimana cara masuk dan keluar sembari mengendalikan keseimbangan anda — lalu bahkan jika anda memiliki dasar serangan yang buruk, anda masih dapat mengenai lawan dan keluar tanpa terkena apapun,” sebutnya. “Latihan gerakan kaki [footwork] sangat penting untuk mengembangkan ini.”
- 10 Momen Cosplay Terbaik Dari Shannon Wiratchai
- 3 Teknik Serangan Yang Wajib Diketahui Oleh Tiap Striker
- KO Terbaik Dari Bintang Yang Akan Beraksi Di ONE: NO SURRENDER II
Sudut
Setelah dasar-dasar dari pergerakan linier — maju dan mundur — tiba saatnya mempelajari ‘A’, untuk ‘Angle’ atau sudut. Seringkali, masuk dan keluar jarak serangan tidaklah cukup jika lawan anda mampu melakukan hal yang sama. Itulah saat anda harus menambahkan beberapa elemen atau pergerakan lain ke dalam arsenal anda.
“Seringkali, anda dapat berada tepat di depan lawan anda, masuk dan keluar jarak serang selama mungkin, dan tak ada yang terkena serangan. Hal ini terutama jika lawan anda memiliki kecepatan dan reflek yang bagus untuk keluar jarak serang dan menghindari pukulan atau tendangan anda. Itu sangat sering terjadi dalam pertandingan karate,” jelasnya.
“Itulah saat dimana sudut menjadi sangat penting. Terkadang, anda harus menciptakan sudut itu sendiri — melangkah ke samping, memutar untuk melihat tendensi lawan anda, lalu mulai memainkan permainan jarak anda untuk menyerang kembali.”
“Sebagai tambahan, seringkali saat anda memulai permainan jarak anda dengan masuk menyerang – terlepas jika itu menyebabkan kerusakan atau tidak – jika lawan anda mulai berpaling atau mengubah kuda-kuda mereka, mereka telah menciptakan sudut bagi anda.”
Ritme
Dalam seluruh disiplin striking dari tiap penjuru dunia dan untuk tujuan apapun, baik itu pertahanan diri atau olahraga, akan selalu ada sejumlah teknik yang tersedia. Serangan dasar terdiri dari pukulan, tendangan, serangan lutut dan siku, namun variasi cara untuk memanipulasi tiap serangan dasar ini hanya berarti bahwa hasil akhirnya tidak terbatas.
“Saat anda menemukan posisi menyerang, atau anda mengetahui di mana anda harus berada, anda akan dapat melontarkan lebih dari satu serangan tunggal. Anda dapat memulai kombinasi serangan,” jelas Wiratchai.
“Kombinasi dasar adalah memadukan serangkaian serangan anda, seperti ‘cross-hook-cross’ atau ‘uppercut-hook-cross-tendangan rendah. Namun anda dapat menciptakan kombinasi yang lebih unik dengan menggunakan ‘R’ lainnya, atau ‘Rhythm’ [ritme].”
Seperti saran pria asal Thailand ini, ubahlah hal ini menjadi seperti sebuah lagu. “Anda dapat memiliki lagu yang sama dengan not yang sama, tetapi jika anda mengganti ritmenya, lagu itu akan sangat berbeda, atau bahkan berubah menjadi lagu yang lain,” tegasnya.
“Sama halnya dengan striking. Anda mungkin dapat menggunakan kombinasi yang familiar, tetapi jika anda bermain dengan dinamika cepat dan lambat, pukulan sebenarnya atau tipuan [fake], sementara anda memainkan pergerakan demi menciptakan ‘Range’ dan ‘Angle’, anda dapat menggunakan kombinasi manapun seperti seorang musisi menciptakan lagu dengan not yang sama melalui berbagai cara berbeda.”
Eksekusi
Banyak orang mungkin akan melihat apa yang menjadi efektif sebagai hasilnya yang langsung ingin mereka capai — belajar memukul atau menendang tanpa pengetahuan apapun tentang mekanika tubuh atau memposisikan diri. Dengan mengikuti langkah-langkah Wiratchai, menggunakan ‘E’ dalam kata ‘Execution’, atau eksekusi, adalah hasil dari seluruh dasar-dasar yang telah dikuasai dengan baik.
“Tidak ada teknik dalam yang satu ini, namun saat anda telah memiliki ‘R.A.R.,’ maka anda seharusnya dapat mengendalikan permainan dan mengeksekusi serangan atau teknik anda,” sebutnya.
“Prinspi di belakang eksekusi ini adalah apa yang saya pelajari dari seni bela diri internal Tiongkok, dan saya mengerti dengan jelas saat saya mulai belajar Muay Thai. Secara mengejutkan, kedua seni bela diri ini memiliki prinsip yang sama.”
Prinsip ini dapat dijabarkan ke dalam tiga kata sederhana dalam bahasa Mandarin, yaitu ‘Hua,’ yang berarti netralisasi, ‘Na,’ yang berarti mengendalikan lawan anda, dan akhirnya ‘Da’ yang berarti menyerang.
“Saat kita melihat serangan, kita menetralisasikan mereka dan saat kita dapat melihat targetnya, kita mengeksekusi teknik itu. Di antara pertahanan dan serangan, kita seringkali lupa menstabilkan situasi terlebih dahulu dengan sepenuhnya mengendalikan lawan anda, memastikan bahwa tidak ada kejutan yang akan datang,” lanjut atlet Thailand ini.
“Maka, selalu pastikan bahwa anda memiliki kendali penuh sebelum mengeksekusi teknik anda.”
Baca juga: Improvisasi Shannon Wiratchai Dengan Peralatan Baru